Bab 56

1.2K 120 9
                                    

Setelah Desy meminta Nadia untuk lebih dulu ke kantin. Ia langsung pergi ke lantai atas menuju kelasnya. Untuk mengambil ponsel nya yang ketinggalan.

Setelah sampai di lantai 3, Desy pun langsung masuk ke kelas dan mengambil ponsel di dalam tas. Setelah mendapatkan ponselnya Desy pun langsung keluar kelas.

Di lantai 3 suasana terasa sangat sepi, karena sudah di pastikan semua murid sedang berada di kantin maupun perpustakaan.

Saat ini Desy sedang berjalan menuju arah tangga, Desy merasa ada yang mengikuti dirinya. Tepat saat Desy berada di ujung tangga menuju lantai 2, dia ingin melihat ke belakang, namun tiba-tiba ada seseorang yang mendorongnya.

" AAAAA.. " teriak Desy terkejut dengan apa yang terjadi.

Dan Desy pun jatuh berguling-guling ke bawah. Saat sudah di bawah desy merasa kepalanya sangat sakit dan dia merasa ada yang merembes keluar dari kepalanya.

Desy mencoba melihat ke atas di ujung tangga lantai 3, ia melihat seseorang yang tidak asing. Orang itu melihat ke arahnya dan tidak lama orang itu pun pergi dari sana. Meninggalkan Desy yang kesakitan di bawah tangga penghubung lantai 2 dan lantai 3.

Desy ingin mencoba berbicara meminta pertolongan, tapi untuk mengeluarkan suara saja terasa sangat sulit.

" Sakit sekali " batinnya.

Desy mencoba untuk tetap bertahan, tapi apa daya matanya seakan ingin menutup. Ia sudah tidak tahan lagi, apalagi kepalanya terasa sangat sakit.

" Maaf " ucapnya lirih setelah itu ia pun menutup mata. Tak lama saat ia menutup matanya ia mendengar suara seseorang yang berteriak memanggil namanya.

Dan ia juga mendengar suara langkah kaki. Tapi tidak berapa lama setelah itu hening. Desy tidak mendengar apapun lagi.

Di posisi lain.

Setelah dirasa sudah terlalu lama, Desy tidak kunjung datang ke kantin, Alvian pun langsung berlari menuju ke lantai 3, letak kelas Desy berada. Dan agak jauh darinya Nadia pun ikut menyusul. Diikuti sahabatnya.

Alvian sudah berada di ujung tangga, dan ia pun menaiki tangga itu satu persatu, saat ia melangkah di tangga itu, Alvian merasa ada sesuatu yang terjadi di atas sana. Dan ia pun mencoba menepis pikiran negatifnya.

Tapi saat ia berada di ujung atas tangga penghubung tangga lantai 2 dan 3, ia bisa melihat sepasang sepatu. Hal itu membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

Dan saat Alvian sudah sampai di atas, ia melihat seseorang yang di tunggu sejak tadi di kantin, dan orang yang ia sayangi  atau bahkan ia cintai tergeletak di hadapannya.

" Desy " lirih nya. Dan ia pun langsung mendekap nya. Saat ia mengangkat kepala Desy ke pangkuan nya, Alvian bisa merasakan ada darah di tangannya. Dan ia pun mencoba memanggil namanya.

" Desy " panggil Alvian sambil menepuk pelan pipi Desy.

" Sayang hey bangun " panggilnya lagi tapi tidak mendapat respon.

" Bertahan lah oke " ucap Alvian sambil mengangkat Desy.

Saat Alvian akan mengangkat Desy ke gendongannya. Terdengar teriakan dari seseorang.

" Desy " teriak Nadia saat melihat Desy yang akan di angkat kakak kelasnya.

Dan tidak lama setelah itu anggota inti dari Venus pun sampai. Dan mereka juga terkejut, saat melihat ke arah Alvian yang menggendong Desy. Dan menyingkir memberi jalan pada Alvian.

" A apa yang terjadi k kak? Hiks.. Hiks.., " tanya Nadia sambil menangis dan mengikuti Alvian turun ke bawah. Dan diikuti sahabat Alvian. 

Alvian sama sekali tidak menjawab pertanyaan Nadia. Yang ia pikirkan hanya membawa Desy ke rumah sakit secepatnya. Alvian mencoba berlari ke bawah dengan cepat. 

" Desy hiks ku mohon hiks " gumam Nadia, ia tidak bisa untuk tidak menangis melihat sahabat nya seperti itu.

Sedangkan sahabat Alvian, mereka juga terkejut dengan apa yang mereka lihat tadi. Saat mereka sudah berada di tangga, mereka mendengar teriakan dari Nadia pun segera berlari.

Tapi saat mereka sampai tepat di belakang Nadia, mereka tambah terkejut. Melihat sahabatnya sedang mencoba mengangkat Desy ke gendongannya. Apalagi saat mereka melihat ke arah lantai, dan ada darah di sana. mereka jelas paham apa yang terjadi.

Dan saat Alvian turun ke bawah mereka pun langsung mengikutinya. Tanpa banyak bertanya.

Saat mereka berlari, mereka semua berpapasan dengan murid-murid yang akan kembali ke kelas. Dan kejadian itu mengundang banyak pertanyaan pada mereka.

Apa yang terjadi ?

Siapa yang ada di gendongannya kak Alvian?







Malam guys maaf update nya lama. 🤗

Terima kasih ya buat yang udah baca, vote dan juga komennya 😊😊

Salam sayang dariku 😚😚😚

Seperti Di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang