Bab 13

1.7K 149 5
                                        

Alvian yang ditanya pun hanya menaikkan satu alisnya. Sedangkan Bima masih menunggu.

" Ck.. Ayolah Al cerita " ucap Bima karena ia sudah kepo

" Hanya adik " jawab Alvian singkat. Sedangkan Bima yang mendengar jawaban dari Alvian pun hanya bisa mengelus dada pelan. Sabar itu sahabat lo batinnya.

Dan sahabat Alvian yang lain tidak ingin berkomentar apa pun.

Sedangkan Adrian dan Daniel, mereka merasa heran siapa yang di anggap adik oleh seorang Alvian.

Apakah Mia...??

Karena Evan menganggap Mia adiknya..

Tapi

Entah lah...

Karena malam sudah larut mereka pun masuk ke kamar Masing-masing yang sering mereka gunakan saat menginap di mansion Andreas.

Sedangkan di tempat lain

Jessi sedang melamun di balkon kamar milik Tia. Ia selalu berharap agar sifat abangnya kembali seperti dulu yang menyayanginya. Bukan seperti sekarang yang cuek, dingin, berkata kasar dan bahkan selalu membentaknya.

Walaupun orang tuanya tetap menyayanginya. Tapi ia tidak menampik kalau ia juga ingin abangnya juga sayang padanya.

" Aku harap abang bisa seperti dulu lagi, menyayangiku seperti dulu " ucap Jessi sedih.

" Aku rindu pelukan abang, Jessi rindu senyuman abang, Jessi rindu jalan-jalan sama abang, Jessi Jessi rindu abang yang dulu... Hiks hiks hiks " tangis Jessi pun pecah sekuat apa pun ia mencoba menahannya ia tidak bisa

Setelah ia menghentikan tangisannya Jessi pun masuk ke dalam kamar. Di sana ia melihat sahabatnya yang menemaninya selama ini. Ia bersyukur masih mempunyai mereka yang sayang padanya dengan tulus. Dan ia pun segera membaringkan tubuhnya. Dan tertidur.

Skip pagi...

Di kediaman Alexander

Saat ini mereka sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama. Setelah selesai mereka menuju ke ruang keluarga untuk sekedar mengobrol.

" Dek, kamu nggak mau keluar? " tanya Regan.

" Keluar kemana bang? " bukan menjawab Desy malah balik bertanya.

" Ya kemana gitu, sama temen kamu " ucap Regan sambil melihat kearah Desy yang berada disampingnya. Sedangkan Desy hanya menggeleng kan kepala.

" Emang kenapa abang nanya gitu " tanya Desy

" Mau ikut abang " tawar Regan

" Kemana dulu kalau ke mall males " ucap Desy sambil menatap TV.

Sedangkan mama dan papa hanya menyimak obrolan mereka berdua.

" Ke cafe abang mau ketemu sahabat abang " ucap Regan " Gimana mau ikut? Daripada di rumah jadi obat nyamuk " tambah Regan sambil melirik ke arah orang tuanya. Berniat menyindir.

Sedangkan orang tuanya berpura-pura tidak mendengar dan melanjutkan kemesraan mereka.

Setelah berfikir Desy pun menerima tawaran abangnya dan pergi keatas untuk bersiap. Setelah siap mereka pun langsung pergi ke cafe setelah izin ke orang tua mereka.

Di cafe

Setelah memarkirkan mobil mereka pun masuk dan menuju ke meja yang kosong. Dan setelah duduk mereka pun memesan minuman sambil menunggu sahabat Regan datang.

Sekitar 10 menit menunggu, sahabat Regan pun datang.

" Sorry kita lama " sesal pria itu karena telat datang. Dan setelahnya mereka berdua pun duduk.

" Siapa? " tanya sahabat Regan yang lain. Saat melihat Regan duduk dengan gadis yang seusia adik bungsunya.

" Adik gue namanya Desy, dek kenalin mereka berdua sahabat abang yang depan kamu namanya Dava sebelahnya Adrian " ucap Regan sambil memperkenalkan  sahabatnya.

Sedangkan sahabatnya bingung bukankah Regan anak tunggal. Lalu kapan nyokap nya mengandung dan melahirkan, apalagi adiknya udah sebesar ini lagi. Batin mereka

" Bukannya lo anak tunggal " tanya Dava

" Memang " balas Regan singkat.

" Huh... Nggak lo nggak Adrian sama-sama bikin emosi, apalagi kalau mode kulkas lo kambuh " kesal Dava. Jika sifat dingin 2 sahabatnya muncul.

Sedangkan Desy yang menyimak hanya diam mendengar kan. Setelah mereka sudah berkumpul mereka pun memesan makanan karena tadi Regan dan Desy cuma memesan minumannya saja.

Setelah makan pun mereka lanjut obrolan lagi. Dan 2 sahabat Regan pun sudah sedikit akrab dengan Desy. Apalagi dengan Dava yang banyak bicara.

Setelah itu mereka pun memutuskan untuk jalan-jalan ke tempat lain untuk Refreshing bersama. Saat hari mulai sore mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

Di kamar

Sekarang Desy sudah di dalam kamarnya, saat sampai tadi ia pun langsung mandi dan ganti baju karena gerah akibat jalan-jalan tadi.

Dan sekarang ia pun sedang membuka tas belanjaan yang di berikan 2 sahabat abangnya dan abangnya. Tadi saat di parkiran mall tiba-tiba saja 2 sahabat abangnya memberikan tas belanjaan padanya.

Flashback on...

Saat ini mereka sudah di mall dan melihat-lihat barang yang ingin dibeli. Saat mereka melewati toko buku, Desy pun izin ke abangnya buat pergi ke toko buku, karena ingin membeli buku dan novel. Setelah mendapat izin mereka pun berpencar. Dan janjian ketemu di cafe di lantai 2.

Saat sudah selesai Desy pun pergi ketempat janjian mereka. Dan di sana baru ada bang Adrian, sedangkan bang Regan dan bang Dava belum datang.

" Udah lama bang " tanya Desy saat sudah duduk di samping Adrian agar bisa melihat arah pintu cafe.

" Baru saja, mau minum apa? " jawab Adrian lembut sambil memberikan daftar menu ke Desy.

" Jus alpokat aja bang " jawab Desy tanpa melihat menu.

Setelah mendapat jawaban Adrian pun memanggil pelayan dan memesan minuman yang di minta Desy.

" Kamu suka minum apa aja? " tanya Adrian

" Semua minuman aku suka tapi aku lebih suka jus alpokat dan juga susu kotak, emang kenapa bang? " tanya Desy setelah sebelumnya menjawab pertanyaan Adrian.

" Nggak apa-apa abang cuma nanya " ucap Adrian. Sedangkan Desy hanya menganggukkan kepala pelan.

Setelah itu minuman pun datang. Dan. Desy pun bertanya banyak hal tentang Adrian dan Adrian pun menjawab semua pertanyaan yang Desy berikan. Sambil menunggu yang lain datang.





Makasih buat yang udah baca, vote dan komen...

Salam sayang dariku.,. 😙🤭🤭

Seperti Di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang