Bab 57

1.1K 104 7
                                    

Di tempat parkir.

Setelah berlari mereka pun sampai ke tempat parkir.

" Mobil " ucap Alvian cepat

" Naik mobil gue aja kak " ucap cepat Nadia. Dan berlari menuju mobilnya di  ikuti Alvian dan Renal, Memang hari ini Nadia membawa mobilnya sendiri, karena sopirnya yang sedang cuti.

Sedangkan untuk yang lain, mereka menuju motornya masing-masing. Setelah sampai di mobil Nadia, Renal pun membuka pintu belakang untuk Alvian. Alvian pun segera masuk sambil memangku Desy.

Saat Nadia akan masuk di kursi kemudi, dia di tahan oleh Renal.

" Biar gue yang bawa " ucap Renal dan Nadia pun langsung menyerah kan kunci mobilnya dan masuk ke kursi samping kemudi.

Renal segera masuk dan menjalankan mobilnya keluar area sekolah, saat sudah sampai jalan raya, Renal pun membawa mobilnya dengan kecepatan sangat tinggi.

Alvian benar-benar merasa kacau, saat melihat orang yang ia cintai terluka. Alvian tetap mencoba memanggil nama Desy, tapi tetap saja ia tidak mendapat respon.

" CEPAT " teriak Alvian

Tidak, ia tidak mau kehilangan Desy, walau pun kebersamaan mereka cuma sebentar tapi ia merasa nyaman dengannya.

Renal yang mendapat teriakan itu pun menambah kecepatannya.

Sedangkan anggota inti Venus yang lain, mereka tepat berada di belakang mobil Nadia.

Setelah beberapa menit, mobil pun sampai di rumah sakit milik keluarga Alvian.

Saat pintu mobil di buka oleh Nadia, Alvian pun langsung keluar dan berlari. Menuju UGD.

" Kalian cepat periksa kekasih ku " teriak Alvian. Saat sudah sampai di UGD.

Dan dokter serta perawat yang melihat tuan muda mereka pun langsung melaksanakan perintahnya.

Apalagi pasien yang saat ini di tangani adalah kekasih tuan mudanya.

Desy pun langsung di tangani oleh dokter. Sedangkan Alvian, Nadia dan Renal menunggu di luar. Tak lama anggota inti Venus yang lain pun sampai.

" Sebenarnya apa yang terjadi Al? " tanya Dion saat ia sudah duduk di dekat Alvian.

" Gue nggak tahu, saat gue sampai Desy udah tergeletak di bawah " jawab Alvian.

Sedangkan yang lain hanya diam mendengarkan,

" Lo udah hubungi keluarganya Desy? " tanya Evan. Alvian pun menggelengkan kepalanya.

" Gue coba hubungi bang Regan dulu " ucap Evan dan menjauh dari ruang UGD.

Sedangkan yang lain, mereka menunggu dokter keluar dari ruang UGD. Mereka berharap bahwa Desy baik-baik saja dan tidak ada yang serius.

Di kantor milik keluarga Alexander.

Regan merasa gelisah sejak tadi, seperti ada sesuatu yang terjadi. Saat sedang memeriksa beberapa dokumen. Ponsel miliknya berbunyi. Tanda ada panggilan  masuk. Saat melihat layar ponsel nya, tertera nama Evan di sana.

" Halo bang " ucap Evan

" Ya, ada apa? " tanya Regan sambil bersandar dan memijat pelipisnya.

" Bisa ke rumah sakit sekarang bang? " tanya Evan.

" Ada apa? " tanya Regan balik sambil menegakkan tubuhnya.

" Em,. Desy bang di.... " ucapan Evan terpotong oleh regan.

" Desy kenapa? " tanya Regan.

" Dia jatuh dari tangga " jawab Evan. Regan yang mendapat kabar itu pun terkejut.

" Rumah sakit mana? " tanya Regan sambil berdiri dan keluar dari ruang kerjanya.

" Rumah sakit milik keluarga Alvian tidak jauh dari sekolah " jawab Evan

Regan pun langsung mematikan telponnya. Dan menghubungi papanya yang hari ini tidak ikut ke kantor.

Setelah menghubungi papanya, Regan langsung masuk ke mobil yang sudah di siapkan tadi.

Di mansion Alexander

Setelah mendapat telpon dari Regan, sekarang papa Dimas dan mama Lita dalam perjalanan pergi ke rumah sakit.

" Pa putri kita pasti baik-baik saja kan? " tanya mama Lita khawatir.

" Iya ma pasti, putri kita kan kuat " jawab papa Dimas.

Saat menerima kabar dari Regan tentang putrinya yang berada di rumah sakit, mereka berdua benar-benar terkejut.

Di rumah sakit.

Evan yang telah selesai menghubungi Regan pun kembali ke ruang UGD.

" Gimana? " tanya Bima

" Masih di jalan " jawab Evan. Dan duduk di samping Renal.

" Gue sama Bima mau ke kantin dulu, beli minuman sama makanan, kalian mau nitip apa? " tanya Satria sambil berdiri. Di ikuti Bima.

" Terserah kalian " jawab Renal.

" Oke, ayo Bim " ucap Satria. Dan mereka pergi ke arah kantin rumah sakit.

Setelah beberapa menit mereka menunggu, dokter pun keluar dari ruang UGD, melihat pintu terbuka mereka semua langsung mendekat ke arah dokter itu.

" Bagaimana? " tanya Alvian.

" Sahabat saya baik-baik aja kan dok? " tanya Nadia.

" Nggak ada yang serius kan? " lanjutnya

" Cepat jawab " kesal Alvian karena dokter di depannya masih diam.

" Sabar Al " ucap Dion.

" Jadi gimana dok? " tanya Evan.

Saat dokter akan menjawab pertanyaan mereka. Ada seseorang yang tiba-tiba datang dan memberi pertanyaan yang sama.








Hay guys....,

Terima kasih buat yang udah baca, vote dan komen. 😊😊

Dan terima kasih buat yang udah kasih saran sama aku 🤗🤗

Salam sayang dariku 😚😚😚

Seperti Di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang