Bab 4

2K 150 3
                                        

Setelah keluar dari kamar tamu Regan dan mama nya duduk di ruang keluarga. Karena sedari tadi mama nya itu sudah meminta penjelasan tentang gadis yang di bawa Regan ke rumah.

" Jadi siapa gadis yang kamu culik itu, bisa-bisanya kamu ya " omel mama Lita kepada anaknya

" Ma sudah Regan bilang kalau Regan nggak culik dia ma .Astaga " jelas Regan yang di tuduh menculik seorang gadis.

" Terus kalau nggak menculik apa dong, tiba-tiba kamu pulang malam bawa gadis di gendongan kamu lagi " omel mama Lita lagi

" Oke Regan bakal jelasin tentang gadis itu, tapi mama jangan motong cerita Regan " jelas Regan

" Ya udah cepat jelasin ke mama " jawab mama Lita

" Jadi gadis itu namanya Desy Fitriana tadi saat mau pulang Regan nggak sengaja nabrak dia pas di jal... " ucapan Regan terpotong karena teriakan mamanya.

" APA.... kok bisa sih kamu nabrak orang, udah mama bilangin kalau naik mobil itu hati-hati Astaga Regan " marah mama Lita memotong cerita Regan

" Mah kan tadi udah Regan bilang jangan motong dulu cerita Regan Oke, nanti kalau Regan udah selesai cerita baru mama mau ngomel-ngomel silahkan " ucap Regan dengan kesal karena mamanya memotong ceritanya.

" Hehe maaf sayang soalnya mama kaget denger cerita kamu tadi. Ya udah lanjut cerita lagi " balas mama Lita

" Jadi karena Regan nggak sengaja nabrak dia dijalan jadinya Regan bawa Desh ke rumah sakit buat di periksa siapa tahu ada luka serius. Setelah selesai kami pun pulang tapi saat Regan tanya dia mau kemana, dia nggak ada tujuan, jadi daripada bingung Regan bawa kesini aja dulu " penjelasan singkat Regan tentang kejadian tadi.

Setelah mendengar penjelasan Regan mama Lita pun mengerti dan menyuruh Regan untuk segera bersih-bersih dan istirahat karena sudah larut malam. Regan pun langsung menuju kamarnya yang ada dilantai 2 untuk mandi dan istirahat. Sedangkan mama Lita pun kembali ke kamarnya yang tertunda karena melihat Regan tadi.

Ditempat lain di keluarga Andreas

Di sebuah kamar ada seorang gadis yang sedang menangis karena kejadian yang tadi dia alami beberapa jam yang lalu.

Dimana orang yang disayang lebih memilih membela gadis lain dan bahkan sahabat kecil yang dia cintai juga lebih memilih bersama gadis itu daripada dirinya yang pernah menjadi sahabatnya saat kecil.

Gadis itu bernama Jessi Putri Andreas. Yang biasa dipanggil Jessi dia berusia 16 tahun. Memiliki wajah yang cantik, kulit putih, hidung mancung dan bibir tipis.

" Kenapa sih semua hiks.. lebih percaya padanya hiks.. Kenapa tidak ada yang percaya padaku hiks..hiks.. " gumam gadis itu sambil menangis.

" Padahal aku hiks.. sama sekali tidak mendorongnya hiks... Abang yang dulu hiks... Sayang sama aku sekarang membenciku hiks.. Apa salah ku hiks..." lanjutnya masih dengan tangisan yang terisak.

Setelah mengeluarkan semua isi hatinya gadis itupun terlelap karena kelelahan menangis.

Flashback on...

Di sebuah pesta ulang tahun seorang gadis sedang terjadi perdebatan. Karena gadis yang sedang ulang tahun itu jatuh ke kolam renang yang lumayan dalam. Dan gadis lainnya pun mencoba menjelaskan tapi tetap saja mereka semua tidak ada yang percaya karena tidak ada saksi di tempat itu, selain dirinya dan gadis yang jatuh ke kolam.

" Lo itu apa-apaan sih HAH.. Lo mau buat Mia celaka IYA.. " geram seorang pria kepada gadis yang di hadapannya. Nama pria itu Evan Nino Andreas biasa dipanggil Evan

" Jadi cewek jangan caper melulu bisa nggak sih, heran gue " tambah pria lainnya. Namanya Bima Wira Jaksa dipanggil Bima

Dan sahabat dari Evan dan Bima yang lain lebih memilih diam. Dan ada juga yang mencoba menenangkan Mia yang shock karena hampir saja dia kehilangan nyawanya jika tidak ada Evan yang menolongnya.

" Bukan aku yang buat dia jatuh bang, dia sendiri yang jatuhin diri ke kolam. Bukan aku. " gadis itu mencoba menjelaskan, yang tak lain adalah Jessi tapi apa daya mereka tidak ada yang percaya.

" Alah lo jangan ngelak deh, udah jelas yang ada disini cuma lo sama Mia, dan nggak mungkin Mia mau mencelakai diri sendiri " ucap pria lainnya yang geram akan sifat Jessi yang sayangnya adik dari sahabatnya. Namanya Renaldi Dirgantara biasa dipanggil Renal.

" Uhuk..uhuk.. udah kak aku nggak apa-apa kok mungkin Jessi nggak sengaja " ucap Mia dengan suara pelan tapi masih bisa didengar oleh orang di sana

" Eh lo bisa-bisanya bilang kayak gitu padahal lo itu udah jelas jatuhin diri sendiri, dan omongan lo tadi seakan-akan membenarkan kalau gue yang dorong lo " marah Jessi karena mendengar apa yang dikatakan Mia tadi. Yang malah seperti membenarkan tuduhan yang di layangkan padanya.

Padahal sudah jelas-jelas Mia yang jatuhin diri sendiri ke dalam kolam renang padahal dia tahu kalau tidak bisa berenang. Dan sekarang dirinyalah yang di tuduh menjadi pelaku atas tindakan Mia yang ingin mencari perhatian dari abang dan sahabatnya.

" Dari awal udah gue bilang kalau lo itu nggak usah ikut kalau cuma mau melukai Mia. " marah Evan karena sudah geram akan tingkah Jessi

" Sudah aku bilang bang bukan aku tapi dia sendi...." ucapan Jessi terpotong oleh abangnya.

" CUKUP... Pergi lo dari pesta ini.. Gue muak liat muka lo itu " teriak Evan kepada Jessi

" Dan Lo berdua bawa sahabat lo pergi dari sini sebelum gue nyuruh orang buat ngusir kalian bertiga " tambahnya lagi setelah itu ia pergi untuk mengganti pakaian nya yang basah.

Setelah itu mereka semua pergi kedalam gedung tempat pesta diadakan. Dengan Mia yang di papah oleh sahabatnya menuju salah satu kamar untuk mengganti pakaian. Meninggalkan 3 orang sahabat di sana





Lanjut nggak nih.....

Seperti Di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang