Bab 39

1.2K 127 8
                                    

Pagi ini terasa sangat hening di kediaman Andreas. Apalagi setelah orang tua Jessi mengetahui jika mereka di panggil ke sekolah karena salah satu anaknya.

Saat sebelum sarapan pagi Evan sudah menceritakan semua yang terjadi di camping kemarin. Dan apa yang di lakukan Jessi pada Mia. Apalagi saat ini Mia masih di rawat di rumah sakit.

Saat ini mereka sedang sarapan pagi bersama kecuali Adrian yang belum pulang dari luar kota.

" Daniel selesai, aku berangkat daddy, mommy " pamit Daniel dan berangkat ke kampus mengurus skripsinya.

" Evan juga duluan " pamit Evan dan pergi ke sekolah.

Dan di ruang makan tinggal Jessi dan orang tuanya.

" Maaf daddy, mommy. Tapi benar bukan Jessi yang lakuin itu, bukan Jessi yang dorong Mia hiks " ucap Jessi sambil menangis ia bingung bagaimana membuktikannya. Apalagi ia melihat raut orang tuanya yang kecewa padanya.

" Kita lihat saja nanti " ucap daddy Angga setelah itu pergi ke ruang kerjanya. Meninggalkan istri dan putrinya.

" Mommy hiks, bukan Jessi hiks..." ucap sedih Jessi sambil menangis.

" Mommy percaya sama kamu, mommy yakin anak mommy nggak bakal lakuin hal kayak gitu " ucap mommy Rena sambil memeluk putrinya. Ia tahu putrinya berkata jujur.

" Maaf mommy " ucap Jessi sambil membalas memeluk mommy nya.

" Sudah sekarang kamu berangkat nanti telat, nanti mommy sama daddy akan nyusul ke sana " ucap mommy Rena mengurai pelukannya.

Setelah itu Jessi pun berangkat ke sekolah. Ia pasrah akan apa yang akan terjadi nanti.

Pasti saat ini sekolah sudah heboh dengan beritanya. Tentang dia yang dituduh mendorong Mia.

Di kediaman Alexander.

Saat ini Desy sedang sarapan pagi bersama dengan keluarganya dan di tambah dengan Alvian yang pagi tadi sudah datang untuk menjemputnya.

" Pa, ma dan abang, Desy berangkat dulu sama kak Vian " pamit Desy.

" Ya udah hati-hati dijalan, oh ya Al kamu jangan ngebut ya naik motornya " ucap mama Lita.

" Iya ma, kalau gitu kami berangkat " ucap Alvian.

Setelah acara makan malam waktu lalu Alvian sudah mulai memanggil keluarga Alexander dengan mama dan papa. Seperti orang tuanya sendiri.

" Iya / Iya hati-hati " ucap papa Dimas  dan Regan bersamaan.

Setelah itu mereka pun berangkat ke sekolah. Dengan mengendarai motor sport. Dalam perjalanan hanya ada keheningan.

Skip sekolah.

Setelah beberapa menit mereka pun sampai ke sekolah yang sudah agak ramai oleh murid-murid IHSA. Dan juga ramai akan gosip soal kejadian Jessi yang mendorong Mia.

Sebenarnya hari ini sekolah masih libur karena acara camping kelas 10 dan 11 tapi kerena kejadian kemarin maka murid di minta masuk hanya untuk menjelaskan kejadian di camping waktu itu.

Setelah sampai di parkiran Desy pun turun dari motor di bantu oleh Alvian. Dan di sana sudah ada anggota inti Venus dan juga Luna yang menatap sinis Desy. Sedangkan Desy ia hanya acuh saja.

" Tumben kalian berangkat bareng " ucap Bima.

" kenapa? Ada masalah? " tanya Alvian

" Ya nggak sih, cuma heran aja " jawab Bima.

" Paling juga itu cewek yang maksa " ucap Luna sinis.

" Berisik " ucap Desy.

" Apa lo bilang? " tanya Luna kesal.

" Aku duluan kak " ucap Desy setelah mendapat anggukan dari Alvian, ia pun langsung menuju ke kelasnya.

" Eh.. Gue bel.. " ucapan Luna terpotong oleh Dion.

" Diam.. " ucap Dion tegas, ia benar-benar jengah akan pacar dari sahabat nya itu.

Sedangkan Alvian ia pun langsung pergi dari parkiran di ikuti Dion, Bima dan Satria. Karena tidak ingin mendengar ocehan dari Luna lebih lama lagi.

Sedangkan Evan, Renal dan Luna mereka masih di parkiran.

" Oh ya gimana keadaan Mia? " tanya Evan.

" Ya gitu kak, gue kasihan sama dia, sebenarnya Mia salah apa sih kak sama Jessi, kenapa dia tega banget sama sahabat gue " ucap Luna sedih.

" Udah sayang tenang saja, Jessi bakal dapat hukuman yang berat nanti, apalagi ia tidak bisa ngelak karena kamu jadi saksi kejadian waktu itu. " ucap Renal sambil mengelus puncak kepala Luna.

" Benar pasti Jessi bakal dapat hukuman berat, apalagi tadi gue juga udah bilang ke daddy gue soal kejadian kemarin, pasti daddy gue juga bakal kasih hukuman sama Jessi " ucap Evan.

" Iya kak, gue harap Jessi benar-benar di hukum berat, apalagi apa yang di lakukan Jessi bisa bikin Mia meninggal " ucap Luna.

" Ya udah kita pergi ke kelas " ucap Evan.

Setelah itu mereka pun pergi ke kelas masing-masing.









Terimakasih buat kalian semua yang mau nunggu cerita aku ini.

Cerita yang agak gimana gitu ya 😅😅

Terimakasih juga buat yang udah setia baca, vote dan komen kasih semangat buat aku. Terimakasih banyak guys 🤗🤗

Salam sayang dariku 😙😙

Seperti Di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang