Bab 30

1.4K 145 6
                                    

" Jelas salah, daddy dan abang memberikan kamu uang itu untuk keperluan kamu sendiri, bukan untuk orang lain. Tak masalah jika kamu ingin beliin orang lain barang tapi ingat batasannya " jelas Adrian.

" Bukan malah setiap bulan kamu harus membelikan dia barang-barang baru " lanjutnya.

" Tapi abang juga sama, abang malah beliin cewek itu barang dengan harga yang mahal " ucap Evan.

" Jelas beda, abang beliin Desy barang itu dengan uang hasil jerih payah abang sendiri, bukan uang pemberian daddy " jelas Adrian.

" Apa yang dikatakan abang kamu benar Evan, mommy tak masalah kamu membelikan Mia barang jika dalam batas wajar " ucap mommy lembut

" Sekarang mommy tanya sama kamu, apa kamu pernah beliin adik kamu sendiri barang seperti yang kamu belikan ke Mia, mommy rasa tidak pernah " lanjut mommy.

" Jika kamu masih ingin membelikan barang-barang ke Mia, maka kamu harus cari uang sendiri, jika sampai daddy menerima laporan kamu menggunakan uang yang daddy berikan, maka daddy akan mencabut semua fasilitas kamu " tegas daddy Angga lalu pergi ke kamar di ikuti mommy Rena.

Setelah itu Daniel, Adrian dan Jessi pun kembali ke kamar masing-masing. Meninggalkan Evan yang termenung memikirkan ucapan daddy nya.

" Argh.,.. Sial " umpat Evan. Setelah itu ia pun masuk ke dalam kamar untuk menenangkan diri.

Di kediaman Alexander.

Di ruang keluarga terjadi keributan antara para tuan muda Alexander.

" Eh...Desy itu adik gue " ucap Regan sambil menarik tangan kanan Desy agar duduk dekat dengan dirinya.

" Eh... Enak aja Desy itu adik gue " ucap Mike sambil menarik tangan kiri Desy.

" Adik gue " Regan

" Adik gue " Mike

" Gue " Regan

Desy yang menjadi bahan tarikan pun menjadi jengah. Kapan ini selesai batinnya.

" CUKUP.. Kalian berdua lepas tangan kalian, kasihan anak mama.." ucap mama Lita.

Mereka pun melepaskan tangan Desy. Dengan masih menatap satu sama lain dengan tatapan permusuhan.

" Kalian berdua kalau ketemu selalu aja bikin mama pusing " ucap mama Lita.

" Dia duluan ma " ucap Regan.

" Enak aja, Regan duluan ma " balas Mike.

" Kalian berdua sama aja, ingat umur udah tua juga masih aja berantem " kesal mama Lita.

Mereka berdua pun langsung diam tidak ingin membuat mama mereka tambah marah. Sedangkan Desy ia tertawa melihat abangnya Regan yang bisa seperti anak kecil.

" Lo kenapa sih datang kesini? " tanya Regan.

" Emang kenapa? Nggak boleh? " Tanya Mike.

" Nggak " jawab Regan cepat.

" Dasar, oh ya ma, papa kapan pulang? " Tanya Mike.

" Sebentar lagi kayaknya " jawab mama Lita.

" Lo kenapa cari papa? " tanya Regan.

" Ada urusan penting yang mau gue omongin sama papa " jawab Mike.

Regan pun hanya menganggukkan kepala. Setelah itu mereka pun kembali mengobrol. Sedangkan Desy dan mama Lita hanya mendengarkan dan sesekali ikut pembicaraan.

Di sisi lain.

Di markas Venus.

" Lo kenapa? " tanya Renal.

" Nggak " jawab Evan.

" Nggak biasanya lo diam gitu " ucap Bima.

" Huh... Uang saku gue di potong sama daddy gue dan kartu pemberian abang gue juga di blokir " jelas Evan, ia benar-benar pusing uang sakunya tinggal sedikit.

" Kok bisa " tanya Satria heran. Sedangkan yang lain hanya mendengarkan.

" Daddy gue dapat laporan kalau keuangan gue terlalu boros " ucap Evan.

" Ya iyalah, gimana nggak boros, lo aja selalu beliin hal yang nggak penting buat si Mia, apapun yang ia mau lo bayarin melulu, walau harganya mahal pun lo nggak peduli. Aneh lo " ucap Bima ketus.

" Kok lo malah nyalahin Mia " ucap Renal.

" Gue nggak nyalahin Mia, tapi itu fakta " ucap Bima.

Setelah itu mereka pun diam, sebenarnya apa yang dikatakan Bima memang benar adanya.

Setelah itu mereka pun melanjutkan kegiatan mereka masing-masing. Dan mengakhiri pembahasan lebih jauh lagi tentang Mia.

Kembali di kediaman Alexander

Sekarang Mike sudah berada di ruang kerja papa Dimas.

" Ada apa Mike? " tanya papa Dimas.

" Ini soal perusahaan yang ada di London, papi meminta Mike untuk mengurus perusahaan yang di sana, gimana menurut papa " jelas Mike.

" Itu bagus, papa setuju saja " ucap papa Dimas.

" Jadi kapan kamu mau berangkat ke sana? " Tanya papa Dimas.

" Mungkin besok siang Mike berangkat " jawab Mike.

" Baiklah, papa hanya bisa mendo'akan kamu dari sini " ucap papa Dimas.

" Terima kasih pa " ucap Mike. Papa hanya menganggukkan kepala.


Wah....?

Terima kasih buat kalian yang sabar nunggu cerita ini.

☺☺☺

Dan buat yang baca, vote dan komen juga makasih banyak ya....

☺☺☺

Maaf ya hari ini cuma bisa up satu aja..🙏🙏

Seperti Di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang