" Jelas salah, daddy dan abang memberikan kamu uang itu untuk keperluan kamu sendiri, bukan untuk orang lain. Tak masalah jika kamu ingin beliin orang lain barang tapi ingat batasannya " jelas Adrian.
" Bukan malah setiap bulan kamu harus membelikan dia barang-barang baru " lanjutnya.
" Tapi abang juga sama, abang malah beliin cewek itu barang dengan harga yang mahal " ucap Evan.
" Jelas beda, abang beliin Desy barang itu dengan uang hasil jerih payah abang sendiri, bukan uang pemberian daddy " jelas Adrian.
" Apa yang dikatakan abang kamu benar Evan, mommy tak masalah kamu membelikan Mia barang jika dalam batas wajar " ucap mommy lembut
" Sekarang mommy tanya sama kamu, apa kamu pernah beliin adik kamu sendiri barang seperti yang kamu belikan ke Mia, mommy rasa tidak pernah " lanjut mommy.
" Jika kamu masih ingin membelikan barang-barang ke Mia, maka kamu harus cari uang sendiri, jika sampai daddy menerima laporan kamu menggunakan uang yang daddy berikan, maka daddy akan mencabut semua fasilitas kamu " tegas daddy Angga lalu pergi ke kamar di ikuti mommy Rena.
Setelah itu Daniel, Adrian dan Jessi pun kembali ke kamar masing-masing. Meninggalkan Evan yang termenung memikirkan ucapan daddy nya.
" Argh.,.. Sial " umpat Evan. Setelah itu ia pun masuk ke dalam kamar untuk menenangkan diri.
Di kediaman Alexander.
Di ruang keluarga terjadi keributan antara para tuan muda Alexander.
" Eh...Desy itu adik gue " ucap Regan sambil menarik tangan kanan Desy agar duduk dekat dengan dirinya.
" Eh... Enak aja Desy itu adik gue " ucap Mike sambil menarik tangan kiri Desy.
" Adik gue " Regan
" Adik gue " Mike
" Gue " Regan
Desy yang menjadi bahan tarikan pun menjadi jengah. Kapan ini selesai batinnya.
" CUKUP.. Kalian berdua lepas tangan kalian, kasihan anak mama.." ucap mama Lita.
Mereka pun melepaskan tangan Desy. Dengan masih menatap satu sama lain dengan tatapan permusuhan.
" Kalian berdua kalau ketemu selalu aja bikin mama pusing " ucap mama Lita.
" Dia duluan ma " ucap Regan.
" Enak aja, Regan duluan ma " balas Mike.
" Kalian berdua sama aja, ingat umur udah tua juga masih aja berantem " kesal mama Lita.
Mereka berdua pun langsung diam tidak ingin membuat mama mereka tambah marah. Sedangkan Desy ia tertawa melihat abangnya Regan yang bisa seperti anak kecil.
" Lo kenapa sih datang kesini? " tanya Regan.
" Emang kenapa? Nggak boleh? " Tanya Mike.
" Nggak " jawab Regan cepat.
" Dasar, oh ya ma, papa kapan pulang? " Tanya Mike.
" Sebentar lagi kayaknya " jawab mama Lita.
" Lo kenapa cari papa? " tanya Regan.
" Ada urusan penting yang mau gue omongin sama papa " jawab Mike.
Regan pun hanya menganggukkan kepala. Setelah itu mereka pun kembali mengobrol. Sedangkan Desy dan mama Lita hanya mendengarkan dan sesekali ikut pembicaraan.
Di sisi lain.
Di markas Venus.
" Lo kenapa? " tanya Renal.
" Nggak " jawab Evan.
" Nggak biasanya lo diam gitu " ucap Bima.
" Huh... Uang saku gue di potong sama daddy gue dan kartu pemberian abang gue juga di blokir " jelas Evan, ia benar-benar pusing uang sakunya tinggal sedikit.
" Kok bisa " tanya Satria heran. Sedangkan yang lain hanya mendengarkan.
" Daddy gue dapat laporan kalau keuangan gue terlalu boros " ucap Evan.
" Ya iyalah, gimana nggak boros, lo aja selalu beliin hal yang nggak penting buat si Mia, apapun yang ia mau lo bayarin melulu, walau harganya mahal pun lo nggak peduli. Aneh lo " ucap Bima ketus.
" Kok lo malah nyalahin Mia " ucap Renal.
" Gue nggak nyalahin Mia, tapi itu fakta " ucap Bima.
Setelah itu mereka pun diam, sebenarnya apa yang dikatakan Bima memang benar adanya.
Setelah itu mereka pun melanjutkan kegiatan mereka masing-masing. Dan mengakhiri pembahasan lebih jauh lagi tentang Mia.
Kembali di kediaman Alexander
Sekarang Mike sudah berada di ruang kerja papa Dimas.
" Ada apa Mike? " tanya papa Dimas.
" Ini soal perusahaan yang ada di London, papi meminta Mike untuk mengurus perusahaan yang di sana, gimana menurut papa " jelas Mike.
" Itu bagus, papa setuju saja " ucap papa Dimas.
" Jadi kapan kamu mau berangkat ke sana? " Tanya papa Dimas.
" Mungkin besok siang Mike berangkat " jawab Mike.
" Baiklah, papa hanya bisa mendo'akan kamu dari sini " ucap papa Dimas.
" Terima kasih pa " ucap Mike. Papa hanya menganggukkan kepala.
Wah....?
Terima kasih buat kalian yang sabar nunggu cerita ini.
☺☺☺
Dan buat yang baca, vote dan komen juga makasih banyak ya....
☺☺☺
Maaf ya hari ini cuma bisa up satu aja..🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Di Novel
Teen FictionSeorang gadis yang mendapat beasiswa disekolah elit dan dia tidak menyangka bahwa disekolah barunya akan melihat sebuah drama cinta seperti di novel novel yang dia baca Ingin lebih tau baca saja langsung...