Bab 60

1.1K 113 4
                                    


Di sekolah

Semua murid IHSA sudah mengetahui kabar tentang jatuhnya Desy dari tangga.

Dan mereka benar-benar di buat penasaran dengan apa yang terjadi satu itu.

Di kelas Jessi.

" Jess gimana nanti jadi kita ke rumah sakit? " tanya Tia. Saat mereka sudah duduk di bangku masing-masing

" Jadi, nanti bareng sama abang gue dan sahabatnya " jawab Jessi.

" Oh oke " ucap Tia.

" Gue sebenarnya penasaran sama Desy, kok bisa dia jatuh gitu ya " ucap Tia lagi.

" Gue juga, semalam gue coba tanya abang gue, tapi ternyata bang Evan juga belum tahu " jelas Jessi.

" Padahal gue penasaran banget " ucap Tia. Sedangkan Vira hanya mendengarkan obrolan Jessi dan Tia.

Di rumah sakit.

Di ruang rawat Desy sekarang ramai dengan adanya Adrian, Regan, Dava, Daniel dan Alvian. Mereka dari semalam menginap di rumah sakit menemani Desy. Dan tak ada niatan untuk mereka pulang ke rumah masing-masing.

Dan untuk papa Dimas dan mama Lita, mereka baru saja pergi ke bandara untuk menjemput keluarga Desy yang akan sampai di jakarta.

" Abang semua nggak ada niatan untuk pergi ke kantor dan ke kampus gitu? " tanya Desy pada ke 4 abangnya.

" Nggak " jawab mereka serempak

" Huh.. Kalau kak Vian nggak sekolah? " tanya Desy ke Alvian yang berada di sampingnya.

" Nggak " jawabnya.

" Huh.... Terserah kalian deh, aku mau tidur " ucap Desy yang sudah pusing dengan sikap para abangnya. Dan mencoba untuk tidur sejenak sambil menunggu kedatangan keluarganya.

Pagi tadi Desy pun sudah menceritakan kronologi, bagaimana ia bisa jatuh dari tangga pada  mereka semua, sebelum mama Lita dan papa Dimas berangkat ke bandara.

Setelah mereka mendengar cerita Desy, mereka benar-benar tidak habis pikir kenapa dia bisa ngelakuin itu semua.

Setelah mendengar cerita Desy, mereka tidak akan melepaskannya begitu saja.

Sekarang mereka tinggal menunggu bawahan mereka yang sedang mencari bukti rekaman yang ada di sekolah. Sebagai bukti tambahan.

Di bandara.

Mama Lita dan papa Dimas baru tiba di bandara.

" Mereka udah sampai belum mas? " tanya mama Lita.

" Kayak nya sebentar lagi " jawab papa Dimas sambil melihat jadwal ke keberangkatan dan kedatangan pesawat.

" Kita tunggu aja di sini " ucap papa Dimas.

Setelah beberapa menit menunggu, papa Dimas dan mama Lita melihat 4 orang dewasa dan 1 anak kecil berjalan mendekati mereka dengan tergesa-gesa.

Mereka kakak pertama Desy ( Anton ), istrinya ( Dewi ) dan anaknya ( Adit ). Kakak ketiga Desy ( Yoga ) dan kakak sepupu nya Desy ( Nur ).

" Maaf menunggu lama om, tante " ucap Anton saat sudah sampai di dekat mama Lita dan papa Dimas.

" Kita nggak nunggu lama kok " ucap mama Lita sambil tersenyum.

" Kita ke rumah sakit sekarang atau kalian mau istirahat dulu di rumah? " tanya papa Dimas pada keluarga Desy.

" Langsung ke rumah sakit aja om " jawab Yoga dengan masih mengendong Adit yang tertidur.

" Baiklah, ayo " ucap papa Dimas.

Dan mereka pun pergi ke rumah sakit. Tempat Desy di rawat.

Di kantin.

Di meja tempat inti Venus duduk. Mereka sedang membahas tentang kejadian kemarin, tentang jatuhnya Desy yang membuat heboh sekolah mereka.

" Gimana nanti jadi ke rumah sakit? " tanya Satria.

" Jadi " jawab Evan.

" Gue sebenarnya masih penasaran, kenapa Desy bisa jatuh dari tangga gitu ya " ucap Bima

" Terpeleset mungkin " ucap Satria.

" Masa sih. Kalau insting gue, Desy nggak mungkin jatuh karena terpeleset " ucap Bima.

" Maksud lo ada orang yang sengaja dorong Desy gitu " ucap Satria.

" Bisa jadi kan " ucap Bima.

" Yang dikatakan Bima ada benarnya juga menurut gue " ucap Renal setuju dengan pemikiran Bima.

" Tapi menurut kalian siapa yang bakal ngelakuin itu? " tanya Bima.

" Entah lah " jawab Satria.

Sedang kan yang lain hanya diam dan memikirkan siapa yang berani melakukan itu di sekolah. Jika benar ada orang yang sengaja mencelakai Desy, pasti sebentar lagi orang itu akan habis di tangan Alexander.

Saat mereka sedang memikirkan tentang masalah Desy . Jessi dkk datang ke meja mereka.

" Bang boleh gabung nggak? " tanya Jessi.

" Duduk aja " jawab Evan.

Jessi dkk pun duduk bersama inti Venus. Mereka langsung makan makanan yang sudah mereka pesan,

" Bang, nanti bareng ya ke rumah sakitnya  " ucap Jessi setelah menghabiskan makanannya.

" Iya, nanti kamu bareng abang apa sama sahabat kamu? " tanya Evan.

" Jessi bareng Tia sama Vira aja " jawab Jessi. Evan pun menganggukkan kepala saat mendengar jawaban Jessi.

Skip rumah sakit.

Papa Dimas, mama Lita dan keluarga Desy pun sampai di rumah sakit. Mereka lantas langsung berjalan ke ruang rawat Desy.

Sedangkan Desy masih tidur nyenyak, tanpa perduli dengan kebisingan yang di buat oleh para abangnya. Yang berantem karena sebuah game.

Berbeda dengan Alvian yang menatap mereka dengan jengah.

Sudah tua masih saja ribut batin Alvian.







Maaf ya lama update nya 🙏

Terimakasih yang udah nunggu cerita ini. ☺☺

Sama yang baca, vote dan komen terimakasih juga ya 😊😊

Salam sayang dariku. 😙😙😙

Seperti Di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang