Sekarang kepala sekolah dan guru BK di buat bingung dengan pernyataan Jessi maupun Luna yang berbeda-beda. Bahkan sekarang mereka malah ribut tidak jelas.
" DIAM... " bentak kepala sekolah.
Dan mereka bertiga pun diam. Sedangkan yang lain terkejut akan teriakan dari kepala sekolah tadi.
" Tolong kalian diam, bagaimana kami bisa memberikan hukuman pada yang salah, jika kalian masih saja ribut " ucap guru BK.
Walaupun mereka diam tapi masih saja dengan memberikan tatapan sinis satu sama lain.
" Jadi bagaimana ini pak, bu. Pernyataan mereka berdua berbeda-beda? " tanya daddy Angga.
" Apalagi dalam kasus ini juga tidak ada bukti yang memperkuat pernyataan mereka " lanjutnya.
" Tapi pak saya saksi di sana, apa itu kurang sebagai bukti. Pasti Mia sedih jika pelaku yang mendorongnya bebas dari hukuman begitu saja " ucap Luna sedih.
" Iya pak apa yang dikatakan Luna benar, Luna menjadi saksi dimana Jessi yang mendorong Mia, sedangkan Jessi, ia sama sekali tidak memiliki saksi yang membenarkan pernyataan itu pak " jelas Renal membela Luna.
" Saya harap bapak dan ibu bisa adil dalam memberikan hukuman ini, apalagi Mia masih di rawat di rumah sakit " lanjutnya.
" Tapi pak apa yang saya katakan tadi yang sebenarnya terjadi, saya sama sekali tidak mendorong Mia pak, bu " jelas Jessi.
" Aku nggak dorong dia mom, dad " lanjut Jessi sambil menangis di pelukan mommy Rena.
" Mana ada penjahat ngaku " ketus Luna.
" Saya serahkan semua pada bapak dan ibu. Saya juga tidak bisa membela anak saya jika memang anak saya yang salah, apalagi kejadian yang terjadi anak saya tidak memiliki bukti dan juga saksi waktu itu. Jadi saya serahkan semua kepada bapak " ucap daddy Angga pasrah.
Ia bingung bagaimana harus membela anaknya. Walaupun ada rasa kecewa kepada Jessi ia tetap ingin membelanya, tapi pernyataan anaknya tadi tidak bisa menjadi bukti kuat. Dan saat kejadian pun tidak ada saksi yang melihatnya, kecuali siswi di depannya saat ini, sekaligus sahabat dari korban.
Jessi pun terkejut akan ucapan daddy nya, ia pun menangis karena tidak ada yang percaya padanya, bahkan daddy nya pun meragukan ucapannya.
Sedangkan Luna ia menunduk sambil tersenyum karena rencananya berhasil. Tanpa ada yang menyadarinya. Apalagi daddy nya Jessi yang terlihat kecewa akan putri satu-satunya itu.
Apalagi Jessi juga tidak memiliki bukti dan juga saksi. Sehingga bisa mempermudah rencana Mia dan Luna untuk menghancurkannya.
" Baiklah. Karena Luna yang menjadi saksi kejadian itu dan Jessi yang tidak bisa membuktikan pernyataannya, dan juga karena tidak ada saksi yang membenarkan pernyataan Jessi maka... " ucapan dari kepala sekolah terpotong oleh ketukan pintu.
Tok tok.
" Masuk " ucap kepala sekolah.
" Maaf Pak jika saya menganggu " ucap Desy merasa tidak enak.
" Iya tidak apa-apa, memang ada apa kamu kemari? " ucap dan tanya kepala sekolah.
Sedangkan yang lain hanya mendengarkan saja.
" Maaf jika saya lancang ikut campur atas masalah yang terjadi kemarin, tapi apa yang dikatakan oleh Jessi itu adalah yang sebenarnya " ucap Desy dengan tenang.
" Apa maksud lo? Hah " teriak Luna sambil berdiri dan menunjuk muka Desy.
" Diam kamu Luna, jangan membuat keributan di ruangan saya " tegas kepala sekolah.
" Bisa kamu jelaskan Desy, apa maksud perkataan kamu tadi? " tanya guru BK.
" Duduk lah " suruh kepala sekolah.
Desy pun duduk di samping mommy Rena. Dan yang lain pun menunggu penjelasan dari Desy.
" Jelaskan " ucap kepala sekolah.
" Jadi saat kejadian waktu itu saya sebenarnya ada di sana, dan saya juga melihat apa yang terjadi dengan Mia itu sama sekali bukan karena dorongan dari Jessi tapi itu karena Mia yang melompat ke jurang itu. " jelas Desy dengan tenang.
" Bohong pak, itu semua bohong, sahabat saya sama sekali tidak melakukan itu, saya yakin ia di bayar sama Jessi buat jadi saksi Jessi agar ia tidak di hukum " bantah Luna.
" Saya tidak berbohong, bahkan saya di sana tidak sendiri tapi ada sahabat saya Nadia yang juga melihat kejadian itu " ucap Desy.
" Lo nggak usah bela Jessi, apa salah Mia sama lo sampai lo mau fitnah Mia? " ucap dan tanya Evan yang sedari tadi diam.
" Untuk apa aku memfitnah Mia, tidak ada untungnya sama sekali, aku hanya ingin meluruskan apa yang terjadi, agar yang benar tidak disalahkan dan yang salah di benarkan " jelas Desy. Ia heran kenapa Evan lebih percaya sama orang asing di bandingkan adiknya sendiri .
" Lo nggak usah ngelak, lo pasti mau balas dendam kan sama Mia, karena perkataan Mia waktu di kamar mandi " ucap Luna
Sedangkan Desy ia hanya tersenyum menanggapi ocehan Luna.
" Maaf Pak, bu. Jika ucapan saya masih meragukan, saya bisa kasih video kejadian waktu itu " ucap Desy sambil mengambil ponselnya di saku dan menyerahkan ke kepala sekolah setelah membuka video rekamannya.
Wow....
Gimana guys 😅 maaf ya lama
Terimakasih buat kalian yang udah nunggu, baca, vote dan komen.
Apalagi yang ngasih semangat buat aku makasih banyak 🤗🤗🤗
Salam sayang dariku 😙😙😙

KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Di Novel
Roman pour AdolescentsSeorang gadis yang mendapat beasiswa disekolah elit dan dia tidak menyangka bahwa disekolah barunya akan melihat sebuah drama cinta seperti di novel novel yang dia baca Ingin lebih tau baca saja langsung...