Bab 58

1.2K 119 10
                                        

Di sekolah IHSA

Setelah Alvian dan sahabatnya pergi dari sekolah. Murid-murid yang berpapasan dengan mereka langsung menceritakan apa yang mereka lihat pada murid yang mereka temui.

Tak lama berita itu pun menyebar ke murid-murid yang lain. Mereka semua dibuat penasaran dengan apa yang terjadi.

Begitupun dengan Jessi dkk.

" Apa bener Desy jatuh dari tangga? " tanya Tia pada sahabat nya.

" Gue nggak tahu " jawab Jessi.

karena saat mereka ingin kembali ke kelas. Mereka di minta oleh petugas kebersihan, untuk menggunakan tangga yang lain atau pun menggunakan lift.

Awalnya mereka mengira kalau tangga nya sedang di pel, tapi saat mereka berjalan menuju tangga yang berada di ujung, banyak murid-murid yang membicarakan tentang Alvian yang menggendong Desy.

Karena penasaran mereka langsung bertanya apa yang terjadi sebenarnya, saat murid itu menceritakan yang ia lihat, mereka dibuat terkejut. Dan buru-buru kembali ke kelas. Saat berada di tangga yang tidak boleh di lewati mereka mencoba untuk melihat kebawah, di sana mereka bisa melihat ada bercak darah dilantai.

Karena kejadian tadi, sekarang seluruh kelas tidak ada kegiatan belajar mengajar, di karenakan semua guru sedang rapat membahas masalah jatuhnya salah satu siswi dari tangga, dan akan menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya.

Apalagi yang menjadi korban adalah putri dari keluarga Alexander pemberi donasi terbesar di sekolah tersebut.

" Tanya sama abang lo Jess, soalnya kata anak-anak abang lo ikut sama Alvian " usul Tia. Karena ia penasaran dengan apa yang terjadi.

" Gue coba hubungi bang Evan " ucap Jessi. Sambil mencoba menghubungi Evan.

Tidak lama.

" Halo " ucap Evan

" Halo bang, abang lagi di rumah sakit? "  tanya Jessi.

" Iya, abang lagi di rumah sakit, ada apa? " jawab dan tanya balik Evan.

" Jessi mau nanya, apa yang terjadi sebenarnya? " tanya Jessi.

" Abang juga nggak tahu, saat sampai tangga, abang udah lihat Al angkat Desy ke gendongan nya. " jelas Evan.

" Tadi Al juga tahunya, Desy udah tergelatak di bawah " tambah nya.

" Oh gitu. Terus gimana keadaan Desy bang, baik-baik aja kan? " tanya Jessi.

" Belum tahu. Ini kita masih nunggu dokter keluar dari UGD. Oh ya nanti kamu pulang bareng sahabat kamu aja ya, sama abang nitip tas abang di kelas " ucap Evan.

" Oke bang, nanti kabari ya bang soal keadaan Desy " ucap Jessi.

" Oke, ya udah abang tutup telponnya " ucap Evan.

" Iya bang " setelah itu panggilan pun terputus.

Sedang Tia dan Vira sejak tadi hanya diam, menunggu Jessi selesai bicara.

" Gimana Jess? Apa kata abang lo? " tanya Tia.

Jessi pun menceritakan apa yang dikatakan abangnya tadi di telpon.

Di posisi lain tepatnya di belakang gudang. Yang jauh dari gedung-gedung lainnya. Ada 2 orang yang sedang berbicara.

" Rencana kita hari ini akhirnya berhasil " ucap Luna senang.

" Tentu saja, gue harap cewek itu nggak selamat " ucap Mia.

" Pastinya, apalagi dorongan gue tadi cukup kuat, bahkan dia nggak bisa bergerak sama sekali hahaha... " Ucap Luna bangga.

Mereka senang karena rencana hari ini berhasil, dengan membuat Desy celaka, apalagi beberapa hari kemarin mereka selalu gagal. Hanya tinggal Jessi yang harus mereka singkirkan.

Setelah selesai merencanakan rencana selanjutnya, mereka kembali ke kelas masing-masing. Takut bila ada yang melihat mereka di sini.

Setelah beberapa menit Regan sampai di rumah sakit, dan segera menuju ke ruang UGD tempat Desy sedang di periksa. Tepat saat ia sampai, dokter juga sudah  keluar dari ruang UGD.

" Bagaimana keadaan adik saya dok? " tanya Regan.

Dokter pun menghela napas, kapan ia akan bicara? Kalau tidak di beri waktu untuk menjawab pikirnya.

" Silahkan bicara dok " ucap Dion

" Terima kasih, Jadi begini keadaan nona Desy tadi memang sangat menghawatirkan karena benturan yang lumayan keras di bagian kepalanya, dan memerlukan beberapa jahitan, dan sekarang keadaannya sudah baik-baik saja, hanya menunggu nona Desy sadar, dan nanti kami akan memeriksa kembali keadaannya " jelas dokter.

" Kapan Desy sadar dok? " tanya Alvian.

" Sekitar 6 jam pasien akan sadar " jawab dokter.

" Apa ada yang ingin di tanyakan lagi? " tanya dokter memastikan.

" Apa kami boleh masuk? " tanya Nadia.

" Boleh, saat pasien sudah di pindahkan ke ruang rawat " jawab dokter.

" Ruang VVIP " ucap Regan.

" Baik tuan, kalau tidak ada yang di tanyakan lagi saya permisi dulu " pamit dokter dan berlalu dari sana.

Tak lama setelah dokter pergi, mama Lita dan papa Dimas pun sampai. Mereka langsung meminta penjelasan tentang apa yang terjadi dan keadaan Desy sekarang,

Alvian pun langsung menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Desy, sedangkan Regan memberitahukan  keadaan Desy saat ini.






Hai guys....

Maaf kalau ada kata-kata yang aku pakai, kayak agak gimana gitu. 🙄 aku bingung jelasinnya 😅😅

Terimakasih buat yang udah baca, vote dan komen ya 😊😊

Salam sayang dariku 😚😚😚

Seperti Di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang