Setelah semua selesai makan, mereka pun memutuskan untuk jalan-jalan ke mall sekalian membeli perlengkapan untuk camping minggu depan.
Di mall
Saat sudah sampai di dalam mall, mereka pun berpencar untuk membeli barang-barang yang di butuhkan.
Seperti sekarang ini Alvian yang menggandeng tangan Desy di ikuti Mia yang di belakangnya. Sebenarnya Desy risih akan sikap Alvian tapi mau gimana lagi.
Sedangkan Mia ia kesal karena di acuhkan sejak di dalam mobil tadi. Karena saat mereka akan pergi ke mall, Mia ingin ikut satu mobil bareng Alvian, dengan alasan mobil Evan cowok semua. Karena tidak ingin mengulur waktu akhirnya Alvian pun mengizinkannya.
Bagaimana dengan Evan? Sebenarnya ia mengajak Mia untuk bersamanya, tapi Mia
menolak karena ia akan tetap berusaha untuk membuat Alvian luluh pada dirinya." Kak Al ini bagus nggak hoodie nya " tanya Mia sambil memperlihatkan hoodie pilihannya.
" Bagus " ucap Alvian singkat.
" Kamu mau beli yang mana? " tanya Alvian sambil melihat-lihat hoodie di sana, tapi yang di ajak bicara sama sekali tidak merespon.
" Aku mau beli 2 ini aja kak " ucap Mia.
" Sorry, gue tadi nanya ke Desy " ucap Alvian melihat sekilas ke arah Mia.
" Kalau lo mau beli ya beli aja " lanjutnya.
Sedangkan Mia ia merasa kesal kenapa Alvian lebih perhatian sama cewek itu, dulu Jessi sebagai penghalang sekarang Desy si murid baru. Tapi ia berusaha untuk tetap tersenyum.
" Nggak kak, a aku nggak punya uang " ucap Mia sambil menunduk.
Saat mendengar ucapan Mia, Alvian pun cuma diam.
Sedangkan Desy ia sekarang sedang melihat-lihat hoodie yang ada di sana, jika ada yang cocok ia akan membelinya nanti. Dan karena saking fokusnya melihat hoodie di sana ia pun tak mendengar percakapan antara Alvian dan juga Mia tadi.
Setelah selesai mereka pun menuju kasir untuk membayar. Desy yang melihat Mia tidak membawa apa pun, lantas ia pun bertanya.
" Mia kamu nggak belanja? " tanya Desy.
" N nggak " ucap Mia menunduk
" Kamu kenapa? " tanya Desy heran akan tingkah Mia.
Saat Mia akan menjawab
" Ayo pergi " ajak Alvian.
" Tapi kak.. " ucapan Desy terhenti kerena Alvian yang langsung menggandeng Desy keluar dari toko.
Tanpa melihat ke belakang, dimana Mia yang geram karena di acuhkan bahkan ia sama sekali tak mendapat barang apapun dari Alvian.
Tahu begini ia lebih baik ikut Evan dan menguras uangnya. Setelah itu ia pun mengikuti mereka yang menuju ke arah cafe di mall itu, dimana yang lain sedang menunggu.
Setelah itu mereka pun duduk dan memesan minuman. Tak lama Mia pun datang. Evan yang melihat Mia tidak membawa barang pun heran.
" Mia kamu nggak belanja " tanya Evan
" N Nggak kak, a aku nggak punya uang, apalagi ayah aku belum bisa kirim uang " jelas Mia dengan raut sedih
" Al kenapa lo nggak belanjain Mia? " ucap Evan menatap Alvian.
" Emang dia siapa gue " ucap Alvian enteng.
" N nggak apa-apa kok kak, mungkin uang kak Al udah buat belanjain Desy baju, jadi aku nggak apa-apa kok " ucap Mia tapi tersirat sindiran untuk Desy.
Sedangkan Desy yang sedang makan camilan dan mendengar ucapan Mia, ia langsung terbatuk-batuk, Dion yang ada di depannya langsung menyodorkan minuman Desy. Setelah batuknya reda, ia cuma geleng-geleng kepala.
Bisa-bisanya ia nggak sadar diri batin Desy.
" Bener Al lo belanjain si Desy " tanya Renal
" Kalau iya kenapa? " ucap Alvian.
" Kak Al kok bisa belanjain dia sih, seharusnya kak Al itu belanjain Mia yang sudah lama kak Al kenal " ketus Luna.
" Dan lo jadi cewek jangan matre dong baru kenal kak Al aja udah minta di belanjain " tambahnya sambil menatap Desy dengan tajam.
Sedangkan Mia ia tersenyum miring karena banyak yang membelanya.
" Lun lo bawa kaca nggak? " tanya Bima.
" Buat apa lo nanyain kaca? " tanya Satria bingung
" Diam lo " ketus Bima dan Satria pun langsung terdiam.
" Bawa, emang buat apa " ucap Luna
" Keluarin kaca lo, terus lo ngaca " pinta Bima. Sedangkan Luna pun melakukan apa yang di katakan Bima.
" Udah " tanya Bima, sedangkan Luna hanya menganggukkan kepala pelan.
Sedangkan orang-orang yang ada di meja pun di buat bingung kecuali Desy, Alvian dan juga Dion mereka bertiga mengerti akan perkataan Bima itu.
" Apa yang lo lihat? " tanya Bima
" Muka gue " jawab Luna,
" Bagus " ucap Bima
" Bim gue nggak ngerti maksud lo apaan " ucap Satria bingung dan heran.
" Huh... Maksud gue, sebelum lo mengatakan orang lain matre, lebih baik lihat diri lo sendiri " jelas Bima.
Sedangkan Luna ia bungkam karena perkataan Bima itu.
Karena faktanya saat mereka pergi ke mall, Luna selalu meminta dibelikan barang-barang mewah oleh Renal.
Saat aku bikin cerita kayak gini..
Kenapa aku ikutan kesel ya.. 🤣🤣
Terimakasih buat kalian semua....
😃😃
Yang baca, vote dan yang komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Di Novel
Novela JuvenilSeorang gadis yang mendapat beasiswa disekolah elit dan dia tidak menyangka bahwa disekolah barunya akan melihat sebuah drama cinta seperti di novel novel yang dia baca Ingin lebih tau baca saja langsung...