Bab 27

1.4K 141 5
                                    

Di kediaman Alexander

Saat ini keluarga Alexander sedang berkumpul bersama setelah makan malam.

" Denger-denger putri papa dapat nilai tertinggi ya di sekolah " ucap papa Dimas memulai obrolan.

" Alhamdulillah pa. Berkat do'a keluarga juga " ucap Desy sambil tersenyum.

" Kamu mau hadiah apa dek " tanya Regan.

" Em... Boleh nggak kalau besok Desy  ngundang sahabat Desy buat makan malam bersama " ucap Desy. Sambil menatap mama, papa dan abangnya.

" Boleh kok, iyakan pa " ucap mama Lita.

" Iya boleh " ucap papa.

Sedangkan Desy senang karena di izinkan mengadakan acara makan malam dengan mengundang sahabatnya.

" Oh ya bang, jangan lupa ajak bang Dava, bang Daniel sama bang Adrian Oke " pinta Desy.

" Harus ya mereka di ajak " kesal Regan. Karena jika sahabatnya bertemu dengan adiknya sudah di pastikan ia akan kalah.

" Biar rame abang, nanti aku juga ngundang kak Vian kok " ucap Desy.

" Huh... Baiklah " mau tidak mau ia pun menurut.

Setelah itu Desy pun memutuskan untuk tidur. Karena besok pagi ia akan pergi berbelanja.

Saat di kamar

Sampai di kamar Desy pun tidak segera tidur melainkan ia langsung mencari kontak nomor seseorang.

Setelah itu ia pun langsung menghubungi nomor tersebut.

Setelah menunggu, telfon pun diangkat.

" Halo kak Vian " sapa Desy.

" Ada apa? " tanya Alvian

" Besok malam kakak ada waktu nggak " tanya Desy

" Kenapa? " tanya Alvian balik

" Kalau kak Vian nggak sibuk, aku mau ngundang kakak ke rumah " ucap Desy.

" untuk apa? " tanya Alvian

" Aku mau ngundang kak Vian buat makan malam bersama aja " ucap Desy.

" Oke, besok pagi aku ke sana " ucap Alvian.

" Malam aja kak, soalnya pagi aku mau belanja " ucap Desy

" Aku anterin " setelah itu telfon pun di putus.

" Kebiasaan belum juga selesai ngomong " gumam Desy.

Setelah itu ia pun menelpon Nadia berniat mengundangnya ke acara besok. Tapi sayang nya Nadia tidak bisa ikut, karena ia sedang di rumah neneknya dan akan kembali satu hari sebelum acara camping dilaksanakan.

Setelah selesai ia pun langsung tidur.

Sedangkan Regan juga sama, ia baru. Saja selesai menelfon para sahabatnya itu. Dia kesal kenapa sahabatnya juga di undang. Tapi apa boleh buat.

Sedangkan sahabat Regan , mereka sangat senang karena bisa bertemu dengan Desy, karena setiap kali mereka ingin nongkrong di mansion Alexander pasti Regan akan memberikan banyak alasan dan akhirnya mereka memutuskan nongkrong di cafe. Menyebalkan batin mereka.

Di mansion Andreas.

Setelah mendapat kabar dari Regan akan undangan dari adiknya, ia pun jadi semangat mengerjakan tugas kantornya yang belum selesai. Sebisa mungkin ia akan menyelesaikannya. Agar besok ia bisa tenang.

Tidak lupa ia juga memberitahu Daniel soal undangan itu. Dan ia juga menyuruh asistennya membeli hadiah untuk adiknya. Karena tadi ia sempat bertanya alasan di adakan nya acara makan malam itu.
Dan saat tahu jika adiknya mendapat nilai yang bagus ia pun ingin memberi hadiah.

Di posisi Dava pun sama, ia juga menyuruh salah satu bodyguard untuk membeli hadiah untuk adiknya. Bahkan orang tuanya dibuat bingung akan sifat putranya itu tadi ia terlihat tidak bersemangat, tapi lihat sekarang setelah mendapat telfon dari seseorang ia senyum-senyum sendiri.

Apa obatnya sudah habis batin mereka.

Di mansion keluarga Rendra

Di kamar bernuansa gelap terlihat seorang lelaki yang sedang berbaring sambil tersenyum. Karena mendapat telfon dari orang yang dia sayangi.

Siapa lagi kalau bukan Alvian ketua geng Venus.

Setelah itu ia pun memposisikan tubuhnya dengan nyaman dan tertidur. Karena besok pagi ia harus menemui seseorang.

Sedangkan di lain tempat.

" Jadi gimana sama rencana lo? "tanya Luna.

" Tenang saja setelah pulang dari acara camping nanti, Gue bakal mencoba untuk bisa masuk menjadi bagian keluarga Andreas " ucap Mia menceritakan rencananya.

" Lo yakin bisa masuk keluarga mereka " ucap Luna tidak yakin.

" Tenang.. itu semua udah gue atur, dan setelah gue masuk di sana gue bakal rebut perhatian dari orang tuanya " ucap Mia sambil tersenyum memikirkan semua rencananya.

Sedangkan Luna hanya menganggukkan kepalanya. Ia tahu rencananya Mia tidak pernah gagal kecuali saat di kantin waktu itu.

Dulu saja mereka pernah membuat keluarga seseorang hancur. Jadi kali ini pun pasti juga berhasil.

Gue sudah tidak sabar buat menguras harta mereka batin Luna.

Tunggu kehancuran kalian batin Mia.





Wah.... Gimana nih guys.,.

Lanjut nggak nih.... 😅

Terima kasih buat kalian semua...
😊😊

Seperti Di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang