Bab 24

1.5K 151 4
                                    

Setelah drama sindiran tadi mereka pun melanjutkan jalan-jalan. Saat hari sudah sore mereka pun pulang ke rumah.

Di sebuah rumah sederhana.

" Argh...... Cewek itu benar-benar menyebalkan " teriak Mia. Geram

" Sabar Mia jangan emosi " ucap Luna memenangkan.

" Gimana gue bisa tenang Lun... Rencana yang gue lakukan dulu seakan sia-sia. Argh... " marah Mia sambil membanting gelas yang di meja.

" Kenapa lo nggak ngelakuin hal yang sama, seperti apa yang lo lakuin ke Jessi " ucap Luna memberi solusi.

Sedangkan Mia yang mendengar ucapan Luna pun tersenyum. Benar juga batin Mia senang.

" Apa yang lo bilang memang benar, gue bakal buat cewek itu di benci 1 sekolah, tunggu tanggal mainnya haha " ucap Mia senang.

Sedangkan Luna ia tersenyum bisa membantu sahabatnya. Setelah itu mereka pun tidur. Dengan Luna yang menginap di rumah Mia.

Flashback on Bima...

2 hari sebelum ujian sekolah di laksanakan.

Saat ini Bima sangat kesal dengan teman sekelasnya yang menunjuk dirinya untuk mengambil barang di gudang yang di minta oleh guru yang mengajar.

Gudang di sekolah IHSA sangatlah terawat, apa lagi jika ada murid yang terlambat datang, mereka akan di minta untuk membersihkan gudang juga.

Saat ia hampir sampai sayup-sayup ia mendengar suara seseorang sedang berbicara. Ia pun mendekat perlahan untuk mendengar dan melihat siapa yang ada di dalam sana.

" Sekarang rencana apa lagi yang bakal lo lakuin " tanya Luna

" Gue belum ada rencana lagi " ucap Mia.

" Gue rasa lo juga harus waspada sama anak baru itu, kayaknya kak Al perhatian banget sama itu cewek " ucap Luna.

" Tenang aja jika ia merusak rencana gue buat dapetin kak Alvian, gue bakal lakuin hal yang sama seperti yang udah gue lakuin ke Jessi " ucap Mia percaya diri.

" Terus bagaimana dengan Jessi kemarin rencana lo gagal gara-gara itu cewek " kesal Luna mengingat rencana saat di kantin waktu itu gagal. Walau pun begitu Evan dan Renal masih ada di pihak Mia.

" Gue udah susun rencana untuk Jessi saat camping nanti, gue bakal buat di dibenci sama keluarga nya terlebih orang tuanya " jelas Mia. Ia akan membuat Jessi menderita bagaimanapun  caranya.

" Gue nggak sabar buat ngelihat gimana penderitaan Jessi nanti apalagi saat orang tuanya tidak percaya lagi padanya  haha... " ucap Luna sambil tertawa senang.

Setelah itu mereka pun pergi dari gudang, karena mereka merasa sudah terlalu lama meninggalkan kelas untuk izin ke toilet.

Sedangkan Bima yang mendengar semua pembicaraan mereka pun geram. Dan ia merasa benar-benar bodoh karena bisa tertipu dengan sifat dan tampang mereka berdua.

Jadi yang di bilang Jessi selama ini benar jika mereka bermuka dua. Sial batinnya.

Dengan segera ia pun mengambil barang yang di perlukan, setelah itu ia pun kembali ke kelas dengan hati yang merasa bersalah dan juga amarah.

Skip saat di kantin.

Satria merasa heran dengan tingkah Bima yang menjadi pendiam.

" Bim lo kenapa diem melulu, sariawan lo " ucap Satria.

" Nggak " balas Bima

" Jangan bilang kalau lo mau ikutan kayak Dion, jadi pendiem sekali omong pedes nya nggak karuan " ucap Satria.

Sedangkan Dion yang namanya di sebut hanya acuh tak perduli.

Dan Bima ia hanya diam tak menanggapi ucapan Satria. Sehingga membuat Satria pasrah.

Saat lama hening tiba-tiba

" Kak kita ikut gabung ya " ucap gadis itu dengan suara yang lembut. Ya.. Siapa lagi kalau bukan Mia dan di ikuti sahabat satu-satunya Luna.

" Duduk aja Mia cantik " ucap Satria sambil menggoda, sedangkan Mia ia hanya tersenyum malu-malu.

Berbeda dengan Bima ia malah muak dengan tingkah Mia itu. Kenapa dulu ia bisa tertipu dengan cewek sok polos ini.

Setelah mereka berdua duduk, mereka mulai menyantap makanan masing-masing.

" Kak Al, a aku minta maaf ya " ucap Mia sambil menatap Alvian yang di depannya.

Sedangkan Alvian bingung minta maaf untuk apa.

" Untuk " singkat Alvian.

" Kejadian beberapa hari yang lalu " jelas Mia sambil menunduk

" A aku nggak bermaksud berbohong. A aku hiks " ucapan Mia terhenti karena tangisannya.

Sedangkan yang lain ada yang iba, acuh dan ada juga yang sinis.

" Seharusnya lo nggak minta maaf ke Al " ucap Bima dengan kekesalan yang tertahan.

" T tapi kak a... " ucapan Mia terpotong karena Bima menyela

" Lo itu seharusnya minta maaf ke Jessi yang udah lo fitnah " setelah itu Bima pun pergi keluar kantin.

Meninggalkan sahabatnya yang kebingungan akan sifat Bima tadi.

Sedang kan Dion dan Alvian, mereka sudah tahu kenapa sikap Bima terhadap Mia berubah.

Ternyata sudah tahu ya batin Dion.

Dia tahu lebih cepat dari dugaan ku batin Alvian.

Flashback off....






Wah.....

Seru nggak nih ceritanya...

🤭🤭

Terima kasih bit kalian semua....

Seperti Di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang