2 hari setelah kejadian di mall
Di kediaman Andreas
Sekarang Jessi sedang duduk bersama keluarga nya.
" Apa benar minggu depan sekolah mengadakan acara camping? " tanya mommy Rena
" Iya mom " jawab Jessi dan Evan
" Kalian sudah menyiapkan semua kebutuhan kalian " tanya daddy
" Sudah kok, mommy dan daddy tenang saja " ucap Jessi sambil tersenyum.
Sedangkan Evan hanya mengangguk kan kepala.
" Oh ya mom jangan lupa, besok pengambilan rapot " ucap Jessi mengingatkan.
" Oke, mommy ingat kok " balas mommy Rena.
" Sekarang pergi ke kamar waktunya tidur " perintah daddy.
" Baik dad " ucap Jessi dan Evan.
Dimana Adrian dan Daniel mereka berdua nongkrong bersama sahabat mereka masing-masing.
Pagi pun tiba.
Hari ini murid-murid IHSA akan menerima rapot, banyak dari mereka yang was-was akan nilai yang mereka dapatkan apalagi bagi murid yang pas-pasan.
Sekarang semua murid sudah masuk ke kelas mereka bersama dengan orang tua atau kerabatnya yang akan mengambil rapot.
Mereka akan di panggil wali kelas mereka, satu persatu bersama walinya. Sebelum memberikan rapot kepada wali murid, Wali kelas akan lebih dulu memberi tahu sifat dan juga perilaku anaknya selama di sekolah kepada walinya.
Sehingga saat di rumah orang tua dapat ikut serta membimbing anak mereka, karena anak tidak hanya butuh bimbingan di sekolah saja tapi di rumah pun mereka juga membutuhkan bimbingan orang tua.
Di kelas 10 IPA 4.
Sekarang Desy dan mama lita baru saja keluar dari kelas, setelah lama menunggu giliran untuk di panggil.
Dan mama lita sangat senang bisa merasakan lagi suasana mengambil rapot seperti ini. Apalagi nilai dari putrinya sangat memuaskan dengan nilai paling tinggi.
" Kamu hebat sayang, mama bangga sama kamu " ucap mama Lita sambil mengecup kening putrinya.
" Sama-sama ma " balas Desy sambil tersenyum
" Ya udah yuk pulang " ajak mama Lita.
Setelah itu pun mereka pun pulang. Karena banyak juga murid-murid yang sudah pulang setelah mendapat rapot mereka.
Di rumah Andreas
" Gila nyokap gue bisa-bisanya anak sendiri di pukul, mana kenceng banget mukulnya " kesal Satria, karena saat sampai di rumah ia pun mendapat beberapa pukulan sayang dari mamanya yang melihat nilai anaknya yang bukannya naik malah turun.
" Makanya kalau sama nyokap di suruh belajar nurut " ucap Bima sambil main game.
" Kayak nilai lo lebih bagus aja, padahal lo sama gue itu sama " ejek Satria.
Sedangkan Bima ia hanya tersenyum canggung. Karena saat pulang tadi, ia mendapat hukuman mutlak dari ratu di rumahnya yaitu membersihkan rumah selama liburan, padahal kan ada pelayan.
" Yang nilai bagus mah adem ayem " ucap Satria mengejek sahabatnya.
" Bener, mereka tidak pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi kita, yang mendapatkan kasih sayang berlebihan dari ibu kita " ucap Bima sedih.
Sedangkan orang yang di bicarakan hanya acuh.
" Hai sayang " tiba-tiba suara seseorang mengalihkan fokus mereka.
" Kenapa baru dateng? " tanya Renal saat melihat pacarnya baru datang.
" Iya tadi jemput Mia dulu, kasihan soalnya nggak ada yang mau jemput " ucap Luna dan duduk di samping Renal.
Di ikuti Mia yang duduk di sebelah Alvian. Sedangkan Bima ia kesal kenapa Renal selalu mengajak mereka berdua untuk ikut kumpul bersama.
Sedangkan Dion dan Alvian tampak acuh dan lebih menyibukkan diri dengan ponsel mereka.
" Mia, duduk sini " panggil Evan pada Mia.
" Mia duduk sini aja kak, Nggak apa-apakan kak Al kalau Mia duduk deket kak Al " ucap Mia.
" Hem " balas Alvian.
" Em.. Kak Al bisa nggak nanti anterin Mia pulang, soalnya Mia nggak mau ngerepotin Luna lagi kak " ucap Mia berharap.
" Nggak bisa " ucap Alvian.
Sedangkan Mia ia menundukkan kepalanya.
" Mia kamu kenapa? " tanya Evan. Dan duduk di sebelah Mia.
" Mia nggak apa-apa kak, Mia pengen nanti pulang di anterin kan Al tapi kak Al nggak bisa " ucap Mia dengan raut sedih.
" Nanti biar kak Evan aja yang nganter kamu, kamu nggak usah sedih " ucap Evan memberi solusi.
" Nanti aku ngerepotin kak Evan, kan kalau sama kak Al, kita searah " ucap Mia.
" Al anterin aja kali, kan lo juga naik motor sendiri " ucap Renal. Ikut membujuk Alvian.
" Gue nggak bisa " tolak Alvian.
" Apa susahnya sih Al nganterin Mia pulang " ucap Evan menimpali.
Sedangkan Alvian ia langsung menatap tajam Evan, sedangkan yang di tatap ia langsung diam tak berani bicara lagi.
Sedangkan Bima ia sangat kesal gara-gara cewek di depannya ini, sahabatnya bertengkar.
" Udah lah Mia lo pulang bareng gue aja " ucap Luna.
" Tapi aku nggak mau kamu repot " ucap Mia menunduk sedih.
" Biar gue aja yang nganter " ucap Evan.
" Tapi.. " belum selesai ia bicara sudah di potong oleh suara seseorang.
" Kalau nggak mau ngerepotin orang ya pulang aja sendiri " ucap Jessi jengah, karena tadi ia tak sengaja mendengar drama Mia untuk menarik perhatian Alvian.
Wah...... Gemesnya....
Gimana nih.....
Lanjut nggak
Terimakasih buat yang udah baca,
Vote dan komen.😊😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Di Novel
Teen FictionSeorang gadis yang mendapat beasiswa disekolah elit dan dia tidak menyangka bahwa disekolah barunya akan melihat sebuah drama cinta seperti di novel novel yang dia baca Ingin lebih tau baca saja langsung...