Bab 46

1.3K 125 10
                                    

Di kediaman Alexander

Setelah makan malam Desy dan keluarga angkatnya duduk bersama di ruang keluarga sambil menonton TV.

Di sana juga ada Adrian yang ikut berkumpul, dia datang ke mansion Alexander, karena tadi dia ada urusan pekerjaan dengan Regan.

" Sayang mama sama papa ke kamar dulu ya " pamit mama Lita sama Desy yang berada di samping nya.

" Iya ma, selamat malam ma, pa " ucap Desy.

" Selamat malam juga " ucap mama Lita dan juga papa Dimas.

Setelah itu mama Lita dan papa Dimas pergi ke kamar. Dan di ruang keluarga hanya ada Desy, Regan dan juga Adrian.

" Bang Ian, aku mau ngomong sama abang " ucap Desy sambil menatap Adrian.

Sedangkan Adrian yang di panggil namanya langsung menatap Desy.

" Mau ngomong apa? " tanya Adrian.

" Sebenarnya hubungan abang sama Jessi itu gimana? " tanya Desy.

" Nggak gimana-gimana " jawab Adrian.

Sedangkan Regan, ia hanya diam menyimak obrolan adik dan sahabatnya. Tanpa mau ikut campur.

" Tapi kenapa abang kayak cuek gitu sama Jessi? dan aku lihat bang Daniel juga kayak gitu " tanya dan heran Desy.

" Huh... Kenapa kamu tanya gitu? " tanya Adrian.

" Aku hanya heran aja kak, kalian saudara kandung tapi kayak orang asing aja, apalagi saat lihat sikap kak Evan ke Jessi " jawab Desy.

" Sebenarnya abang cuma nggak suka aja sama sifat Jessi selama ini yang manja, apalagi saat ia masuk SMA yang tambah caper banget dan sikap dia yang suka bully orang lain dan juga ngejar-ngejar sahabat Evan, itu aja " jelas Adrian

" Tapi nggak seharusnya juga abang jauhin Jessi dan cuek kayak gitu, aku bukannya sok dewasa atau gimana cuma apa yang di lakuin sama abang itu salah " jelas Desy

" Kalau abang nggak suka sama sikap Jessi yang kayak gitu, seharusnya abang itu nasehatin dia atau tegur dia pasti Jessi bakal ngerti, bukan dengan jauhin Jessi atau main bentak dengan kata-kata kasar seperti yang selalu kak Evan lakukan, kalau aku lihat sikap Jessi selama ini, karena dia mau mencari perhatian dari abangnya aja " lanjutnya.

" Tapi kan dia udah dapat perhatian  dari daddy sama mommy Des " ungkap Adrian.

" Perhatian dari orang tua sama seorang abang beda bang Ian " ucap Desy.

" Walau Jessi dapat perhatian dan kasih sayang orang tua abang, dia juga pasti butuh perhatian abang nya juga. Beda lagi kalau Jessi nggak punya abang pasti ia cukup hanya dengan kasih sayang dan perhatian orang tua nya " jelas Desy.

" Seorang abang bisa juga jadi pahlawan kedua setelah ayah, abang bisa juga diajak main atau nongkrong bersama, bisa juga jadi pelindung jika ayah tidak ada, itu menurut Desy " jelas Desy lagi.

" Apa yang dikatakan Desy itu benar " ucap Regan menimpali.

Sedangkan Adrian masih diam, apa selama ini tindakannya salah.

" Desy mau tanya lagi sama abang, apa sikap Jessi dari kecil memang udah seperti itu? Manja, caper dan suka membully, pasti nggak kan " tanya Desy lagi.

Sedangkan Adrian ia masih diam, dan mencoba mengingat kembali kenangan saat Jessi kecil sampai saat ini. Memang benar dulu sikap Jessi penurut, ramah dan walau pun manja tapi tidak berlebihan seperti saat ini.

Dan Adrian juga baru ingat, saat ia sudah mulai kuliah dan bekerja di perusahaan, ia sudah tidak terlalu memperhatikan Jessi lagi, karena ia pikir masih ada Daniel dan juga Evan.

Tapi saat Daniel sudah kuliah dia pun sama. Tidak lagi memperhatikan Jessi lagi. Dan sibuk dengan urusan kuliahnya.

Dan apa lagi saat Jessi masuk ke jenjang SMA, walau pun ia satu sekolah dengan Evan. Evan pun sama ia juga sudah tidak terlalu memperhatikan Jessi, dan lebih parah nya ia malah lebih memberi perhatian sama Mia dan juga Luna, dan karena itulah Jessi mulai menjadi pembully.

Adrian baru sadar jika sikap Jessi menjadi seperti ini karena sikap mereka bertiga, yang selama ini mereka memberi kasih sayang dan perhatian saat orang tua mereka sibuk. Dan lama kelamaan mereka menjadi tidak peduli, padahal mereka tahu kalau mereka bertiga sebagai sandaran saat Jessi sedih maupun senang, karena orang tua mereka yang sibuk bekerja.

" Apa yang kamu katakan benar, sikap Jessi selama ini, itu karena kesalahan kami bertiga " ucap Adrian setelah lama diam.







Terima kasih buat kalian yang setia baca cerita aku 😊

Dan buat yang udah baca, vote dan komen. Apalagi sama ucapan semangat nya. Terima kasih banyak ya guys ☺☺☺😊😊😊

Salam sayang dariku 😚😚😚

Seperti Di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang