Bab 12

1.7K 158 7
                                        

2 minggu setelah kejadian dimana Alvian yang meminta traktir makan malam itu, hubungan mereka menjadi dekat tanpa sepengetahuan sahabat mereka.

Sebisa mungkin Alvian akan mampir ke mansion Alexander hanya untuk menemui Desy. Sedangkan di sisi Desy, awalnya ia dibuat bingung akan sifat Alvian itu. Tapi lama kelamaan ia pun terbiasa.

Di sekolah

Saat ini Desy sudah berada di kelasnya sambil membaca buku. Sedangkan di parkiran motor khusus anggota inti Venus, mereka masih duduk santai sembari menunggu jam masuk berbunyi, di samping mereka juga ada 2 siswi yang tidak lain adalah Mia dan Luna.

Saat kurang lima menit bel berbunyi mereka pun pergi ke kelasnya masing-masing.

Kring.. Kring..

Bel masuk pun sudah berbunyi dan kegiatan belajar mengajar pun di mulai.

Setelah beberapa jam.

Kring.. Kring.. Bel istirahat

Semua murid pun langsung keluar menuju kantin, dan ada pula yang ke perpustakaan.

Saat ini Desy dan Nadia pun sedang menuju ke kantin. Saat sampai di kantin mereka pun segera memesan makanan dan minuman yang diinginkan. Setelah selesai mereka pun duduk di meja yang kosong.

Saat asik menyantap makanan.

" Em.. Permisi boleh kita gabung, soalnya meja yang lain udah penuh " ucap Mia

Sedangkan Desy dan Nadia cuma mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban. Setelah mendapat izin mereka pun duduk.

" Jadi siapa yang pesan " tanya Satria kepada sahabatnya.

" Lo aja yang pesan samain semua nya " jawab Bima sambil bermain game.

" Enak aja lo aja sana " ucap Satria kesal.

" Ck.. Lo berdua sana, nih.. " ucap Evan sambil memberikan uangnya.

" Oke.. Pesan apa? " tanya Satria sambil mengambil uang yang di meja.

" Terserah " jawab Dion mewakili

Setelah itu Satria pun bangun tidak lupa dengan menarik tangan Bima untuk ikut memesan makanan. Di meja pun hanya ada keheningan karena mereka sibuk dengan ponsel masing-masing.

Berbeda dengan Alvian yang melihat ke arah Desy yang duduk di sampingnya. Sambil sesekali tangannya menyingkirkan helai rambut milik Desy ke belakang telinga, tanpa menyadari jika tindakannya itu di lihat orang-orang yang duduk di sana.

Sedangkan Desy ia hanya diam tanpa niat untuk menegur, karena ia sedang fokus dengan makanannya.

Setelah beberapa saat Satria dan Bima pun datang dengan membawa pesanan mereka semua. Setelah itu mereka pun memakan makanannya dengan hening.

Sedangkan Desy dan Nadia, mereka fokus dengan ponselnya, karena saat selesai makan, mereka tidak akan langsung pergi ke kelas. Melainkan mereka akan bermain ponsel sebentar.

Saat Desy fokus dengan ponselnya tiba-tiba ada yang mengarahkan nasi goreng ke arahnya, saat dia mendongak ternyata Alvian lah pelakunya. Tanpa pikir panjang ia pun menerima suapan nasi goreng itu. Sedangkan Nadia dan sahabat Alvian terkejut akan kejadian barusan.

Wah... Sejak kapan mereka dekat batin Nadia.

Sedangkan Mia ia mengepalkan tangannya. Karena ia saja yang sudah lama kenal Alvian sama sekali belum pernah disuapi seperti itu tapi anak baru itu. Menyebalkan batinnya.

Dasar cewek murahan batin Luna. Saat melihat murid baru yang dekat dengan ketua Venus.

" Itu beneran si bos " bisik Bima ke Satria

" Entah.. Nggak biasanya kayak gitu " ujar Satria dengan berbisik juga.

Sedangkan Dion, Renal dan Evan hanya diam tanpa berkomentar.

Setelah selesai mereka pun kembali Ke kelas masing-masing. Kerena sebentar lagi bel masuk berbunyi.

Saat ini dikelas 10 IPA 4 sedang jam kosong, Karena guru yang harusnya mengajar sakit dan di ganti dengan mengerjakan tugas. Saat ini Nadia meminta penjelasan soal yang terjadi di kantin.

" Ayo. Cepat jelasin " rengek Nadia sambil menggoyangkan tangan sahabatnya meminta penjelasan.

" Apa yang harus di jelasin sih? " tanya Desy bingung akan sifat sahabat nya

" Kejadian di kantin tadi yang lo disuapin nasi goreng sama kak Alvian " ujar Nadia

" Oh itu... " ucap Desy sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

" Astaga Desy.., lo itu bener-bener ya " geram Nadia karena kesal pada sahabatnya. Sedangkan Desy hanya tertawa karena bisa menjahili sahabatnya.

Setelah berhenti tertawa Desy pun menceritakan kejadian awal dekatnya ia dan kakak kelasnya itu.

Tak terasa Bel pulang berbunyi semua murid pun berhamburan pulang ke rumah masing-masing.

Di kediaman Andreas

Setelah pulang tadi anggota Venus memutuskan untuk nongkrong ke rumah Evan karena orang tuanya yang sedang pergi ke luar kota. Tapi sebelum itu mereka sudah berganti pakaian di rumahnya.

Seperti saat ini mereka asik dengan urusannya masing-masing ada yang main game, balas chat pacarnya ataupun scroll instagram. Selain inti Venus di sana juga ada Adrian dan juga Daniel. Sedangkan Jessi dia menginap di rumah sahabatnya Tia.

" Ekhem.... " dehem Bima yang melihat keheningan sejak tadi.

" Napa lo? Haus? " tanya Satria heran pada temannya yang minus itu.

" Ck bukan bego " ucap Bima sambil menoyor kepala Satria. Sedangkan Satria ia menatap tajam Bima. Dan membalas dengan memukul kepala Bima. Dan Bima yang mendapat balasan seperti itu hanya pasrah. Yang waras ngalah batinnya.

" Ini kenapa pada diem semua, nggak ada yang mau cerita-cerita gitu " ucap Bima.

" Kayak anak kecil minta cerita " ujar Renal.

" Al ceritain yang tadi di kantin, sejak kapan lo deket sama anak baru " ujar Bima tanpa memperdulikan sindiran Renal tadi. Karena ia penasaran akan sifat Alvian tadi.




Gimana nih sama cerita aku ada yang kurang nggak atau ada kata-kata yang agak gimana gitu....

Seperti Di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang