Bab 16

1.6K 146 1
                                        

Saat mereka masih diam tiba-tiba.

" Aku nggak sengaja hiks " tangis Mia

" Udah nggak apa-apa jangan nangis " ucap Evan membawa Mia ke pelukannya untuk menenangkan.

" Basi banget tahu nggak lo, bilang aja sengaja " Ucap Tia menyindir Mia.

" Bisa diam nggak sih lo " ucap Satria kesal

" Udah mending kita masuk aja, yuk Jess, Tia " ucap Vira sebelum mereka adu mulut.

Setelah itu Jessi dkk pun masuk di ikuti Evan dkk dan Mia + Luna.

Sedangkan Desy sekarang sudah ada di ruang keluarga. Bersama orang tua dari Adrian

" Masih perih " tanya Alvian setelah mengobati luka di tangan Desy.

" Sedikit kak " jawab Desy

Alvian pun mengelus puncak kepala Desy. Kejadian itu dilihat oleh sahabat Alvian, Mia dan Luna.

Sedangkan Jessi dkk, saat masuk mereka langsung naik ke atas untuk istirahat sehingga tidak melihat apa yang di lakukan Alvian tadi.

" M maaf tadi a aku nggak sengaja hiks hiks " ucap Mia sambil menunduk dan menangis

" Iya nggak apa-apa kok, tapi kenapa kamu nangis emang kamu juga luka ya " ucap Desy bingung

" Nggak kok, aku baik-baik aja " ucap Mia sambil melihat ke arah Desy.

" Oh gitu kirain kamu luka, kalau aku boleh kasih saran, kamu jangan sering-sering menangis karena apa yang kamu lakukan bisa buat orang salah paham " jelas Desy.

Sedangkan Mia hanya bisa tersenyum sambil mengangguk kan kepalanya pelan. Padahal dalam hati ia merasa kesal akan kata-kata gadis itu.

Tidak lama Adrian pun duduk di samping Desy.

" Tadi abang udah hubungi Regan buat izinin kamu tinggal disini malam ini, dan dia memberikan  izin " ucap Adrian saat sampai diruang keluarga setelah dari kamar untuk menghubungi Regan.

" Emang boleh ya aku nginep di sini " tanya Desy sambil memandang Adrian di sampingnya. Dan juga orang tuanya.

" Boleh aja kok, biar rumah mommy tambah rame " ucap mommy Rena senang.

" Nanti kamu tidur di kamar abang aja, nanti abang biar tidur di kamar Daniel " ucap Adrian. Sedangkan Desy ikut saja, Apalagi saat ini tangannya sedang luka. Kalau ia pulang mereka pasti heboh.

" Mom, dad . Mia sama Luna juga boleh kan nginep di sini " ucap Evan tiba-tiba.

" Boleh aja, nanti biar mommy suruh pelayan buat bersihin kamar tamu " ucap mommy Rena.

" Nggak ma, mereka berdua biar tidur sama Jessi aja, soalnya mereka takut kalau cuma tidur berdua. Kan Jessi juga tidur sendiri " ucap Evan.

" Siapa bilang aku tidur sendiri. Mommy, daddy aku mau bilang Tia sama Vira mau nginep " ucap Jessi setelah itu ia pun langsung naik ke atas, karena ia tadi baru saja dari dapur untuk mengambil camilan sama minuman.

" Em kalau boleh Mia sama Luna tidur sama Desy saja nggak apa-apa kan, kak Evan " ucap Mia tiba-tiba. Sedangkan Evan masih diam, setelah itu ia melihat ke arah abang pertamanya.

" Gimana bang bolehkan mereka tidur di kamar abang " Ucap Evan

" Nggak " jawab Adrian singkat.

Setelah itu ia menarik tangan Desy ke atas. Sambil diikuti Daniel. Sedangkan Alvian ia masih berada di ruang keluarga. Dan untuk orang tua Evan mereka juga langsung pergi ke kamar setelah Adrian naik ke atas.

" Kak Al, kakak marah ya sama Mia " ucap Mia dengan nada sedih.

" Nggak " jawab Alvian singkat tanpa menatap Mia karena dia masih fokus ke ponselnya untuk meminta salah satu anak buahnya untuk membeli baju santai untuk Desy agar bisa di pakai besok.

" Beneran kak Al nggak marah sama Mia " ucap Mia lagi sambil memandang Alvian berbinar.

" Iya " ucapnya " kalau gitu gue ke atas " pamit Alvian.

Sedangkan yang lain pun juga pergi ke kamar Masing-masing.

Di kamar Jessi

Saat ini Tia dan Vira sedang membahas masalah di taman tadi. Sedangkan Jessi tadi ia turun untuk mengambil beberapa camilan dan juga minuman.

" Tadi lo lihat kan saat Mia itu jatuhin sup panas ke arah cewek itu, siapa namanya gue lupa em..." ucap Tia sambil mengingat nama murid baru itu.

" Ah ya Desy " ucap Tia setelah mengingat nama murid itu.

" Iya gue lihat " ucap Vira. Memang tadi mereka berdua melihat saat Mia dengan sengaja menjatuhkan mangkuk sup ke arah Desy. Sedangkan yang lain sedang fokus akan perdebatan antara Bima dan Satria.

Saat Tia ingin bicara lagi terhenti karena Jessi yang membuka pintu kamar. Tapi dengan raut muka kesal.

" Lo kenapa Jess, muka lo kayak kesel gitu " tanya Tia saat Jessi sudah duduk dekat mereka.

" Gue kesel sama bang Evan bisa-bisanya dia minta izin mommy, daddy gue agar Mia sama Luna tidur di kamar bareng gue " geram Jessi saat ingat gimana abangnya tadi peduli sama si Mia dan Luna.

" Beneran Jes " teriak Tia shock.

" Hem.. Untung aja lo berdua mau nginep di sini kalau nggak, entah bakal kayak apa gue harus menghadapi orang yang suka drama kayak mereka " ujar Jessi.

Setelah itu mereka melanjutkan obrolan mereka sampai larut malam. Dan saat sudah sangat mengantuk mereka pun memutuskan untuk tidur.







Oh.... Gimana gimana sama cerita ku ini

Ada kah yang kurang....

🙄🙄

Terima kasih buat kalian semua..,.

Baik yang baca, komen dan vote..... 😉😉

Seperti Di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang