Bab 62

1.1K 100 5
                                        

Sudah 3 minggu lebih Luna dan Mia tidak ada kabar sama sekali. Seluruh murid IHSA pun di buat penasaran akan apa yang terjadi pada Mia dan Luna.

Apalagi sekolah pun sudah mencari tahu mereka lewat keluarganya tapi kelurga mereka pun tidak tahu akan keberadaan anaknya. Karena semenjak anaknya pergi ke kota mereka jarang sekali memberi kabar, bahkan saat mereka ingin menjenguk anaknya ke kota Mia maupun Luna selalu melarangnya.

Sehingga mereka tidak tahu apapun tentang anaknya, apa yang terjadi dan bagaimana keadaannya pun mereka tidak tahu.

Di tempat lain.

" Mia gue laper nih " ucap Luna

" Sama Lun gue juga " balas Mia

" Sampai kapan kita kayak gini? , gue udah nggak kuat " tanya Luna

" Emang lo mau kita keluar terus ke tangkap mereka " jawab Mia.

" Terus lo mau kita kayak gini terus, gue laper banget Mia semalam kita nggak makan apapun " ucap Luna. Ia benar-benar tidak kuat lagi perutnya sudah meronta minta diisi.

Sedangkan Mia ia juga sangat kelaparan tapi keadaan masih belum tentu aman, jika mereka keluar dan tertangkap bisa habis mereka.

Sedangkan orang-orang suruhan keluarga Alexander dan juga Andreas sudah menemukan tempat persembunyian Mia maupun Luna seminggu yang lalu.

Tapi mereka di minta untuk tidak langsung menangkap mereka berdua, karena mereka semua ingin melihat sampai mana mereka berdua bertahan.

Sekolah IHSA.

Jam pulang sudah berbunyi seluruh murid pun berhamburan keluar kelas. Sama halnya dengan Nadia dan Desy yang sedang berjalan keluar gerbang.

" Desy " panggilan itu membuat sang punya nama berhenti.

" Iya kak " jawab Desy.

" Pulang bareng " ucap Alvian dan langsung menggandeng tangan Desy menuju motornya.

Sedangkan Nadia ia pun langsung pergi saat kakak kelasnya membawa sahabatnya.

" Mau kemana Al " tanya Bima saat Alvian sudah di dekat anggota inti Venus.

" Pulang " jawab Alvian menaiki motor dan di susul Desy di belakangnya,

" Duluan ya kak " pamit Desy saat Alvian akan melajukan motornya.

" Iya Des hati-hati " jawab Satria dan Bima mewakili yang lain.

" Gue nggak sangka Alvian bisa suka  sama cewek secepat ini " ucap Bima.

" Emang kenapa? " tanya Satria.

" Lo lupa, Al aja kenal sama Desy singkat banget, tapi lihat sekarang dia bisa langsung lengket banget sama Desy " jelas Bima.

" Kalau orang udah nyaman ya mau gimana lagi " ucap Renal

" Iya juga sih " ucap Bima.

Setelah itu mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

Taman kota.

Alvian memarkirkan motornya di dekat taman kota.

" Ngapain kak kita kesini? " tanya Desy.

" Ada yang mau aku omongin " jawab Alvian.

Setelah itu mereka pun mencari tempat duduk, yang tidak terlalu ramai oleh pengunjung.

" Kak Vian mau ngomong apa? " tanya Desy setelah mereka berdua duduk di kursi taman.

" Aku... Aku ingin serius sama kamu " jawab Alvian.

" Maksudnya? " tanya Desy lagi. Ia belum paham serius seperti apa.

" Aku ingin menjalin hubungan serius sama kamu, aku mau kita bertunangan " jelas Alvian.

" Tunggu, kak Vian serius, tapi kenapa aku kak? " tanya Desy, ia benar-benar terkejut akan ucapan dari kakak kelasnya.

" Aku serius Des, jika kamu tanya Kenapa kamu? Itu karena aku cinta sama kamu " jawab Alvian.

" Tapi kak, kakak tahu kan keluarga aku dari keluarga sederhana sedangkan kakak, kakak dari keluarga yang terpandang " jelas Desy.

" Apa masalahnya Des? Yang terpenting disini kamu mau kan bertunangan denganku ? " tanya Alvian.

" Boleh Desy pikir- pikir dulu " ucap Desy meminta waktu. Dia tidak bisa mengambil keputusan sendiri ada keluarganya yang juga harus tahu.

" Baiklah, kakak ngasih kamu waktu sampai besok " ucap Alvian.

Setelah itu Alvian pun mengantar Desy pulang ke mansion Alexander.

Di kamar Desy pun segera menelfon keluarganya. Untuk memberitahukan masalah ia yang di ajak bertunangan dengan kakak kelasnya.

" Assalamu'alaikum ayah " salam Desy saat telfon tersambung.

" Wa'alaikumsalam nak, gimana kabar kamu? " jawab dan tanya ayah Desy.

" Alhamdulillah sehat ayah, Keluarga di sana sehat semua kan? " tanya balik Desy.

" Alhamdulillah sehat semua nak, ada apa? Tumben udah telfon lagi padahal semalam kamu juga baru telfon? " tanya ayah.

" Emang nggak boleh yah, Desy telfon lagi " ucap Desy.

" Ya boleh lah, masa anak telfon nggak dibolehin " balas ayah sambil tertawa.

" Em.. Yah sebenarnya ada yang mau Desy Bicarakan sama ayah dan ibu " ucap Desy memulai.

" Mau ngomong soal apa nak? " tanya ibu .

Sejak ayah menerima telfon dari desy ibu sudah duduk disampingnya dan apa yang di bicarakan desy dan ayahnya pun ibu mendengarnya karena ayah sengaja menloudspeaker suaranya.

" Ibu ada di di samping ayah sejak tadi? " tanya Desy yang terkejut saat mendengar suara ibunya.

" Iya, sejak tadi ibu di samping ayah mu " jawab ibu.

" Kalau gitu aku ganti panggilan video aja yah biar enak ngobrolnya " ucap Desy.

Setelah itu panggilan suara pun di ganti panggilan video.




Maaf lama banget baru bisa update. 🙏🙏🙏

Nggak tahu kenapa imajinasi ku hilang gitu aja 😩

Terimakasih banyak buat yang tetap nunggu cerita ini 😊

Buat yang baca, vote dan komen juga terimakasih ☺☺☺

Salam sayang dariku 😚😚😚

Seperti Di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang