Happy reading!
*****
Putri menutup mulutnya sendiri takjub saat melihat Eline keluar dengan pakaian layaknya putri snow white.
"Sumpah Gilak cantik banget" puji Rizka yang ada disebelahnya.
Sedangkan yang lainnya juga sudah menatap takjub ke arah Eline, mereka yang menjadi pemain sudah memakai kostum nya sendiri menurut pemeran yang dimainkan.
Gale dengan pakaian layaknya seorang pangeran dalam negeri dongeng, Nino dan Alia terlihat seperti kurcaci, karena memakai topi lancip, baju berwarna terang, dan sepatu bot tinggi.
Sedangkan Eva, "kok gue gini banget sih?!" Gerutu Eva melihat kostum yang dipakai nya. Warna nya hitam pekat, dan terdapat warna merah dibagian tertentu. Diatasnya juga terdapat aksesoris topi yang menjulang tinggi.
Rizka menahan tawanya ketika Eva mengenakan topi itu.
"Itu kan karakter Lo! Ya Lo harus terima dong" ujar Putri.
"Kalau dilihat lihat cocok juga si Eva jadi ibu tiri" ujar Rizka sedikit meledek.
"HEH!" Eva menyentak dengan mata melotot.
Eline mengentikan tawanya, "udah udah, ini kapan mau mulainya kalau gini?" Tanya Eline menatap mereka.
"Oke, kalau gitu kita mulai! Yang gak ada adegannya mohon untuk kembali ketempat." Mereka pun patuh dengan intruksi sang sutradara abal Abal ini.
Sebelum duduk kembali, Nino menyempatkan diri untuk membisikkan sesuatu pada Eva.
"Gausah cemberut itu, nanti setelah ini gue traktir beli seblak" bisik Nino.
Seketika Eva pun mengembangkan bibirnya, dia lantas mengangguk patuh.
Eline berdekhem untuk memulai pertunjukan, scane pertama dimulai dari Eline yang memakan buah apel pemberian Eva, yang berperan sebagai ibu tiri atau penyihir.
"Oh gadis cantik, makan lah buah ini. Aku sudah sangat lelah menjajakannya, namun tak ada yang membeli" ujar Eva dengan beraktik.
Dengan ragu ragu, tangan Eva mengambil salah satu apel dari keranjang tangan yang dibawa oleh Eva.
"Baiklah nek, aku makan ya" walau sedikit kaku, Eline perlahan memakan buah itu dengan gigitan kecil.
"Terima kasih, aku pergi dulu" pamit Eva, dia lantas pergi dengan senyum miring.
"Hahah! Mampus kau, siapa suruh mengatai ku nenek!" Ujar Eva masih dalam keadaan berakting. Kemudian, Eva pun kembali ke tempatnya karena sudah menyelesaikan adegan tersebut.
Selanjutnya tersisa Eline, gadis itu nampak menikmati apel merah itu. Bahkan memakannya hampir tak tersisa, tunggu, ini Eline yang lapar atau mendalami peran?
Setelah apelnya hampir habis, barulah Eline menunjukkan bakat akting yang sebenarnya. Bahkan sebenernya bakat itu harus dipendam saja kalau bisa.
Eline menjualkan reaksi yang dibilang sedikit berlebihan, gadis itu menjatuhkan sisa apelnya sembari memegang dadanya. Dan Eline pun berakhir tiduran di tanah, di dalam cerita, dirinya pingsan karena makan apel beracun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eveline [END]
RomanceTHE 2ND STORY : CHAPTER ONE 'EVELINE' NEW ADULT kisah cinta antara Eveline Merlia Velline, si Ratu kampus. Dan juga Alvaro Galendra seorang cowo cool. Gale tak pernah menyangka, dia bisa menjadi sangat bucin pada seorang cewe. Yaitu si Ratu Kampus...