29. kebenaran terungkap

112 4 1
                                    

Happy reading!

******

Gale kembali ke rumah, dia menuju kamarnya segera untuk melihat isi flashdisk itu.

Namun saat hendak memulai menonton, Eline lebih dulu memasuki kamarnya membuat Gale segera menutup laptopnya.

"Eh kok ditutup?" Tanya Eline yang penasaran, sedikit ke kepo sih.

Gale hanya tersenyum tipis, "gak apa apa."

"Nonton ituan ya Lo?" Tuding Eline membuat Gale melotot.

"Jangan suudzon!" Seru Gale, mukanya agak tegang.

"Pftt!" Tawa Eline seketika pecah melihat raut wajah Gale.

"Muka Lo plis! Hahah kok tegang banget, jangan jangan Lo sering nonton ya?" Goda Eline lagi.

Gale menghela nafasnya, dia lantas menarik Elina membuat gadis itu duduk di pangkuannya.

"Udah bercanda nya?" Tanya Gale menatap wajah Eline yang sangat dekat.

Eline meneguk ludahnya sendiri, dia lantas mengangguk, namun saat hendak berdiri Gale menahan nya.

"K-kenapa?"

Gale tak menjawab, melainkan langsung meletakkan kepala nya di bahu Eline, dan mempererat pelukannya.

"Mau gini dulu." Suaranya yang serak membuat Eline meneguk ludah nya lagi.

"J-jangan lama lama," ujar Eline cepat.

Setalah beberapa menit, akhirnya Gale pun melepaskan pelukannya itu.

"Lo udah makan?" Tanya Gale.

"Belum sih, hehe," jawab Eline dengan menyengir.

"Hm, yaudah makan dulu. Gue mau kasih tau sesuatu," kata Gale.

"Apa tuh?" Tanya Eline penasaran.

"Makan dulu yok," Gale beranjak, dia lantas mendorong Eline dari belakang dengan sedikit sedikit.

"Ih apa dulu!" Seru Eline.

"Makan, ntar gue kasih tau," ujar Gale.

"Hm oke,"

Mereka pun akhirnya makan bersama di dapur, di meja makan Sudah tersedia banyak makanan. Namun merek hanya mengambil secukupnya.

Gale melongo ketika Eline makan dengan cepat nya, dia tah habis pikir dengan gadis itu.

"Kenapa cepet banget makannya? Selaper itu kah?" Tanya Gale. Entah itu pujian atau hinaan, masih menjadi tanda tanya tersendiri.

"Gue udah makan, sekarang cepet kasih tau gue, apa yang mau Lo ksish tau," ujar Eline menatap tajam ke Gale.

Gale menghela nafasnya,"unggu gue makan dulu."

"y" balas Eline singkat.

Gale merasa agak risih ketika makan, Eline manatapnya seperti ingin melahap dirinya hidup hidup, dia juga tak terlalu suka jika dipandang saat sedang makan.

Gale meletakkan sendok nya, dan menyudahi makannya. Dia jadi tak mood sendiri

"Oke, gue kasih tau," ucap Gale akhirnya karena sudah sangat tertekan.

Eline pun memajukan wajahnya untuk menyimak, dengan kedua mata yang di lebarkan.

Gale melihat itu dengan mata berkedut, bisa bisa nya ada cewe seperti ini? Inikah yang di juluki sang ratu kampus? Sepertinya tidak cocok jika seperti ini bentukannya.

Eveline [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang