35. calon menantu?

151 2 1
                                        

Happy reading!

*****

Reza baru saja bangun dari tidurnya, dia mengedipkan matanya sejenak untuk menghilangkan rasa kantuk. dia baru saja tidurnya satu jam yang lalu, dan sekarang dia sudah harus bangun lagi.

diliriknya jam dinding yang menunjukkan pukul lima lagi. Reza melirik sampingnya, istrinya sudah tak terlihat. mungkin Aya sudah di dapur.

Reza pun beranjak, dia segera menuju ruang kerja nya untuk mengecek ke adaan kantor. Saat membuka laptop, banyak sekali email yang masuk membuat senyum Reza mengembang.

Reza beralih membuka whatsApp nya, dibukanya room chat dengan sekertaris nya.

Bos, karena bantuan Galendra Group, kalung kita akan laku dipasaran. Ini banyak sekali negara negara yang ingin bekerja sama.

Begitulah isi pesannya, Reza pun meregangkan ototnya sejenak. Tak sia sia juga dia menerima bantuan mereka.

"Akhirnya produk ini akan laris!"

Namun saat mengscrool halaman email-nya, Reza menemukan email dari kampus GAMA.

Reza pun langsung membukanya, ternyata itu dikirim kemarin sore dan berisikan permintaan maaf dan juga menerima kembali Eveline di kampus.

"Diterima kembali juga anak itu, masih beruntung seperti nya dia," gumam Reza.

******

Setelah selesai mandi dan mengenakan jas, Reza langsung menuju dapur. Disana ada istrinya yang memasak dengan sangat riang.

Reza melihat terdapat banyak sekali makanan yang tersedia dimeja, membuat Reza menyerit.

"Ada apa? Kok masak banyak?" Reza bertanya sambil duduk.

Aya yang masih sibuk menumis pun menoleh, "oh nanti Eveline mau pulang, jadi aku masak makanan kesukaan dia."

Reza hanya menganggukkan kepala, "kamu itu terlalu memanjakan dia."

"Apa?"

"Kamu terlalu memanjakan dia." Reza mengulang ucapannya sambil menatap Aya.

"Kamu yang keterlaluan! Eline itu baru terbebas dari masalah dan dia patut untuk mendapatkan ini." Aya berujar dengan sedikit dongkol.

"Terserah kamu saja, aku mau ke kantor." Setelah meminum susu, dan memakan potongan roti yang terkahir, Reza beranjak dari duduknya.

"Nanti pulang saat jam makan siang, Eline pasti senang," ujar Aya.

"Buat apa?" Reza menoleh, "itu hanya akan menghabiskan waktuku."

"Kamu itu memiliki waktu yang panjang, apa tidak bisa meluangkan nya sebentar?" Tanya Aya geram.

"Tidak, sudahlah aku malas berdebat." Reza berdecak.

"Eline tidak sendiri nanti, dia akan bersama Gale, pasti ini akan membuatnya malu." Perkataan Aya membuat Reza yang hendak pergi mengurungkan niatnya.

Eveline [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang