Happy reading!
*****
Setelah mendapat apa yang diinginkan, Syila langsung kembali ke mobilnya.
"Bagaimana Bu?" Tanya sekertaris nya.
"Aman, saya sudah mengambil semua uang dan juga berkas penting Galendra Group. Tinggal langkah selanjutnya." Syila menjawab, dengan nafas yang masih sedikit terengah.
"Baik Bu, sekarang bagaimana?"
"Sekarang kita kembali ke gedung Merlia, dan taruh semua ini...tunggu, bukan semua, tapi seperempatnya saja." Syila tersenyum devil.
"Oke."
******
Setelah mengingat semua kejadian yang terjadi di kamar itu, Dika langsung keluar dari tempat tersebut."Kalaupun gue bener bener ngelakuin itu, satu hal yang bisa gue lakuin. Yaitu tanggung jawab."
Namun setelah masuk ke dalam mobil, Dika baru ingat. Dia tidak mengingat wajah orang yang melakukan itu bersama nya.
"Ah sial!" Dika menendang stir mobilnya dengan tangannya sendiri.
"Tolol banget gue." Dika menghembuskan nafas berat sekali.
"Tapi gak ada salahnya mencari siapa orang itu." Dika berfikir kembali, setelah itu dia langsung menjalankan mobilnya keluar dari area tempat tersebut.
******
Para pekerja yang lain sudah mulai kembali dari pernikahan Gale dan eveline. Mengingat banyak juga yang harus dikerjakan, mereka tak bisa berlama lama dipernikahan itu.
Saat manajer pemasaran-nando- masuk kedalam ruangan Aldo, dia terkejut mendapati Aldo yang tertidur di sofa dengan tanpa busana..
"Astaga." Nando pun langsung menghampiri, dan berjongkok didepan wajah Aldo.
"Pak Aldo?!" Nando menepuk pipi cowo itu beberapakali, dan hanya berjawab gumaman saja.
Nando pun menghela nafasnya, dia lantas mengambil pakaian Aldo dan menutupi ke tubuh pria itu.
"Entah apa yang dia lakukan." Nando geleng geleng kepala, memikirkan nya.
Saat hendak pergi, otaknya terfikir sesuatu yang mungkin saja terjadi, matanya terbelak kemudian berbalik lagi dan berjalan cepat ke brankas.
Saat membuka brankas itu, matanya terbelak melihat tidak ada apapun. Brankas yang besar itu, hanya berisikan udara.
"Waduh. Bisa gawat ini." Nando memegang kepala nya sendiri, sambil menggelengkan nya.
Nando melirik terlebih dahulu ke arah Aldo, yang masih tak sadar kan juga. Ini tak bisa diharapkan.
"Saya harus hubungi Pak Andrea sekarang." Nando segera mengambil ponselnya, kemudian menghubungi atasan nya itu.
"Selamat Pagi Pak, maaf saya menganggu. Tapi ini ada hal penting yang harus saya katakan." Nando membuka obrolan ketika telfon terhubung.
"Selamat pagi, ada apa memangnya?"
"Kantor kita kebobolan pak. Semua data, cek, uang yang ada di brankas ruangan Pak Aldo hilang semua," Nando berujar dengan sedikit takut, namun dia harus memberitahukan ini agar tidak menjadi masalah yang lebih besar lagi kedepannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eveline [END]
RomanceTHE 2ND STORY : CHAPTER ONE 'EVELINE' NEW ADULT kisah cinta antara Eveline Merlia Velline, si Ratu kampus. Dan juga Alvaro Galendra seorang cowo cool. Gale tak pernah menyangka, dia bisa menjadi sangat bucin pada seorang cewe. Yaitu si Ratu Kampus...