Happy reading!
******
"Sertifikat nya palsu."
Mata Syila terbelak ketika kata itu terlontar dari petugas pengadilan.
"Sertifikat ini palsu, apa mbak ini memalsukan nya?" Tanya nya membuat Syila menganga tak percaya.
"Tapi ini asli pak!" Seru Syila masih tak terima, plus tak percaya, plus Kaget.
"Asli apanya? Mbak mau nipu ya! Sekarang mbak ngaku, atau mbak bisa dipenjara karena memalsukan surat penting seperti ini." Ucapan Petugas itu semakin membuat Syila tertohok.
"Tapi ini--"
"Sebaiknya mbak pergi aja, jika memang ingin memalsukan, tolong bikin menjadi lebih mirip lagi." Petugas itu berbicara sambil mengembalikan nya pada Syila.
Syila menerima nya, menatap tak percaya kearah kertas yang dipegangnya. Ternyata kertas itu palsu.
Kini Syila berjalan keluar pengadilan dengan amarah yang menggebu, berani sekali orang itu.
"Gue tadi pergi kerumah Sasa, tapi gak mungkin dia menukar nya. Lagian gue udah cek, letaknya sama." Syila bergumam berfikir sebelum masuk kedalam mobil.
Mata Syila terbelak ketika memikirkan suatu hal lain, dia lantas segera mengambil ponsel untuk menghubungi Nessa.
"Angkat dong!" Syila geram sebab Nessa tak kunjung menjawab telfon nya juga.
Syila mencoba menelfon nya berulang kali, namun gagal. Sepertinya Nessa tak memegang ponsel, atau mungkin tidak memiliki paketan.
"Sialan! Aya Lo berani banget tipu gue!" Syila memekik kesal, tak peduli dirinya menjadi tontonan orang yang berlalu lalang.
"Semoga aja Nessa masih belum mengungkap pelaku pembunuhan yang sebenarnya, jika sudah, maka hancur sudah rencana gue."
Saat hendak memasuki mobil, Tv besar didepan gedung pengadilan menyala dengan menampilkan gambar seorang yang sedang berbicara.
"Pelaku Pembunuh di Universitas GAMA kini sudah terungkap, polisi sendiri yang menangkapnya atas laporan seseorang. Juga dikuatkan dengan beberapa bukti yang sudah ada."
Mata Syila melotot ketika mendengarnya, dia langsung menoleh dan betapa kagetnya dia ketika melihat video pelaku yang ditangkap dan dimasukkan ke mobil.
"APA?!!"
******
Aya menutup pintu kamarnya dengan sedikit kencang, dia kesal dengan suaminya itu. Meski begitu, Reza palingan tidak peduli.
"Ternyata kamu selama ini menderita karena papamu ya Eline." Aya bergumam memikirkannya.
Ketika Aya menoleh, lemarinya terbuka membuatnya mendekat. Seperti nya terbuka karena tadi dia menutupnya tidak rapat.
Kala akan menutupnya kembali, mata Aya tertuju pada brankas yang selalu digunakan untuk menyimpan sesuatu.
Dengan perlahan, Aya membuka brankas itu dengan menekan tombol angka untuk password yang diatur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eveline [END]
RomansaTHE 2ND STORY : CHAPTER ONE 'EVELINE' NEW ADULT kisah cinta antara Eveline Merlia Velline, si Ratu kampus. Dan juga Alvaro Galendra seorang cowo cool. Gale tak pernah menyangka, dia bisa menjadi sangat bucin pada seorang cewe. Yaitu si Ratu Kampus...