Happy reading!
******
Pagi pagi sekali, Syila langsung menuju ke rumah Nessa. Dia harus segera mempercepat tindakan nya.
Saat sudah sampai, Syila langsung menemui Nessa. Cewe itu terlihat lemas.
"Nessa, gue udah punya siapa yang bakal jadi ayah anak Lo." Syila berujar.
"Siapa?" Saat mendengar itu, ada sedikit celah semangat pada diri Nessa. Sebelumnya, gadis itu sama sekali sudah putus asa.
"Ini Lo lihat sendiri." Syila mengeluarkan laptop, dari dalam tas yang di bawa nya.
Nessa pun memperhatikan layar laptop, yang di harapkan ke arahnya.
"Itu..."
"Iya, itu Lo. Dan cowo itu...dia yang yang ngelakuin itu sama Lo." Syila menunjuk, pada pria yang ada di layar itu.
"Lo serius ini?! Gale?!" Nessa menatap tak percaya ke arah Syila.
"Benar. itu gue ambil di rekaman cctv, di bar tempat Lo ngelakuin itu." Syila memberikan penjelasan.
Nessa memijat pelipisnya, lalu menyenderkan tubuhnya ke sofa. "Lo gila ya? Gak mungkin gue sama Gale, gue bahkan udah tau mereka itu dah nikah."
"Kata siapa? Lo itu hamil lebih dulu, sebelum mereka menikah. Mungkin, kalian tidak sadar." Syila memberikan asumsi nya.
"Tapi gimana cara nya? Gale pasti udah bahagia sama Eveline, gue ga mungkin ngerusak kebahagiaan mereka," ujar Nessa gelisah.
"Lo kasihan sama mereka? Itu seperti bukan Lo. Lagi pula, apa Lo gak kasihan sama anak Lo itu ha?" Syila bertanya, sambil menghasut.
Nessa menggeleng, "gak gak, gak bisa gue. Gue gak sejahat itu."
"Ohh jadi Lo gak berani melakukan itu pada mereka? Tapi Lo berani jahat sama anak Lo sendiri? Tega banget Lo bikin dia engga bersama ayah kandungnya," ujar Syila.
Nessa menghela nafas, mengacak rambutnya sedikit frustasi. "Terus gue harus gimana?"
Syila tersenyum miring, "Lo mending sekarang siap siap, habis ini kita ke rumah Gale. Minta pertanggung jawaban."
Nessa menganga tak percaya mendengarnya, "Lo gila ya?!"
"Kalau gue gila, gue gak mungkin bisa ngelakuin hal sejauh ini. Lagi pula ini demi anak Lo bukan?" Lagi lagi Syila memanfaatkan 'anak' pada Nessa, seperti nya itu membuat cewe itu lemah.
Nessa menghela nafasnya berat, dengan berat hati pula dia mengangguk. Mengikuti ucapan Syila.
Begitu pula Syila, yang tersenyum penuh kemenangan.
******
"Papa berangkat ke kantor ya, kalian sebagai suami istri harus bisa membimbing satu sama lain. Jangan bertengkar selama papa gak ada." Andre memberi nasehat, sebelum berangkat ke kantor.
Gale dan Eveline mengangguk secara bersamaan, mereka lantas mencium tangan Andre ketika bersalaman.
"Papa pergi dulu ya!" Pamit Andre lagi, sambil berjalan keluar rumah.
"Papa itu gimana sih, mana mungkin aku bertengkar sama istriku ini." Dengan gemas Gale mencubit pipi Eveline.
"Heh! Udah. Sana siap siap, habis ini kita belanja. Katanya mau undang temen temen datang kesini." Titah Eline.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eveline [END]
RomanceTHE 2ND STORY : CHAPTER ONE 'EVELINE' NEW ADULT kisah cinta antara Eveline Merlia Velline, si Ratu kampus. Dan juga Alvaro Galendra seorang cowo cool. Gale tak pernah menyangka, dia bisa menjadi sangat bucin pada seorang cewe. Yaitu si Ratu Kampus...