BAN 16 || Kembali Mengintai

37K 4.5K 177
                                    

HAPPY READING

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT!

***

Zefanya dan juga Falsya kini tengah duduk di dalam kamar sembari menikmati semangkuk bakso yang mereka beli di depan pesantren.

“Baksonya keras nih!” keluh Zefanya.

“Enak gini kok, Ze. Lagian kamu kaya bisa bikin aja,” cibir Falsya menanggapi.

“Jangan ngeremehin. Gini-gini gue jago masak, Sya.”

Falsya menyuap kembali bakso kedalam mulutnya. “Nggak percaya aku, Ze. Kecuali kamu bikinin aku bakso hasil tangan kamu, baru aku percaya.”

“Nantangin, nih?”

Falsya lalu menatap sekilas ke arah Zefanya sebelum kemudian melanjutkan acara makannya.

“Oke, kalau gitu nanti gue bikinin. Tapi entar sore anter gue ke pasar. Kita beli bahan-bahannya.” Falsya pun menanggapinya dengan mengacungkan jempol.

Tiba-tiba suara pintu terbuka terdengar. Zefanya dan Falsya kompak memandangi pintu. Terlihat disana ada Sandra yang mengenakan gamis merahnya. Ia berjalan menuju ke arah lemari buku miliknya.

“Eh, San, sini makan bakso bareng-bareng!” ajak Falsya.

Sandra menoleh, “Nggak deh, aku udah kenyang tadi makan sama anak kamar atas.” Setelah mengambil salah satu buku, Sandra kemudian menghampiri kedua temanya yang tengah asik menikmati bakso. “Sya, nanti sore temenin aku ke tempat foto copy, yuk!” ajaknya.

“Aduh, maaf banget, San. Bukannya nggak mau, tapi aku udah ada janji sama Zefa ke pasar,” ucap Falsya dengan raut sendu.

“Oh, yaudah nggak papa.”

“Atau kamu ikut aja kita ke pasar, San. Pulangnya baru kita mampir ke tempat foto copy,” usul Zefanya.

“Nggak usah, deh. Nanti aku minta temenin anak kamar atas aja.”

“Sama Puput?” tanya Falsya.

“Nggak tahu. Nanti liat aja siapa yang lagi nganggur.”

Falsya dan Zefanya pun kompak mengangguk-anggukkan kepalanya pelan.

“Omong-omong kamu kenapa akhir-akhir ini sering ke kamar atas, San?” tanya Falsya.

“Biasa, ngomongin idol Korea sama mereka. Kalau ngomong sama kamu mana nyambung, Sya.”

“Ya, kamu tau sendiri aku nggak suka korea.”

“Yaudah, aku ke atas lagi dulu ya.” Sandra berdiri dari duduknya. Langkahnya tertunda saat mendengar Falsya kembali melontarkan pertanyaan.

“Lagi?” tanya Falsya.  Ia heran padahal Sandra baru saja dari kamar atas, tapi temannya itu sudah mau kembali ke kamar atas lagi.

Sandra menjawabnya dengan mengangguk. “Tadi belum sempat ngomongin Taehyung,” ujarnya diakhiri cengiran. Ia pun kembali melangkahkan kakinya keluar dari kamar dan membelokkan langkahnya ke kamar mandi.

***


Sore hati tiba, sesuai janjinya kini Zefanya tengah bersiap-siap di kamar Ndalem. Ia memadukan gamis berwarna mocca dengan jilbab yang senada, yang dulu pernah diberikan Naya untuknya. Zefanya duduk mematut dirinya di depan cermin sembari merapikan jilbabnya. Gerakannya tiba-tiba terhenti saat ia mengingat sesuatu di kepalanya.

“Gue mau belanja, tapi gue baru inget uang gue di dompet, kan, udah abis. Terakhir buat beli bakso tadi siang.”

“Gimana gue beli bahannya,” ujarnya sendiri di depan cermin. Semangatnya kini perlahan luntur mengingat dirinya yang sudah tidak mempunyai uang.

ALFAREZ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang