BAB 34 || Jawaban Zefanya

34.6K 4.2K 353
                                    

Absen dulu yuk! Kalian dari kota mana aja nih?

.
.
.

HAPPY READING

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT!

***

“Gimana pendapat kamu tentang poligami?”

Deg

Pertanyaan Gus Farez barusan membuat aktivitas Zefanya mendadak terhenti. cukup lama dirinya terdiam hingga kemudian ia menoleh dan menatap lama wajah Gus Farez.

Pikiran Zefanya kembali pada ingatan pagi tadi saat dirinya membahas mengenai poligami bersama Falsya dan Sandra. Dirinya sangat tidak menyangka bahasan itu akan terulang secepat ini.

Zefanya membenarkan duduknya ke posisi semula.

“Poligami ya...” gumamnya yang masih bisa terdengar oleh Gus Farez. Zefanya berkali-berkali membasahi bibirnya dengan lidahnya.

“Poligami dalam Islam itu diperbolehkan kan, Mas?” tanya Zefanya seraya menoleh menatap wajah Gus Farez.

Gus Farez mengangguk pelan.

“Istri yang meridhoi suaminya poligami juga dijanjikan surga kan, Mas?” Zefanya kembali melontarkan sebuah pertanyaan. Dan lagi-lagi dianggukki oleh Gus Farez.

“Zefa emang bukan perempuan yang sempurna dan belum sholihah, Mas. Tapi Zefa sebagai muslimah juga berusaha untuk bisa mendapatkan surganya Allah,”

“Kalau Mas ada keinginan untuk berpoligami, Zefa akan izinkan.” Ada jeda sebentar dari ucapan Zefanya. Gadis itu mengambil nafas nafas dalam-dalam sebelum kembali melanjutkan ucapannya. Berbeda dengan Gus Farez yang sudah melebarkan kedua matanya seakan tak percaya dengan jawaban Zefanya barusan.

“Kalau Mas mau berpoligami, silahkan. Tapi, Zefanya memilih mundur dari status istri. Istri yang dimadu memang dijanjikan surga sama Allah. Tapi bukankah pintu surga bukan cuma dari jalur dimadu?” Zefanya kini menatap penuh ke arah Gus Farez yang sedari tadi tidak mengeluarkan suaranya.

“Zefa memilih surga dengan pintu yang lain, Mas,” ucap Zefanya dengan diakhiri seulas senyuman.

Gus Farez yang juga tengah menatap Zefanya ikut membalas senyuman Zefanya. Tangannya bergerak membawa jemari Zefanya kedalam genggamannya.

Melihat senyuman Gus Farez lantas membuat Zefanya berganti menatapnya dengan tatapan memicing.

“Mas seneng ya kalau Zefa izinin poligami?” tanyanya dengan nada menyentak.

Bukannya menjawab Gus Farez justru semakin melebarkan senyumannya. Karena kesal, Zefanya pun memukul lengan Gus Farez hingga membuat sang empu meringis kesakitan.

Detik berikutnya Gus Farez langsung membawa Zefanya kedalam dekapannya.

Entah kenapa, saat berada dipelukan Gus Farez, justru membuat Zefanya terisak disana. Tangis yang sudah ia bendung sejak tadi, akhirnya tumpah saat merasakan hangat dalam dekapan Gus Farez.

Setelah merasa sedikit tenang, Zefanya mengurai pelukannya.

Tangan Gus Farez kemudian bergerak turun, kembali menggenggam kedua tangan Zefanya. Matanya pun menatap dalam wajah cantik Zefanya meski dengan mata yang sedikit sembap.

“Mas memang senang. Tapi bukan senang karena diizinkan poligami. Mas senang karena mendengar jawaban kamu yang sangat bijak, Ze. Mas juga bangga kamu sudah banyak berubah jadi lebih baik sekarang ini.”

ALFAREZ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang