HAPPY READING
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT!
***
“DI GEBOY GEBOY MUJAIR! NANG NING NONG, NANG NING NONG! PAK GULI PAK! BANG DUNG DING SER!”
“MUS-”
Plak!
“Ini di pesantren pe'a! Bukannya sholawatan malah dangdutan!” cibir Kavin setelah melayangkan pukulannya di pundak Aldi.
“Lo nyawer kaga, main pukul aja!” balas Aldi sewot.
“Lagian kaga liat tempat lo kalo nyanyi!”
“Berisik banget kalian berdua!” sahut Naufal kesal.
“Diem aja deh lo Pal!” ujar Aldi.
“Pake F ya bukan pake P!” Naufal memutar bola matanya jengah.
“Kangen istri deh gue,” ucap Aldi tiba-tiba.
“Tumben banget lo! Kesambet kuyang mana, nih?” ledek Kavin.
“Kangen sirine.”
Kavin, Naufal dan David sontak saling melemparkan pandangannya satu sama lain. Mereka tidak paham sama sekali yang dimaksud oleh Aldi.
“Sirine?” beo Kavin.
“Iya, kangen ninaninu,” balas Aldi yang semakin membuat ketiga temannya bingung.
“Lo kalo ngomong yang jelas bisa nggak sih, Al? Kangen sirine, terus ninaninu. Nggak paham kita!” kesal Kavin.
Aldi berdecak kesal. “Ck! Bikin anak!”
“HA!” pekik Kavin. Sedangkan Naufal dan David hanya melebarkan matanya menatap ke arah Aldi.
“Makanya nikah biar tau kode-kodenya!” cibir Aldi.
“Anying!” umpat Kavin.
“Inget tempat!” tegur Aldi. “Nyuruh gue inget tempat, lo sendiri ngomong kasar seenak udel!” sambungnya.
“Iya, iya. Terus hubungannya bikin anak sama sirine itu apa pe'a?” Kavin kembali kesal.
“Bunyi sirine itu gimana? Ninaninu, kan? Lha ninaninu itu bahasa bikin anak,” balas Aldi.
“Nggak jelas lo, Al, sumpah!” geram Kavin sembari bangkit dari duduknya. Ia berjalan keluar dari kamar dan disusul Naufal serta David dibelakangnya.
Aldi yang melihatnya lantas mengerutkan dahinya. “Lho, ini kok pada keluar, sih?”
“Emang gue ada salah ya?” monolognya dalam hati.
***
Keempat anggota Vescorioz kini tengah menyambangi area ndalem. Mereka duduk di teras ndalem dengan ditemani oleh Gus Farez dan juga Kiai Ibrahim.
“Kapan kalian datangnya?” tanya Kiai Ibrahim. Beliau memang sudah sedikit tahu mengenai teman-teman Gus Farez. Apalagi mereka sering bersilaturahmi ke pesantren setiap pulang dari acara touring.
“Tiga hari yang lalu, Bah,” jawab Naufal sopan.
“Kalian masih sering touring?”
“Masih, Bah.” Kali ini Aldi yang menjawab.
“Awet, ya. Terakhir habis touring ke daerah mana?”
“Banten, Bah,” jawab Aldi.
Kiai Ibrahim mengangguk. Tak lama ia bangkit dari duduknya. “Abah pamit masuk dulu, ya. Mau pijat,” pamitnya. Setelahnya laki-laki paruh baya itu beranjak meninggalkan teras.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZ [TERBIT]
SpiritualPART MASIH LENGKAP NOVEL TERSEDIA DI MARKET PLACE SHOPEE JAKSAMEDIA Ini adalah kisah seorang gadis bernama Adhara Zefanya Claire. Gadis dengan trauma masa lalunya. Dibenci, dihina, dan di siksa adalah makanan sehari-harinya sejak kecil. In juga ki...