BAB 29 || Kekalahan Zefanya

32.7K 4.3K 192
                                    

Hallo semuanya!!!

Aku kembali!!!
(🗣️ kek nggak ada rasa berdosa lu thor!)
🤣🤣🤣

HAPPY READING

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT!

***

Zefanya dan Gus Farez kini sudah berada di pesantren. Mereka tiba tepat saat adzan maghrib tiba.

Keduanya memilih shalat berjamaah sendiri didalam kamar. Seperti biasa, setelah shalat selesai Gus Farez akan merebahkan kepalanya di paha Zefanya. Baginya posisi ini adalah posisi yang paling nyaman, apalagi saat rambutnya dimainkan oleh istrinya.

“Mas....”

“Hm.”

“Malem ini aku nggak setoran dulu, ya?” harap Zefanya.

“Kenapa?”

“Aku belum ngehafalin. Baru dapet setengah,” ucap Zefanya dengan nada memelas.

Gus Farez yang melihatnya merasa gemas sendiri. “Yaudah nggak pa-pa. Tapi besok pagi langsung setoran ya?”

Zefanya mengangguk dengan senyum bahagianya. Sedangkan Gus Farez kembali memejamkan kedua matanya menikmati usapan hangat di kepalanya.

“Mas,” panggil Zefanya lagi.

Gus Farez pun membuka kembali kedua matanya dan menatap Zefanya dari bawah. “Kenapa, Ze?”

“Aku baru sadar ternyata aku udah kalah.”

Gus Farez menautkan kedua alisnya karena tak paham arah pembicaraan yang Zefanya maksud. “Kalah apa, Ze? Kamu ikutan lomba?”

“Ih, bukan!”

“Terus?”

“Kamu nggak inget dulu aku pernah bilang nggak akan pernah sayang sama kamu?”

Gus Farez mengangguk. Jelas dirinya ingat hal itu. Masa-masa dimana kehadiran dirinya selalu ditolak oleh Zefanya.

“Inget.”

“Disitu Mamas pernah bilang, kalau aku tetep nggak sayang itu tandanya aku menang. Dan kalau aku berubah jadi sayang, itu tandanya aku kalah.”

“Bentar-bentar, Mas masih nggak paham, Ze,” ujar Gus Farez yang semakin bingung.

Zefanya pun menghela napas panjang sebelum menjawabnya. “Aku kalah karena sekarang aku udah sayang sama kamu, Mas.”

Kedua mata Gus Farez yang terbuka kini semakin dilebarkan saat mendengar penuturan Zefanya. Indera pendengarannya tidak salah bukan? Zefanya mengatakan sayang pada dirinya. Itu artinya rasa yang sudah lama Gus Farez punya kini akhirnya terbalaskan.

Gus Farez bergerak hendak beranjak dari posisi tidurnya, namun dengan cepat Zefanya menahan kepala Gus Farez dengan menempelkan telapak tangannya di kening Gus Farez.

“Ih, jangan bangun dulu!” cegahnya. Gus Farez pun menurut, kembali pada posisi semula.

“Aku mau tanya sesuatu sama kamu,” ujar Zefanya kembali.

“Tanya apa?”

“Kenapa aku bisa sayang sama kamu? Jangan-jangan kamu guna-gunain aku ya?” tanyanya dengan mata yang menyipit.

“Mana ada aku guna-gunain kamu. Ngerti ilmu gituan aja nggak.”

“Ya, siapa tau aja kamu pake ilmu semar mesem.”

ALFAREZ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang