TUBUH gadis kecil yang berada di hadapannya ini di peluk kemas dengan senyuman manis dibibir . Makin melebar senyumannya apabila tangan kecil itu makin erat memeluk tubuhnya
Pelukan di leraikan sendiri oleh anak kecil . Dia tersenyum kecil memandang wajah teacher cantiknya
" Bubbye teacher cantik ! See you tomorrow " Girang kanak - kanak itu berkata sambil melambaikan tangan kecilnya kearah guru yang telah mengajarnya tadi
" Bubbye sayang " Gadis itu turut melambai kecil . Senyuman kepuasan terukir dibibir apabila kerjanya sebagai guru sudah selesai untuk hari ini
Menjadi guru kepada kanak - kanak tidaklah susah dan tidaklah senang . Tetapi apabila melayan gelagat mereka yang bermacam - macam itu , membuatkan harinya sentiasa tersenyum dan ceria
Cahaya Anaya nama yang diberi oleh kedua ibu bapa gadis itu . Wajah yang ayu dan rupa paras yang cantik sentiasa menjadi igauan kaum adam
Bukan hanya rupa parasnya yang cantik tetapi begitu juga dengan perilakunya yang sentiasa beradab dan baik
BADAN disandarkan pada kerusi kebanggaannya . Tiga butang teratas kemeja dibuka menunjukkan sedikit dada bidangnya . Begitu juga dengan lengan kemejanya , dibuka butangnya dan di tarik hingga ke siku
TOK ! TOK ! TOK !
" Yes ? " Laungnya dari dalam . Pintu itu terus terbuka dari luar dalam beberapa saat
" Maaf Tuan Fattah , saya datang untuk minta tanda tangan tuan " Lelaki yang bernama Fattah itu menegakkan badannya dari bersandar
" Tanda tangan untuk apa ? " Datar suara itu menyoal
" Untuk pelulusan projek yang kita baru bincang dengan Empayar Holding beberapa hari lepas " Wanita yang bertudung itu menjawab lembut soalan dari majikannya
Fattah mengangguk sekali dan dia terus mengambil pennya yang terletak di penjuru meja . Dengan tangkasnya , tercetaklah tanda tangannya diatas kertas itu
Helaian kertas itu juga diselak dan dia membaca beberapa isi penting di dalamnya . Kertas itu kembali diserahkan kepada wanita tadi
" Terima kasih Tuan " Fattah hanya mengangguk perlahan . Pen tadi kembali disimpan di tempat asal
" Kalau takda apa - apa lagi , saya keluar dulu Tuan " Perempuan itu menundukkan badannya sedikit separas pinggang
" Wait . Pesan dekat Hud , sediakan kereta . Aku nak balik sekarang " Belum sempat dia membuka langkah , Fattah berkata tegas
" Baik Tuan . Saya minta izin dulu " Fattah hanya menggumam memberikan keizinan buat wanita itu untuk keluar
Fattah Al Qair seorang yang dingin diluar tetapi di dalamnya lembut . Lembut ? Hmm mungkin . Berwatakkan dingin dengan semua orang tetapi tidak dengan orang yang disayangi dan dicintainya
Dengar sahaja namanya pasti semua akan mengenali . Tetapi tidak semua berani untuk menegurnya di tempat umum . Mana tidaknya kalau wajahnya yang dingin itu sentiasa menggerunkan ramai orang
Amboi ! Jangan expert terlalu tinggi . Ini baru permulaan 🤞🏻
YOU ARE READING
𝐅𝐀𝐓𝐓𝐀𝐇 𝐀𝐋 𝐐𝐀𝐈𝐑 : 𝐇𝐈𝐒 𝐏𝐀𝐈𝐍𝐊𝐈𝐋𝐋𝐄𝐑
Romance𝐇𝐈𝐒 𝐏𝐀𝐈𝐍𝐊𝐈𝐋𝐋𝐄𝐑 [ ending yang tergantung sebab author writers block untuk sambung HIS PAINKILLER puasa dan raya version ] Berkahwin dengan crush sendiri masa zaman kanak-kanak ? Bahagia kah ? Ditinggalkan sendirian tanpa sempat dia men...