TUBUH genit disebelahnya ini dipeluk dengan bibir tersenyum gembira . Bestnya ada isteri , boleh peluk ! Takpayah guna bantal peluk dah
Anaya menggeliat apabila terasa dirinya seakan susah untuk bernafas . Tangan yang kejap memeluk pinggangnya itu diraba
" Aw-awak ! Le-lepas . Sa-saya susa-susah nak ber-bernafas " Laju Fattah melepaskan pelukannya . Terus laju Anaya mengambil nafasnya . Tercungap-cungap dirinya
Fattah terus memegang wajah isterinya . Ditelek dari kanan wajah . Kemudian , ditelek dari kiri wajah pula
" Sayang okay ? " Anaya menggeleng kepala sambil tercungap-cungap mencari nafas
" Aw-awaklah , peluk saya ku-kuat sangat ! " Perut lelaki itu ditampar . Terus Fattah mengaduh kuat
" Sakitlah sayang .. " Rengek Fattah manja . Mengada ! Tamparnya sikit je , rengeknya macam kena tikam
" Tipulah awak ! Saya tampar sikit je pun " Anaya menjeling manja suaminya . Fattah mencebik
Apabila melihat Anaya sudah tenang dia kembali memeluk tubuh itu sambil tersenyum . Bestnya ada bini !
" Awak ni , sudah-sudahlah tu peluk saya . Saya nak bangun solat subuh pula ni " Anaya berkata malas . Dari semalam hinggakan pagi ni , Fattah asyik berkepit sahaja dengannya
Sudahlah baru kahwin , naik rimas sudah dia dengan perangai Fattah
" Sekejaplah sayang . Berkiralah dengan suami sendiri " Fattah menggunakan kuasa vetonya
" Bukan berkira .. tapi lebih baik kita solat awal . Saya nak tolong bonda memasak pula dekat bawah ni " Pujuk Anaya . Tersenyum dia apabila terasa pelukan di pinggangnya dilonggarkan
" Hmm okaylah " Balas Fattah seakan berjauh hati . Anaya hanya menggeleng perlahan sebelum dia mendekatkan mulutnya dengan telinga lelaki itu
" Jangan risau awak .. malam ni , nak peluk puas-puas pun takpa " Bisikkan menggoda itu dibisikkan pada suaminya . Terus segar-bugar mata Fattah . Bibir sudah tersenyum nakal
" Malam ni ? " Adakah dia bakal mendapat haknya sebagai suami malam ini ? Adakah ?
" Sayang mal- " Lelaki itu memandang ruangan disebelahnya . Terus terduduk Fattah apabila melihat susuk tubuh Anaya sudah hilang disebelahnya
" Sayang ? " Mata memandang ke hadapan . Terjengket-jengket Anaya berjalan . Fattah mengecilkan matanya memandang belakang tubuh gadis itu
" Cahaya Anaya ! " Terus Anaya berlari masuk ke dalam kamar mandi . Kuat pintu bilik air dihempasnya
Fattah merengus geram . Sabar kau sayang ! Siaplah kau malam ni . Nak main-main dengan aku kan
YOU ARE READING
𝐅𝐀𝐓𝐓𝐀𝐇 𝐀𝐋 𝐐𝐀𝐈𝐑 : 𝐇𝐈𝐒 𝐏𝐀𝐈𝐍𝐊𝐈𝐋𝐋𝐄𝐑
Romantik𝐇𝐈𝐒 𝐏𝐀𝐈𝐍𝐊𝐈𝐋𝐋𝐄𝐑 [ ending yang tergantung sebab author writers block untuk sambung HIS PAINKILLER puasa dan raya version ] Berkahwin dengan crush sendiri masa zaman kanak-kanak ? Bahagia kah ? Ditinggalkan sendirian tanpa sempat dia men...