𝗖𝗛𝗔𝗣𝗧𝗘𝗥 𝟮𝟭

3.7K 173 23
                                    

TUBUH genit disebelahnya ini dipeluk dengan bibir tersenyum gembira

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TUBUH genit disebelahnya ini dipeluk dengan bibir tersenyum gembira . Bestnya ada isteri , boleh peluk ! Takpayah guna bantal peluk dah

Anaya menggeliat apabila terasa dirinya seakan susah untuk bernafas . Tangan yang kejap memeluk pinggangnya itu diraba

" Aw-awak ! Le-lepas . Sa-saya susa-susah nak ber-bernafas " Laju Fattah melepaskan pelukannya . Terus laju Anaya mengambil nafasnya . Tercungap-cungap dirinya

Fattah terus memegang wajah isterinya . Ditelek dari kanan wajah . Kemudian , ditelek dari kiri wajah pula

" Sayang okay ? " Anaya menggeleng kepala sambil tercungap-cungap mencari nafas

" Aw-awaklah , peluk saya ku-kuat sangat ! " Perut lelaki itu ditampar . Terus Fattah mengaduh kuat

" Sakitlah sayang .. " Rengek Fattah manja . Mengada ! Tamparnya sikit je , rengeknya macam kena tikam

" Tipulah awak ! Saya tampar sikit je pun " Anaya menjeling manja suaminya . Fattah mencebik

Apabila melihat Anaya sudah tenang dia kembali memeluk tubuh itu sambil tersenyum . Bestnya ada bini !

" Awak ni , sudah-sudahlah tu peluk saya . Saya nak bangun solat subuh pula ni " Anaya berkata malas . Dari semalam hinggakan pagi ni , Fattah asyik berkepit sahaja dengannya

Sudahlah baru kahwin , naik rimas sudah dia dengan perangai Fattah

" Sekejaplah sayang . Berkiralah dengan suami sendiri " Fattah menggunakan kuasa vetonya

" Bukan berkira .. tapi lebih baik kita solat awal . Saya nak tolong bonda memasak pula dekat bawah ni " Pujuk Anaya . Tersenyum dia apabila terasa pelukan di pinggangnya dilonggarkan

" Hmm okaylah " Balas Fattah seakan berjauh hati . Anaya hanya menggeleng perlahan sebelum dia mendekatkan mulutnya dengan telinga lelaki itu

" Jangan risau awak .. malam ni , nak peluk puas-puas pun takpa " Bisikkan menggoda itu dibisikkan pada suaminya . Terus segar-bugar mata Fattah . Bibir sudah tersenyum nakal

" Malam ni ? " Adakah dia bakal mendapat haknya sebagai suami malam ini ? Adakah ?

" Sayang mal- " Lelaki itu memandang ruangan disebelahnya . Terus terduduk Fattah apabila melihat susuk tubuh Anaya sudah hilang disebelahnya

" Sayang ? " Mata memandang ke hadapan . Terjengket-jengket Anaya berjalan . Fattah mengecilkan matanya memandang belakang tubuh gadis itu

" Cahaya Anaya ! " Terus Anaya berlari masuk ke dalam kamar mandi . Kuat pintu bilik air dihempasnya

Fattah merengus geram . Sabar kau sayang ! Siaplah kau malam ni . Nak main-main dengan aku kan

 Nak main-main dengan aku kan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝐅𝐀𝐓𝐓𝐀𝐇 𝐀𝐋 𝐐𝐀𝐈𝐑 : 𝐇𝐈𝐒 𝐏𝐀𝐈𝐍𝐊𝐈𝐋𝐋𝐄𝐑Where stories live. Discover now