FATTAH AL QAIR menunggu kedatangan isterinya dengan penuh sabar . Tangan berpeluk tubuh dengan badan yang bersandar pada kereta
Keluhan bosan dilepaskan . Lamanya isteri dia ni bersiap . Buat apa pun taktahulah !
" Abang ! " Anaya berlari anak menuju kearah suaminya . Sudah lupa yang dia sedang berbadan dua
" Lamanya sayang bersiap " Awning tudung isterinya dibetulkan sedikit akibat tiupan angin
" Yeke lama abang ? Anaya rasa Anaya bersiap cuma lima minit je " Anaya tersengih menunjukkan giginya
Fattah membuat muka . Bosan sungguh gayanya mendengar bicara Anaya
" Sudah ? Jom ! " Fattah bergerak membuka pintu di bahagian pemandu . Bersedia ingin masuk ke dalam perut kereta
" Abang jap ! " Berpaling tubuh Fattah apabila isterinya memanggil
" Why ? "
" Boleh tak pagi ni .. kita naik blacky " Anaya tersenyum dan terkelip-kelip memandang Fattah
Blacky binatang apa pula ni ?
" Blacky who ? " Anaya tertawa kecil melihat wajah keliru Fattah
" Tu ... " Panjang muncungnya menunjuk kearah si blacky yang dimaksudkan
" Seriously sayang ? For what ? " Pelik Fattah jadinya apabila melihat perangai 'tiba-tiba' isterinya ini
" Saja . Anaya teringin nak naik motor besar abang tu . Tak pernah merasa naik pun sebelum ni " Tangan sengaja digoyangkan kekiri dan kekanan . Dengan raut wajah yang sengaja di comelkan
Fattah datang mendekati isterinya . Apabila jarak hanya sejengkal , belakang tangannya naik menuju kearah dahi si isteri . Seketika kemudian dahinya berkerut halus
" Tak demam pun . Suam-suam kuku je ni " Fattah menggumam perlahan . Laju tangan Anaya naik memukul bahu suaminya
" Ish abang ni kenapa ?! Nak Anaya demam ke ? " Tangan mencekak pinggang . Garang betul dari riak wajahnya
" Taklah bukan .. sayang nampak pelik sangat ni kenapa ? Tiba-tiba je " Fattah ketawa janggal . Belakang kepalanya digaru perlahan biarpun tidak terasa gatal
" Jomlah abang .. kita naik blacky . Jomlah , jomlah ! " Laju tangan Fattah dicapai dan digoyangkan . Merayu
" Tapi bahayalah sayang " Fattah cuba memujuk lagi . Superbikenya itu sudahlah besar dan tempat duduk belakangnya boleh tahan tinggi
Tak takut ke isterinya ini ?
" Kan abang yang bawakan , tak bahayalah " Anaya mencari alasan
" Erm yelah . Sayang tunggu sini , abang pergi ambilkan kunci sekejap " Terus pintu keretanya kembali ditutup . Tidak lupa juga dia untuk mengunci keretanya
YOU ARE READING
𝐅𝐀𝐓𝐓𝐀𝐇 𝐀𝐋 𝐐𝐀𝐈𝐑 : 𝐇𝐈𝐒 𝐏𝐀𝐈𝐍𝐊𝐈𝐋𝐋𝐄𝐑
Romance𝐇𝐈𝐒 𝐏𝐀𝐈𝐍𝐊𝐈𝐋𝐋𝐄𝐑 [ ending yang tergantung sebab author writers block untuk sambung HIS PAINKILLER puasa dan raya version ] Berkahwin dengan crush sendiri masa zaman kanak-kanak ? Bahagia kah ? Ditinggalkan sendirian tanpa sempat dia men...