𝗖𝗛𝗔𝗣𝗧𝗘𝗥 𝟰𝟳

2.3K 112 25
                                    

LAJU kaki melangkah tanpa menoleh ke belakang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

LAJU kaki melangkah tanpa menoleh ke belakang . Dari melangkah hingga rentak kakinya berubah menjadi larian . Kaunter pertanyaan menjadi arah tujuannya

" Pesakit nama Cahaya Anaya berada di bilik nombor berapa ? " Tanpa sapaan , dia terus menyoal

" Err .. boleh saya tahu apa hubunga- " Sebagai pekerja , dia harus mengetahui terlebih dahulu apa hubungan orang luar dan pesakit

" Husband . Saya husband dia ! " Cantas Fattah laju

" Oh , pesakit berada di bilik 307 " Jarinya menunjuk kearah lorong yang menempatkan wad-wad pesakit di hospital itu

" Thankyou ! "

Kaki laju melangkah dan mata tangkas mencari angka-angka yang disebutkan oleh jururawat tadi . 307 !

Baru sahaja kaki ingin masuk ke dalam wad tersebut , ada satu suara memanggil

" Tuan Muda ! " Terus kepala berpaling ke belakang dan melihat Hud sedang duduk di kerusi menunggu . Berhadapan dengan bilik Anaya

" Hud ? Kau yang bawa Anaya kesini ? " Laju Fattah menyoal . Kaki yang tadi ingin menapak masuk ke dalam wad pesakit , ditukar arah mendekati Hud

" Ya Tuan "

" Macam mana boleh jadi macamni ? " Fattah mencekak pinggang

" Saya sendiri pun tak pasti Tuan . Tadi sebelum habis shift saya , Puan Elena ada datang mansion . Katanya nak jumpa dengan Puan Muda , jadi saya izinkan dia masuk . But then .. tiba-tiba Puan Elena keluar dari mansion dengan muka yang pucat , panggil saya . Dia kata Puan Muda pengsan jadi dia minta tolong saya untuk papah Puan Muda keluar dari mansion " Dari permulaan hinggakan penamat , tidak ada satu pun yang tertinggal dan semuanya diceritakan pada Fattah

" Sa-saya minta maaf Tuan Muda , tapi tadi keadaan betul-betul terdesak sampai saya terpaksa se-sentuh Puan Muda " Sambung Hud . Takut-takut Hud berkata

" It's okay . Aku faham . Macam mana keadaan dia tadi ? " Dalam keadaan terdesak seperti ini , dia tidak boleh memikirkan tentang cemburunya terhadap Hud . Kalau tidak , siapa yang akan memapah Anaya untuk ke hospital ?

" She's bleeding . Kami syak Puan Muda tergelincir dalam toilet bilik tidur Tuan . Sebab dalam toilet penuh dengan darah " Dapat dilihat air wajah Hud berubah keruh . Dia dan Elena yang melihat bagaimana teruknya keadaan Anaya semasa wanita itu jatuh pengsan di tepi katil dan ada darah kering yang mengotori lantai bilik

" Ya Allah ... " Terasa lembik lututnya , seolah-olah skru dari dalam lutut itu dicabut keluar . Apabila tenaga seakan sudah tidak berdaya untuk menampung badan , Fattah jatuh terduduk di atas kerusi menunggu

" Habistu dia macam mana sekarang ? " Lirih suaranya menyoal . Ada rasa sebak dalam dadanya . Kolam mata sudah mula berair . Tinggal masa untuk menitiskannya sahaja

𝐅𝐀𝐓𝐓𝐀𝐇 𝐀𝐋 𝐐𝐀𝐈𝐑 : 𝐇𝐈𝐒 𝐏𝐀𝐈𝐍𝐊𝐈𝐋𝐋𝐄𝐑Where stories live. Discover now