KATA-kata dari Anaya pada pertemuan mereka petang tadi membuatkan dia tidak dapat lena
" Anyway sayang , kenapa Cahaya tiba-tiba chat abang kata nak jumpa ? Ada apa-apa yang Cahaya nak bagitahu abang ke ? " Cahaya terus meletakkan sudu dan garfu ditepi pinggannya . Perhatian terus terarah sepenuhnya kepada Fattah
" Amboi .. ayat tu , macam perli je " Mata gadis itu menjeling manja kearah tunangnya
" Taklah sayang ! Abang tanya serious "
" Cahaya nak tanya abang sikit boleh ? " Bibir dikemam rapat sebelum kepala diangguk perlahan
" Abang pernah bertunang ke sebelum ni ? " Ras ingin ketawa , tapi ia batalkan sahaja niatnya itu . Nanti merajuk pula intan payungnya ini
Soalan jenis apakah ini ?
" Tak . Siapa yang cakap ni ? Dengan siapa pula abang nak bertunangnya ? " Jawapan Fattah bersahaja . Seolah sedang bermain-main dengan soalan yang diajukan buatnya
" Abang . I'm serious . Cahaya tak main-main " Terus wajah Fattah berubah serius apabila melihat wajah serius Anaya . Jarang Anaya berubah menjadi seorang yang serius seperti ini
" Ye sayang .. abang serious . Abang tak pernah bertunang dengan siapa-siapa pun sebelum ni selain Cahaya " Tubuh dibawa ke hadapan menatap dalam pada mata gadis itu
" Okay . Cahaya percaya pada abang . Tapi boleh kita janji something sebelum kita kahwin nanti ? "
' Hai .. sampai berjanji bagai ni , macam ada something wrong je ' Keluh Fattah
" Janji ? Apa ? "
" Kalau ada apa-apa jangan berahsia each other . Terus bagitahu " Lain dari yang lain . Selalunya encik lelaki yang akan berjanji dengan si gadis , tapi kalini si gadis pula yang ingin berjanji dengan encik lelaki
" Love , are you okay ? Why Cahaya macam tiba-tiba je ni ? " Naik hairan Fattah dibuatnya
" No abang , promise me first " Suara Anaya berubah tegas
" Okay Cahaya ! Abang janji . Cahaya pun sama . Jangan rahsiakan apa-apa dari abang and kalau berlaku salah faham , pergaduhan apa sekalipun , bincang and talk together first . Jangan terus bertindak melulu " Suara Fattah juga turut sama berubah tegas . Jikalau itu permintaan Anaya , tidak susah untuk dia ikuti . Berjanji sahajalah !
" Can you promise me that sayang ? " Fattah menyoal kembali apabila Anaya terkelip-kelip memandangnya
" Okay . Cahaya janji " Kepala diangguk laju . Itu yang dia inginkan . Jikalau Fattah menurut kemahuannya , dia pasti akan menurut kemahuan lelaki itu juga
TING !
Satu notifikasi yang masuk membuatkan lamunannya terhenti . Rokok yang sudah tinggal separuh itu ditenyehnya kedalam bekas abu rokok sebelum tangan mencapai telefon pintar disebelahnya
YOU ARE READING
𝐅𝐀𝐓𝐓𝐀𝐇 𝐀𝐋 𝐐𝐀𝐈𝐑 : 𝐇𝐈𝐒 𝐏𝐀𝐈𝐍𝐊𝐈𝐋𝐋𝐄𝐑
Romance𝐇𝐈𝐒 𝐏𝐀𝐈𝐍𝐊𝐈𝐋𝐋𝐄𝐑 [ ending yang tergantung sebab author writers block untuk sambung HIS PAINKILLER puasa dan raya version ] Berkahwin dengan crush sendiri masa zaman kanak-kanak ? Bahagia kah ? Ditinggalkan sendirian tanpa sempat dia men...