𝗖𝗛𝗔𝗣𝗧𝗘𝗥 𝟯𝟲

2.4K 129 18
                                    

CAHAYA ANAYA tersenyum sinis melihat wajah tenang yang sedang terbaring itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

CAHAYA ANAYA tersenyum sinis melihat wajah tenang yang sedang terbaring itu

Ooo pengsan ea ? Kau sabar jap

Penutup botol air mineral yang berada di tangannya itu dibuka . Air mineral itu kemudiannya dituangkan sedikit di atas telapak tangan . Direnjis-renjiskan tepat pada wajah Calista . Renjis-renjis dipilis ..

Calista pantas bangun dari pengsannya secara mengejut . Lagi tajam senyuman Anaya apabila caranya berjaya untuk mengejutkan Calista . Biar suaminya ini tahu , yang Calista hanya berpura-pura pengsan sahaja !

" Eh apa ni- " Baru sahaja dia hendak menjerit marah apabila melihat wajah sinis Anaya , matanya terhenti pada wajah Fattah yang kebingungan

Calista terus memandang tepat pada wajah Anaya . Wajah cantik itu tenang , tetapi dia tahu Anaya telah memperhatikan tingkah lakunya sedari tadi

Dalam sekelip mata , raut wajahnya terus berubah sendu dan tangan naik mengelap sisa renjisan-renjisan air yang dipercikkan oleh Anaya tadi

" Anaya .. kenapa buat macamtu dekat saya ? " Calista menyoal . Dengan suara yang sangat perlahan dan seperti tidak berdaya

" Eh sorry Calista . Awak marah ke ? Saya cuma nak kejutkan awak je . Sebab lama sangat dah awak pengsan , saya risau kalau ada apa-apa jadi dekat awak " Raut wajah Anaya turut berubah sendu . Suara juga seakan bersedih dengan sikapnya yang tidak sengaja itu tadi

" Ta-tak , saya tak marah pun . Cumanya terkejut " Calista cuma mengukir senyum . Senyuman kecil . Tetapi jelas kepalsuan disebalik senyuman itu

" Sorry tahu " Anaya mencebik memohon maaf . Raut wajah dikekalkan dengan kesedihan . Tetapi di dalam hatinya sudah bersorak sakan

Anaya bangun dari bertinggung . Fattah terus memaut tubuh isterinya itu dari sisi . Tetapi laju sahaja Anaya menukar posisi . Tubuh dibalikkan dan wajahnya disebamkan pada dada bidang Fattah . Jelas sekali tubuhnya bercantum rapat dengan tubuh Fattah biarpun masih berlapik

" Hmm takpa " Calista menjawab malas . Tangan naik pula membetulkan rambutnya yang sedikit serabai

Mata dalam diam memerhatikan aksi panas Fattah dan Anaya . Walaupun mereka berdua hanya berpelukkan , tetapi dirinya tetap mendidih panas . Hati berdongkol geram . Habis semua sumpah seranah yang diberikan buat Anaya di dalam hati

" Kau dah sedarkan ? Pergi balik " Fattah berkata dengan nada dinginnya . Tidak terselit sedikit pun kelembutan jikalau bersama dengan Calista . Kelembutan itu hanya akan ada jika dia bersama dengan Cahaya Anaya

Calista kerut kening . Refleks laju dia bangkit dari duduk

" Habistu macam mana dengan app- " Belum sempat dia menghabiskan bicaranya , Fattah terlebih dahulu sudah mencantas

" Get out from my room now " Nada suaranya makin meninggi . Dadanya berombak garang apabila Calista masih lagi tidak mendengar arahannya

Fattah mula tersedar apabila terasa usapan lembut pada dadanya . Kepala menunduk ke bawah . Memandang makhluk ciptaan Tuhan yang sangat comel di matanya ini . Anaya menggeleng perlahan dengan isyarat mata yang menunjukkan ' Dont mad-mad abang . It's not good for you '

𝐅𝐀𝐓𝐓𝐀𝐇 𝐀𝐋 𝐐𝐀𝐈𝐑 : 𝐇𝐈𝐒 𝐏𝐀𝐈𝐍𝐊𝐈𝐋𝐋𝐄𝐑Where stories live. Discover now