CAHAYA ANAYA tersenyum sinis melihat wajah tenang yang sedang terbaring itu
Ooo pengsan ea ? Kau sabar jap
Penutup botol air mineral yang berada di tangannya itu dibuka . Air mineral itu kemudiannya dituangkan sedikit di atas telapak tangan . Direnjis-renjiskan tepat pada wajah Calista . Renjis-renjis dipilis ..
Calista pantas bangun dari pengsannya secara mengejut . Lagi tajam senyuman Anaya apabila caranya berjaya untuk mengejutkan Calista . Biar suaminya ini tahu , yang Calista hanya berpura-pura pengsan sahaja !
" Eh apa ni- " Baru sahaja dia hendak menjerit marah apabila melihat wajah sinis Anaya , matanya terhenti pada wajah Fattah yang kebingungan
Calista terus memandang tepat pada wajah Anaya . Wajah cantik itu tenang , tetapi dia tahu Anaya telah memperhatikan tingkah lakunya sedari tadi
Dalam sekelip mata , raut wajahnya terus berubah sendu dan tangan naik mengelap sisa renjisan-renjisan air yang dipercikkan oleh Anaya tadi
" Anaya .. kenapa buat macamtu dekat saya ? " Calista menyoal . Dengan suara yang sangat perlahan dan seperti tidak berdaya
" Eh sorry Calista . Awak marah ke ? Saya cuma nak kejutkan awak je . Sebab lama sangat dah awak pengsan , saya risau kalau ada apa-apa jadi dekat awak " Raut wajah Anaya turut berubah sendu . Suara juga seakan bersedih dengan sikapnya yang tidak sengaja itu tadi
" Ta-tak , saya tak marah pun . Cumanya terkejut " Calista cuma mengukir senyum . Senyuman kecil . Tetapi jelas kepalsuan disebalik senyuman itu
" Sorry tahu " Anaya mencebik memohon maaf . Raut wajah dikekalkan dengan kesedihan . Tetapi di dalam hatinya sudah bersorak sakan
Anaya bangun dari bertinggung . Fattah terus memaut tubuh isterinya itu dari sisi . Tetapi laju sahaja Anaya menukar posisi . Tubuh dibalikkan dan wajahnya disebamkan pada dada bidang Fattah . Jelas sekali tubuhnya bercantum rapat dengan tubuh Fattah biarpun masih berlapik
" Hmm takpa " Calista menjawab malas . Tangan naik pula membetulkan rambutnya yang sedikit serabai
Mata dalam diam memerhatikan aksi panas Fattah dan Anaya . Walaupun mereka berdua hanya berpelukkan , tetapi dirinya tetap mendidih panas . Hati berdongkol geram . Habis semua sumpah seranah yang diberikan buat Anaya di dalam hati
" Kau dah sedarkan ? Pergi balik " Fattah berkata dengan nada dinginnya . Tidak terselit sedikit pun kelembutan jikalau bersama dengan Calista . Kelembutan itu hanya akan ada jika dia bersama dengan Cahaya Anaya
Calista kerut kening . Refleks laju dia bangkit dari duduk
" Habistu macam mana dengan app- " Belum sempat dia menghabiskan bicaranya , Fattah terlebih dahulu sudah mencantas
" Get out from my room now " Nada suaranya makin meninggi . Dadanya berombak garang apabila Calista masih lagi tidak mendengar arahannya
Fattah mula tersedar apabila terasa usapan lembut pada dadanya . Kepala menunduk ke bawah . Memandang makhluk ciptaan Tuhan yang sangat comel di matanya ini . Anaya menggeleng perlahan dengan isyarat mata yang menunjukkan ' Dont mad-mad abang . It's not good for you '
YOU ARE READING
𝐅𝐀𝐓𝐓𝐀𝐇 𝐀𝐋 𝐐𝐀𝐈𝐑 : 𝐇𝐈𝐒 𝐏𝐀𝐈𝐍𝐊𝐈𝐋𝐋𝐄𝐑
Romance𝐇𝐈𝐒 𝐏𝐀𝐈𝐍𝐊𝐈𝐋𝐋𝐄𝐑 [ ending yang tergantung sebab author writers block untuk sambung HIS PAINKILLER puasa dan raya version ] Berkahwin dengan crush sendiri masa zaman kanak-kanak ? Bahagia kah ? Ditinggalkan sendirian tanpa sempat dia men...