5. Jeong Tae Ra Tidak Menyerah

361 90 7
                                    

HAPPY READING!_____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
_____________________________

“Lalu …”

Na Ri memijit kepalanya frustasi, menoleh menatap lelaki yang duduk disamping kursi pesawat yang akan lepas landas. “Kenapa Anda juga ikut, Daepyeonim?!”

Kim Shin mengabaikan teriakan staffnya dan meniup kopi panas dengan tenang. Setelah mencicipi kopi panas itu, ia tersenyum cerah sambil melihat keluar jendela. “Wah, jalan-jalan mendadak itu seru ya!”

“Jalan-jalan in your head, Daepyeonim! Aish, bisakah Anda lebih serius menanggapinya?!” teriak Na Ri kembali.

Kim Shin melihat Na Ri dengan raut wajah cemas. Kemudian ia mengusap-usap kepala Na Ri dengan prihatin. “Wajahmu terlihat lelah sekali. Apa kau banyak pikiran?”

“Kaulah yang membuatku banyak pikiran!”

Ya! Ya! Ya! Berhentilah berteriak di dalam pesawat!” ujar Kim Shin dengan tegas. Lalu ia menutup mata dan membentangkan tangannya sambil tersenyum, “Udara segar dari alam ini akan membuat kita menikmati liburan di Kanada. Aku yakin Tae Ra akan iri dengan perjalanan liburan kita ini. Kau yakin tidak menikmatinya? Ahh, auranya benar-benar sangat menenangkan jiwa dan raga.”

Na Ri menghela napasnya berat. “Satu, tidak ada udara segar dari alam karena kita di pesawat. Dua, Tae Ra eonni tidak akan iri karena dia yang berangkat paling awal ke Kanada atas izin Anda. Dan tiga, aku sama sekali tidak menikmati semua ini karena Tae Ra eonni dalam masalah di pesawat yang ditumpangi Raja!”

Napas Na Ri memburu. Seketika keadaan menjadi hening mendadak, baik Na Ri dan Kim Shin sama-sama terdiam. Tak lama dari itu, barulah Pak Kim membelalakkan matanya.

MWO?! JEONG TAE RA DI PESAWAT RAJA?!” teriaknya.

Na Ri menghela napas kembali sambil mengangguk pelan.

“KENAPA DIA ADA DISANA? SEJAK KAPAN? BAGAIMANA BISA? APAKAH KAU MENJEBAKNYA KESANA?” tuduh Kim Shin.

“Hhhh, yang mengizinkan dia berangkat adalah kau Daepyeonim. Aku baru saja mengetahuinya tadi pagi,” jawab Na Ri.

“Dari mana kau mengetahuinya?”

“Bibinya. Tadi bibinya bilang mereka disatu pesawat yang sama, itu artinya Raja juga disana.”

“Raja akan pergi?”

Menyadari sesuatu, Na Ri menutup mulutnya sendiri. Ia ingat pesan Sekretaris Mo bahwa tak ada siapapun yang boleh mengetahui hal ini selain pihak Istana dan dirinya––juga Tae Ra saat ini. Ah, tapi dia sudah terlanjur mengatakannya.

N-ne. tolong, jangan kau sebarkan ke publik Daepyeonim. Ini pesan dari Raja,” ujar Na Ri.

Kim Shin menghela napasnya. Barulah situasi ini menjadi lebih serius dibandingkan sebelumnya. “Lalu bagaimana nasib anak itu?”

PHOTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang