HAPPY READING!
_______________________________Enam tahun lalu,
Sekolah tampak sangat ramai, semua murid berkumpul di lapangan utama atas perintah Kepala Sekolah. Kabarnya hari ini akan ada pengumuman pemenang lomba olimpiade. Meskipun ada yang terpaksa berkumpul karena ogah-ogahan, tapi mau tidak mau seluruh murid harus menghadirinya.
Sama halnya dengan Jeong Tae Ra yang terpaksa menghadiri tempat itu padahal ia sudah tahu siapa yang menjadi pemenangnya. Tae Ra sedikit menjauh dari kerumunan dan menutup wajahnya dengan tudung hoodie. Ia tidak mau seorang pun melihat dirinya yang terluka.
Ya, pipi dan bibir Tae Ra luka karena tamparan dari orang tuanya yang tidak puas dengan hasil ujian Tae Ra. Tae Ra tidak mau seorang pun melihat dirinya yang lemah, yang tidak berdaya, dan terluka karena orang lain. Karena disini, hanya dia yang boleh melukai orang lain.
Semua orang berusaha menjauhi Tae Ra. Tak ada yang mau dekat-dekat dengan perundung sekolah yang terkenal kejam. Bahkan Tae Ra tidak main-main saat menonjok siswa pria yang merampas rokoknya. Kini semua orang di sekolah takut dan tidak ingin berurusan dengan dirinya. Dan juga saudara kembarnya yang kena dampak, Jeong Hyo Jin.
"Jeong Hyo Jin!"
Ketika nama itu di panggil, Tae Ra membuang wajahnya dan meringis. Ia menahan air matanya. Setelah pengumuman ini selesai, Tae Ra pasti akan mendapatkan luka itu lagi. Ia akan di bandingkan lagi, ia akan diperlakukan secara berbeda lagi, dan Tae Ra harus menerima semua itu dengan hati yang rapuh. Hanya karena angka diatas kertas itu. Hanya karena itu.
Setelah beberapa menit acara pengumuman itu selesai, Tae Ra yang lebih dulu keluar dari sana. Ia benar-benar muak dengan semua ini. Ada seorang siswi yang lewat di depannya. Siswi itu menatap Tae Ra sekilas lalu menunduk.
"Hei," panggil Tae Ra dingin.
Siswi yang ketakutan itu menghentikan langkahnya dan berbalik perlahan. "Y-ya?"
"Gantikan aku piket hari ini," titah Tae Ra.
"T-tapi ... hari ini ... aku ada ... les."
Tae Ra segera mendekati siswi itu dan menarik kerahnya kencang. "Les? Kau pikir aku tidak tahu jadwal les mu? Senin, rabu, jumat, dan sabtu. Sekarang hari apa?"
Siswi itu bergetar hebat. Dia tidak berani menatap Tae Ra. "Se ... lasa."
Tae Ra melepaskan cengkramannya dan mendorong siswi itu sampai jatuh. "Kalau begitu kerjakan."
Setelah tak ada penolakan dari siswi itu, Tae Ra mengabaikannya dan berjalan kembali. Menjadi perundung sekolah memang sangat kejam, tapi hanya itu satu-satunya cara agar Tae Ra tetap waras. Ia bisa gila jika memendam semuanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOTOPHILE
FanfictionBernaung di KS Entertainment dan mendapatkan berbagai macam penghargaan di acara Awards membuat Jeong Tae Ra sudah sangat percaya diri untuk memainkan drama bersama Aktor Cha Hyun Woo, seseorang yang selalu ia kagumi. Namun tiba-tiba semua rencana...