11. Pria Yang Menyukai Wanita

403 83 8
                                    

HAPPY READING!________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
________________________________

Pagi hari, 09.00 KST.

Jalanan sepi dan tempat kosong yang cukup kumuh. Lelaki itu menengok ke kanan dan kiri, memastikan tak ada siapapun yang melihatnya sampai akhirnya ia masuk ke tempat tua tidak terurus itu.

Di dalam rumah tua itu, sudah ada seseorang yang menunggunya disana. Pakaian mereka sama-sama hitam, masker hitam, hanya saja pria yang baru masuk itu memakai topi hitam sementara temannya yang sudah menunggu menggunakan topi biru. Pria bertopi hitam itu membawa koper besar dan berdiri di hadapan pria bertopi biru.

"Bagaimana penyelidikanmu?"

"Yah, berjalan baik. Dimana uangnya?"

Pria bertopi hitam itu memberikan koper besar pada temannya dan membiarkannya membuka koper tersebut. Tidak ada yang tahu, jika koper besar itu berisi uang puluhan juta.

Pria bertopi biru itu tersenyum puas. "Inilah yang disebut teman."

"Lalu, bagaimana informasinya?"

Pria bertopi biru itu menengok kanan dan kiri. "Tidak ada yang mengikutimu kan?"

"Yak, jika ada yang mengikutiku, kita sudah ditangkap. Cepat beritahu informasinya!"

"Baiklah, baiklah. Jadi, kemarin Baginda pergi ke Kanada tanpa persiapan apapun. Tiba-tiba saja dia pergi dan membatalkan semua jadwal."

Pria bertopi hitam itu membelalak. "Benarkah? Untuk apa?"

"Baginda tidak memberitahu alasannya. Dia pergi untuk dua hari, hari ini kepulangannya."

"Begitukah? Lalu, apa lagi?"

Pria bertopi biru itu nampak berpikir, "Ah! Dua hari yang lalu kudengar Baginda berteleponan dengan seorang wanita. Sepertinya dia keponakan Sekretarisnya, karena ponsel itu milik sekretarisnya. Aku tidak terlalu mendengar pasti apa yang mereka bicarakan tapi aku mendengar jika wanita itu harus menunjukkan kesungguhannya."

"Apa maksudmu?"

"Itulah yang kudengar, aku tidak tahu pasti."

"Lalu apa lagi?"

"Yah, saat ini hanya itu. Aku belum mendapatkan informasi apapun lagi."

Pria bertopi hitam itu mengangguk-angguk, "Baiklah."

"Sudah kan? Pergi sana. aku akan memeriksa semua uangku."

"Aish dasar di matamu hanya ada uang saja!"

"Cepat pergi."

"Arraseo, arraseo! Aku pergi."

Setelah negosiasi dan pertukaran illegal itu dilakukan keduanya, pria bertopi hitam itu keluar dari ruangan secara diam-diam agar tak ada siapapun yang melihatnya.

PHOTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang