27. Cerita Yang Berkesinambungan

364 89 6
                                    

HAPPY READING!_____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
_____________________________

Pukul 09.00 Tae Ra sudah sampai di agensinya. Sedari tadi bibirnya tak bisa berhenti tersenyum sampai orang-orang di depan agensi juga heran melihat tingkah laku Tae Ra yang aneh.

Kemarin saat ia hendak pulang, tiba-tiba ada segerombolan orang yang mendatangi Tae Ra dan mengatakan kalau mereka utusan dari Raja Lee Gon untuk melindunginya. Tae Ra tidak tahu pasti bahaya yang mana yang akan mengancamnya tapi bukankah dengan ini artinya Lee Gon peduli padanya?

Tae Ra semakin tersipu malu mengingat ciuman saat itu. Walaupun ia merasa aneh, tapi bukankah artinya ada titik terang juga untuk Lee Gon menyukainya?

"Ah, fokus Jeong Tae Ra. Usahamu ada perkembangan, sekarang waktunya bekerja untuk yang lain. Fokus," gumam Tae Ra pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba terdengar suara yang sangat berisik dari luar ruangan Tae Ra. Tae Ra sedikit mengernyit, siapa yang membuat keributan pagi-pagi? Detik selanjutnya ...

BRAK!

Tae Ra menjengit terkejut saat pintunya tiba-tiba dibuka dengan keras. Seorang wanita yang muncul dengan napas tidak teratur dan wajah yang sangat cemas berdiri dihadapan Tae Ra.

Itu Myeong Na Ri versi khawatir yang kelewatan.

"EONNI!"

Na Ri langsung berhambur untuk memeluk Tae Ra dengan kuat. Dalam pelukan khawatir sekaligus takut itu Na Ri sudah menangis.

"Kau tidak apa-apa? Kau terluka? Dimana? Bagaimana kau bisa ke Indonesia? Ada yang menyerangmu? Astaga, kenapa wajahmu pucat sekali?"

Tae Ra menghela napas lelah. Ia berusaha melepaskan pelukan Na Ri dan menatap dongsaengnya itu dengan senyuman.

"Pertama, aku baik-baik saja. Kedua, aku sudah kembali. Ketiga, jangan berlebihan. Mengerti?"

Tae Ra mengusap air mata di pipi Na Ri dengan lembut.

"Jjinjja gwaenchanayo?"

Tae Ra mengangguk yakin sebagai jawaban. Setelahnya Na Ri menatapnya kesal walaupun air matanya masih mengalir.

"Kenapa kau tidak menghubungiku? Kenapa pergi sendiri? Lihat bagaimana jadinya! Selain Manager, aku ini adikmu, Eonni! Yah ... meskipun tidak sedarah."

Mendengarnya membuat Tae Ra terkekeh. Lagi-lagi ia harus memegang wajah Na Ri sambil meyakinkan adiknya itu. "Tentu saja kau adikku. Siapa lagi jika bukan? Karena kau adikku, aku tidak ingin membuatmu dalam bahaya."

"Setidaknya kau menghubungiku saat berangkat."

"Jika kulakukan itu, kau akan menghentikanku."

Na Ri berdecak kesal. "Cih. Lagipula kenapa kau begitu gigih untuk mengikuti Raja kemanapun? Kau benar-benar ingin membuat Raja menyukaimu? Alasan apa yang membuatmu seperti itu? Aish, kau hampir melayangkan nyawamu."

PHOTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang