59. Api Cemburu

552 104 30
                                    

HAPPY READING!__________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
__________________________________

"Aku harus belajar tentang dialog ini. Padahal kemarin rasanya baru saja latihan dan bisa memerankannya dengan baik, tapi ini adegan yang cukup sulit. Aku harus menanyakannya juga pada Sutradara," ucap Tae Ra sambil membolak-balikkan naskah yang sedang dipegangnya dan membaca dengan teliti.

"'Bolehkah aku membunuhmu?' atau 'Hei, aku ingin membunuhmu', mana yang lebih bagus?" Tae Ra menoleh ke samping, membuat dahinya dengan dahi orang disampingnya langsung menempel.

Orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Lee Gon.

Kemarin malam mereka sudah berjanjian untuk bertemu dan menikmati quality time berdua, karena kebetulan hari ini adalah hari Minggu dan mereka sama-sama libur dari pekerjaan. Sekarang mereka ada di taman yang ada di Istana, taman milik Lee Gon. Posisi mereka sama sekali tidak berubah saat duduk di taman ini.

Lee Gon yang sedari tadi mengecupi Tae Ra dari samping, hanya mendengarkan gadis itu tanpa berbicara. Setelah pertanyaan Tae Ra tadi, Lee Gon mendekatkan wajah mereka dan memegang tengkuk Tae Ra sampai akhirnya ia mencium gadis itu.

Tae Ra sedikit terkejut, meskipun akhirnya ia hanya bisa membalas ciuman Lee Gon dengan pelan. Hampir saja Lee Gon ingin menjelajah mulut Tae Ra seluruhnya, Tae Ra sudah menjauhkan wajah dan tersenyum. "Kau tahu bukan itu jawaban yang kuinginkan."

"Mm hm," Tidak mendapatkan bibir Tae Ra seluruhnya, Lee Gon menyingkirkan rambut-rambut Tae Ra yang ada di leher jenjangnya. Setelah leher jenjang itu bisa di akses, Lee Gon mulai membuat kecupan-kecupan kecil disana. Tae Ra menghela napas dan membiarkan Lee Gon mencecapinya, ia kembali fokus pada naskah walaupun konsentrasinya sedikit pecah karena rasa geli.

Lee Gon beralih ke rahang Tae Ra, mengecupnya pelan. Tangan kirinya memegang pinggang Tae Ra yang tertutupi baju dan mengelusnya dengan sensual. Mulutnya beralih lagi pada telinga Tae Ra dan menggigit kecil membuat Tae Ra meringis.

"Lee––hmp."

Tanpa membiarkan Tae Ra mengintrupsi, Lee Gon langsung membungkam bibir manis Tae Ra dengan mulutnya. Memagut bibir Tae Ra dalam ciuman mereka, tak lupa tangan kirinya kini sudah menekan tengkuk Tae Ra dan membuat ciuman mereka semakin dalam. Benak Tae Ra berkata sepertinya ada yang tidak beres dengan Lee Gon. Sikapnya berbeda sekarang, ia benar-benar manja dan menempel.

Dengan paksa dan susah payah, Tae Ra menjauhkan wajah mereka. Namun Lee Gon tak memberi akses lebih, artinya wajah mereka masih menempel walaupun tak saling memagut.

"Menginaplah dirumahku malam ini," suara Lee Gon terdengar parau, ia mengecup bibir Tae Ra singkat.

Dirumahku itu artinya adalah Istana dan Sekretaris Mo sepertinya akan murka pada Tae Ra jika mendengar hal itu. "Aku tidak mau dimarahi Bibi."

PHOTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang