29. Keputusan Bulat

390 84 12
                                    

HAPPY READING!___________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
___________________________

Keadaan sangat canggung. Tae Ra terhenyak mendengarkan seluruh cerita Hyun Woo yang sama persis seperti yang diceritakan Na Ri. Kejadian dua tahun lalu saat ia mabuk di Amerika. Kejadian memalukan yang sampai saat ini rasanya Tae Ra tidak ingin bertemu pria itu saking malunya. Tapi ternyata orang itu adalah pria yang menjadi lawan main dramanya.

"Jangan terlalu memikirkannya. Lagi pula aku tidak terlalu mempermasalahkannya," ujar Hyun Woo lembut.

Tae Ra menghela napas dan menutup wajah dengan kedua tangannya. "Astaga, memalukan sekali aku! Ah, ya ampun!"

Hyun Woo sedikit menunduk melihat Tae Ra. Sedikit khawatir, Hyun Woo memegang tangan Tae Ra, "Kau baik-baik saja?"

"Ah, Oppa! Jangan pegang aku dulu, aku sedang malu!" ucap Tae Ra.

Apa-apaan itu?

"Pffttt! Hahaha! Ahahahaha! Astaga Tae Raa ... hahahaha!"

Hyun Woo terbahak-bahak melihat reaksi Tae Ra. Hal itu membuat Tae Ra membuka wajahnya dan menatap Hyun Woo dengan sedikit kesal. Apakah pria itu menertawakannya atas hal memalukan tadi?

"Kenapa kau tertawa, Oppa?" rengek Tae Ra sedikit kesal.

"Ah, maaf, maaf, "Hyun Woo menghapus air mata yang keluar di ujung matanya, "reaksimu sangat lucu. Aku benar-benar ingin tertawa sekeras-kerasnya. Ya ampun."

Tae Ra mendelik. "Ini kisah memalukanku bisa-bisanya kau tertawa."

Baiklah, baiklah, Hyun Woo menyudahi tawanya dan menatap Tae Ra. "Kisah memalukan?"

"Tentu saja! Ah, setiap harinya aku menyesal sudah mabuk malam itu. Benar-benar malam yang menyusahkan!"

"Hmm," Hyun Woo terlihat berpikir, "tapi aku tidak. Kurasa itu bukan malam yang menyusahkan. Justru sebaliknya, aku bersyukur bertemu denganmu."

"W-wae yo?"

"Karena kau disini sekarang. Karena kau disini, aku bersyukur bertemu denganmu malam itu."

Meskipun tidak terlalu mengerti maksudnya, Tae Ra hanya terdiam. Benar juga, dari yang Hyun Woo ceritakan katanya Tae Ra ingin menjadi kekasihnya. Ah, itu yang paling membuatnya malu! Bagaimana bisa ia berkata seperti itu pada seseorang yang ia kagumi? Kau sudah gila, Jeong Tae Ra!

"Sekali lagi aku minta maaf, Oppa. Aku ... benar-benar tidak ingat apapun tentang malam itu. Aku benar-benar melupakannya dan ... ah, kejadian itu sangat memalukan sampai aku tidak ingin mengingatnya," ujar Tae Ra lagi.

"Tidak apa-apa yang penting sekarang kita bertemu."

Tae Ra menunduk lagi. Sisa susunya belum habis. Tae Ra meneguknya lagi sampai benar-benar habis.

PHOTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang