9. Itu Disebut Kelancangan

400 74 13
                                    

HAPPY READING!____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
____________________________

Hari semakin larut. Suhu udara semakin dingin dan Lee Gon masih belum beranjak dari duduknya. Jo Yeong hanya memperhatikan Lee Gon dipintu tanpa berkata apapun. Pasalnya, Jo Yeong tahu diposisi itu, Lee Gon sedang merindukan siapa. Balkon yang luas, tempat duduk yang nyaman dan satu buku sains disampingnya membuat Lee Gon semakin nyaman dengan posisinya.

Tok! Tok! Tok!

Jo Yeong berbalik dan membuka pintu. Terlihat Sekretaris Mo yang sedang berdiri dengan raut wajah yang cemas.

"Ada apa?" tanya Jo Yeong.

"Aku ... ingin meminta izin," jawab Sekretaris Mo.

"Izin? Apa sesuatu terjadi?"

"Aku ingin berbicara dengan Pyeha. Apakah bisa?"

"Silahkan sampaikan padaku, aku akan menyampaikannya."

Sekretaris Mo menggeleng. "Aku ... harus memberitahunya langsung. Jebal."

Jo Yeong terdiam. Menatap Sekretaris Mo dengan intens dari atas sampai bawah, tidak biasanya Sekretaris Mo seperti ini. Apakah ini karena keponakannya lagi?

"Baiklah." Akhirnya Jo Yeong membuka pintu lebar dan membiarkan Sekretaris Mo masuk.

Lee Gon yang sedari tadi sudah menyadari kehadiran Sekretaris Mo pun langsung bangkit dari duduknya dan masuk ke dalam.

"Apa yang mau kau bicarakan padaku?" tanya Lee Gon seperti biasanya.

"Itu ... saya ... ingin resign," jawab Sekretaris Mo.

Lee Gon mengernyit bingung. Ini termasuk hal yang cukup mengejutkan. "Ada apa?"

"Setelah saya pikirkan, saya tidak bisa Pyeha. Keponakan saya, Jeong Tae Ra mempunyai penyakit yang sangat serius, baru saja penyakitnya kambuh. Saya tidak bisa meninggalkannya dan harus merawatnya setiap saat. Jika mengambil cuti, saya rasa membutuhkan waktu yang lama agar Tae Ra sembuh, Pyeha. Saya benar-benar berharap pengertian Anda. Dia adalah keponakan saya."

Mendengar penjelasan Sekretaris Mo membuat Lee Gon sedikit membelalak. Tapi tak memungkiri keterkejutannya. Apa ini? Tae Ra sakit? Bukankah tadi di jembatan dia baik-baik saja? Tae Ra punya penyakit serius?

Drrrtttt!

Ponsel Sekretaris Mo bergetar. Ia segera mengangkatnya, "Hallo?"

"Imo ... na ya (ini aku)."

"Jeong Tae Ra? Ada apa? Kau butuh sesuatu? Apa kau kesakitan? Bibi akan segera kesana. Panggillah dokter atau suster dulu jika kau membutuhkan sesuatu. Jangan turun sendiri, Tae Ra-ya."

"Kurasa ... aku belum berterima kasih pada Bibi."

"Kau bicara apa, Jeong Tae Ra? Aku akan cepat sampai, tunggu aku."

PHOTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang