33. Twins

447 98 17
                                    

HAPPY READING!_______________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
_______________________________

"DOMPETKU!"

Sekretaris Mo terlonjak kaget saat mendengar teriakan Tae Ra dari dalam kamarnya. Tadi Tae Ra bilang apa? Dompet? Ada apa dengan dompetnya?

"Ada apa?" tanya Sekretaris Mo.

"Bibiiiiiiiii~ bagaimana ini?? Dompetku hilang!" Tae Ra merengek kencang.

"MWO? HILANG?"

Tae Ra mengangguk-angguk cepat. Pagi ini sedikit sial, Tae Ra tak menemukan dompetnya dimanapun. Seingatnya, Tae Ra menyimpan itu di dalam tas namun kini tak ada.

"Jatuh? Kau menjatuhkannya?"

"Aku tidak tahu, Bibi. Seingatku ada di dalam tas. Bibi tahu kan selama libur hari sabtu dan minggu aku tidak pergi kemanapun? Terakhir aku keluar hari jumat dan kurasa aku tidak menjatuhkannya."

"Kau sudah cek semua tasmu? Mungkin saja ada yang belum kau cek? Atau mungkin jatuh disudut kamarmu? Cari dengan teliti."

"Aku sudah mencarinya di seluruh tasku hampir lima kali dan hasilnya nihil. Dibawah tempat tidur, bawah meja, atau dimanapun itu aku pastikan tidak ada. Bagaimana ini?" Tea Ra mulai menangis.

"Tenang dulu, Tea Ra-ya. Tenang. Kita cari lagi bersama-sama. Pelan-pelan, eoh?"

Tae Ra masih sesegukan namun mengiyakan ucapan Sekretaris Mo tadi. Mereka mulai mencari lagi, Tae Ra mencari sekali lagi di kamarnya. Seluruh kamarnya tanpa ada yang terlewat satupun dan Sekretaris Mo mencari di luar kamar Tae Ra tanpa ada yang terlewat satupun.

Hari ini hari senin, Sekretaris Mo sudah harus berangkat jam 08.00 dan sekarang jam sudah menunjukan pukul 07.00. Mereka mencari dompet Tae Ra sekitar 30 menit dan hasilnya nihil, dompet itu tidak ditemukan dimanapun.

"Ah, bagaimana ini?" Tae Ra berdecak frustasi.

"Sebelum ke agensi lebih baik kau laporkan dulu kehilangannya di kantor polisi. Kau juga ingat-ingat apakah pernah mengeluarkannya dimana. Sudah kau pastikan tidak ada di kamarmu kan?" tanya Sekretaris Mo.

Tae Ra mengangguk lemah.

"Yasudah, laporkan dulu kehilangannya. Lalu hubungi aku. Ah, handphonemu tidak hilang kan?"

"Handphoneku ada."

"Baguslah. Aku akan bersiap untuk berangkat kerja. Kau juga bersiap saja. Ingat, hubungi aku kalau terjadi sesuatu."

"Ne."

Sekali lagi Tae Ra mendesah frustasi. Bagaimana bisa dompetnya hilang begitu saja dan Tae Ra tidak menyadari hal itu sama sekali? Bahkan sepertinya sudah dua hari dompetnya hilang. Ada sesuatu yang sangat berharga di dalam dompetnya itu. Tae Ra benar-benar tidak bisa dan tidak boleh kehilangan benda itu.

PHOTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang