40. Tentang Jeong Hyo Jin

355 84 170
                                    

HAPPY READING!______________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
______________________________

Pandangan Lee Gon terlihat sangat kosong. Sudah beberapa hari ini Jo Yeong melihat Rajanya dengan miris. Rasanya baru saja kemarin Lee Gon terlihat cerah dengan beberapa senyuman tipis di wajahnya, tapi sekarang seolah Lee Gon kembali ke masa itu. Ke masa saat ia mendengar Hyo Jin meninggal.

Jo Yeong ingin sekali membuat perhatian Lee Gon teralih namun tetap tidak bisa. Sesibuk apapun, sepertinya Lee Gon selalu teringat akan hal itu. Jo Yeong juga tidak tahu menahu kenapa Lee Gon memilih untuk memenjarakan Tae Ra. Semua itu adalah perintah mutlak yang Lee Gon berikan dan Jo Yeong tak bisa membantahnya.

"Keluar saja. Aku ingin sendiri," ucap Lee Gon parau.

Jo Yeong hanya mengangguk dan meninggalkan Lee Gon sendiri di kamarnya. Setelah berpikir sesaat di depan ruangan Lee Gon, Jo Yeong memutuskan untuk menemui Tae Ra di penjara bawah tanah.

Sudah hampir satu minggu Tae Ra mendekam di dalam penjara ini. Dan dalam satu minggu itu, Lee Gon hanya melihatnya satu kali.

Begitu Jo Yeong sampai di penjara Tae Ra, ia melihat keadaan gadis itu yang setiap harinya semakin berantakan. Sejak hari penangkapan sampai sekarang, Lee Gon belum memutuskan apakah hanya akan menangkap Tae Ra atau memenggalnya. Jangankan membuat keputusan, berbicara saja Lee Gon terlihat enggan. Itu adalah kondisi terburuk seorang Lee Gon.

Tae Ra tidak mendongak, tatapannya kosong. Ia tidak mengatakan apapun setiap kali Jo Yeong menengoknya dan sama sekali tidak menatap Jo Yeong. Hanya menatap ke bawah.

"Apa kau sudah makan?" tanya Jo Yeong. Tapi tentu saja, Tae Ra tidak akan menjawab pertanyaan klise seperti itu.

Jo Yeong menghela napasnya. "Apa kau tidak akan mengatakan yang sesungguhnya?"

Jeda sejenak.

Lalu Jo Yeong melanjutkan, "Aku tahu itu kau bukanlah pembunuhnya."

Tae Ra masih terdiam. Sepertinya tidak ada tanda-tanda Tae Ra akan menjawab semua pertanyaan Jo Yeong. Lalu Jo Yeong berjongkok, menatap Tae Ra dengan intens. "Mau kuceritakan kisah mereka? Dan alasan Pyeha berbuat seperti ini padamu?"

Tae Ra tidak menjawab.

"Saat itu ... adalah hari-hari yang berat. Dimana Pyeha terlihat sangat sendiri, ia juga merasa sendiri. Kematian Raja dan Ratu terdahulu, membuat Pyeha kehilangan seluruh cahaya di dalam matanya. Tidak ada yang merawatnya seperti orang tua, tidak ada yang menyayanginya seperti Raja dan Ratu terdahulu, tidak ada yang mendengarkan seluruh cerita sehari-harinya, Pyeha ... dan aku di besarkan bersama dengan langkah yang berat. Kami sama-sama memikul semua beban itu sendiri."

"Lalu ... hari itu dia datang," Jo Yeong sedikit menaikkan bibirnya, "Jeong Hyo Jin datang dalam kehidupannya."

~

PHOTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang