Bernaung di KS Entertainment dan mendapatkan berbagai macam penghargaan di acara Awards membuat Jeong Tae Ra sudah sangat percaya diri untuk memainkan drama bersama Aktor Cha Hyun Woo, seseorang yang selalu ia kagumi.
Namun tiba-tiba semua rencana...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPY READING! ____________________________
Sudah beberapa hari Tae Ra, Hyun Woo, Na Ri, Penulis Kim, dan semua tim produksi sedang sibuk-sibuknya menyiapkan untuk drama Betrayal. Pembacaan naskah pertama akan dimulai esok hari. Mereka akan mulai syuting minggu depannya. Entah kenapa Tae Ra jadi gugup karena besok adalah hari perdana mereka memulai semuanya.
"Sebelumnya kau tidak pernah segugup ini," ucap Na Ri.
"Ya kan? Aku juga tidak mengerti kenapa bisa begini." Tae Ra memegang dadanya yang berdegup kencang.
Tae Ra memandang ponselnya. Tiba-tiba ia teringat sesuatu, Tae Ra membuka kontak Lee Gon. Tak ada satupun pesan atau panggilan.
"Na Ri-ya, sudah berapa lama sejak hari konfirmasi perizinan istana?" tanya Tae Ra.
Na Ri nampak berpikir. "Tiga minggu?"
"MWO? TIGA MINGGU?"
"Ah tidak, sepertinya dua minggu lebih. Tidak sampai tiga minggu."
"Tetap saja itu lama kan?!"
"Memangnya kenapa? Itu waktu yang cukup untuk pembacaan naskah."
Ani maksudku, sudah dua minggu lebih dia tidak ada menghubungiku! Apa dia tidak merindukanku?, batin Tae Ra. Mengingat sudah berapa lama Tae Ra dan Lee Gon tidak saling bertemu dan mengirim pesan tiba-tiba ada sebersit rasa rindu pada hatinya.
Yah, salahnya juga sih karena tidak menghubungi Lee Gon. Tae Ra juga tidak menghubunginya karena sibuk, mungkin Lee Gon juga tidak menghubunginya karena sibuk. Yasudahlah, begitu pembacaan naskah pertama nanti selesai, Tae Ra akan mencoba untuk menghubungi Lee Gon.
~
"Yak! Kau mau mati?"
"Kurasa kau yang lebih berhak mati."
"Rendah sekali perilakumu itu."
"Sepertinya lebih rendah dari kau yang sudah menghinaku lebih dulu."
"Okay, cukup."
Beberapa orang bertepuk tangan setelah mendengar pembacaan naskah dari dialog Tae Ra dan Hyun Woo.
"Untuk Tae Ra, bagaimana saat mengatakan 'Yak, kau mau mati' kurasa lebih baik jika kau merendahkan pengucapannya. Seperti ucapan dingin yang tajam dan menusuk. Menurutku sensasinya akan lebih terasa," ujar Penulis Kim.
"Ah, Ne. akan kucoba," jawab Tae Ra. "Penulis Kim, bagaimana jika aku tambahkan Jung Hae In? Jadi dialognya terasa seperti 'Yak Jung Hae In, kau mau mati'. Seperti itu?"
Penulis Kim tampak berpikir. "Hmm, itu bagus juga. Tapi mungkin agak sedikit akrab. Tidak maksudku, ungkapan ini adalah ucapan yang tajam pada tokoh Jung Hae In, jika kau langsung memanggil namanya mungkin agak ... terdengar akrab."
