60. Sinar Bulan

458 94 24
                                    

HAPPY READING!________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
________________________________

"Pyeha, kudengar nanti ada sebuah acara di daerah ini! Dan kau tahu? Akan ada banyak kembang api disana! Ayo kita pergi ayo! Aku ingin lihat kembang api bersamamu!"

Itulah yang Tae Ra ucapkan kemarin. Lee Gon sudah mengatakannya kalau disana akan ada banyak orang, jika mereka ketahuan bisa saja mengundang keributan. Lee Gon hanya takut Tae Ra jadi terganggu karena hal itu.

Tapi Tae Ra bersikukuh, malah ia menyuruh Lee Gon dan dirinya menyamar jadi badut. Tidak elegan sekali pemimpin Kerajaan ini jadi badut karena ingin memenuhi keinginan pacarnya.

"Ya? Ya? Ya? Kumohoooooooon. Kembang apinya pasti cantik sekali! Aku mohon ya???"

Astaga. Sekarang Lee Gon terlalu lemah melihat wajah menggemaskan Tae Ra yang memohon-mohon. Jadi mau tidak mau, Lee Gon mengiyakannya.

Tapi yang namanya Lee Gon, akan selalu mempunyai rencana dalam setiap langkahnya. Karena itu, dia tidak hanya mengiyakan permintaan Tae Ra tapi membuat suatu rencana untuk kekasihnya tersebut.

"Pyeha, semua yang Anda minta sudah di siapkan," ucap Jo Yeong.

Lee Gon mengangguk puas. "Kerja bagus. Terima kasih, Yeong-a."

"Tapi apa yang Anda rencanakan?"

"Sesuatu yang penting. Kau mau tahu?"

"Jika diizinkan."

"Kalau begitu tunggu saja sampai waktunya tepat. Jangan lupa, jalankan rencanaku tadi. Jangan sampai meleset."

Jo Yeong mengangguk, "Ye, Pyeha."

~

Jeong Tae Ra: Pyeha kau dimanaaaa?

Jeong Tae Ra: Kenapa tidak membalas pesanku?

Jeong Tae Ra: Pyehaaaaaaaaa

Jeong Tae Ra: Astagaaaa, aku sudah mengirim 50 pesan tapi tidak kau baca juga?!

Tae Ra mendengus kesal. Sejak siang tadi Lee Gon tidak ada kabar apapun atau membalas pesannya. Seolah menghilang begitu saja padahal hari ini mereka mempunyai janji untuk melihat kembang api.

Ini sudah diluar jadwal. Seharusnya mereka janjian sekarang tapi Lee Gon masih belum datang juga, kalau begini bisa-bisa mereka melewatkan kembang apinya.

"Mau tidak mau aku harus menghampirinya ke Istana!"

Tae Ra segera memesan taksi menuju istana untuk menjemput Lee Gon. Ini tidak seperti biasanya, Lee Gon selalu bisa dihubungi kapanpun Tae Ra menghubungi. Semoga saja tidak terjadi sesuatu pada lelaki itu.

PHOTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang