6. Surat Yang Bermasalah

373 87 9
                                    

HAPPY READING!______________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
______________________________

Pukul 07.00 pagi, matahari sudah mulai terik sampai masuk ke netra Tae Ra yang masih terlelap di alam mimpi. Tae Ra mengaduh dan kembali menutupi wajahnya yang terkena sinar matahari dengan bantal.

Setelah perjalanan di pesawat Raja dan sampai di Kanada, akhirnya Tae Ra bertemu dengan Na Ri dan Pak Kim, mereka juga sudah memarahinya habis-habisan. Karena itu tenaga Tae Ra terkuras habis dan lemas.

Setelah mandi, Na Ri mengambil sebuah bantal dan ia melemparnya pada Tae Ra agar aktris satu itu segera bangun. "Kau tidak bisa terus tidur seperti koala, Eonni. Cepat bangun."

Lagi-lagi Tae Ra tak terima dan malah menutupi seluruh badannya dengan selimut. Oh astaga, kelakuan ini membuat Na Ri menjadi emosi pagi-pagi. Tak ada pilihan lain lagi, akhirnya ia mengambil handphone dan,
"Oh? Annyeong haseyo Cha Hyun Woo sunbae. Apa kabarmu baik?"

Mendengar hal itu sontak membuat Tae Ra membuka matanya lebar-lebar. Ia bangkit dari tidurnya dan menatap Na Ri dengan terkejut. "Mwo?! Cha Hyun Woo?!"

Melihat Tae Ra yang langsung terbangun, Na Ri menyimpan kembali handphonenya dan menatap Tae Ra dengan malas. "Akhirnya kau bangun juga. Ayo cepat bersihkan badanmu, Eonni. Cha Hyun Woo tidak menginginkan wanita yang bau badan."

"Yak! Berani sekali kau membohongiku! Selain itu aku tidak bau badan!"

Na Ri mengabaikannya dan berjalan menuju dapur. Menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Tae Ra berdecak kesal.

"Awas saja! Cha Hyun Woo akan menjadi pacarku nanti! Lihat saja kita akan berpacaran, pergi ke London dan berciuman dibawah Menara Effiel!"

"Itu di Paris, Eonni," koreksi Na Ri dari dapur.

"Ah, ya itu Paris! Maksudku––lihat saja, Myeong Na Ri. Kau tidak akan bisa berkata-kata nantinya!"

"..."

Tae Ra berdecih saat Na Ri tak menjawab dan mengabaikannya saja. Ia beranjak dari tempat tidur ke kamar mandi. Bau badan apanya, badan Tae Ra sangat wangi semerbak bagaikan bunga mawar.

"Yak! Handuknya dimana?"

"..."

"Yak! Bagaimana aku bisa mandi?"

"..."

"Aigoo! Awas saja jika kupecat kau!"

~

"Aku benar-benar beruntung bisa bertemu denganmu disini! Sudah kukatakan beberapa kalipun rasanya benar-benar tidak nyata. Aku selalu melihatmu di TV, tapi sekarang kau diam sambil menggunakan masker di depanku. Woah! Seperti sebuah keajaiban yang tidak nyata! Ini benar-benar Anda kan, Pyeha? Raja Kerajaan Korea? Aku tidak bermimpi kan?"

PHOTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang