21. Kewajiban Yang Menakutkan

391 90 24
                                    

HAPPY READING!________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
________________________________

Hari sudah agak larut tapi suhu udara masih terasa panas. Sedari tadi Jo Yeong tak berhenti melirik ke arah Lee Gon. Sebenarnya Jo Yeong ingin mempertanyakan ulang tentang strategi mereka, tapi perintah Lee Gon sangat jelas dan Lee Gon tak akan menarik kembali perintahnya itu. Namun Jo Yeong tahu siapa Jeong Tae Ra bagi Lee Gon. Gadis yang benar-benar mirip dengan dia.

Meskipun Jo Yeong tahu dua orang itu adalah orang yang berbeda, tapi itu tak bisa memungkiri Lee Gon masih mempunyai simpati pada Tae Ra, Jo Yeong yang paling mengetahui hal itu.

Ada dua perbedaan dalam strategi yang sudah Lee Gon rancang, seharusnya penyerangan ini terjadi pada tanggal 16 Agustus dini hari, tapi hari ini terjadi 15 Agustus. Perbedaan waktu tidak terlalu mempunyai pengaruh yang besar. Tapi keberadaan sandera mempunyai pengaruh yang besar. Karena bisa saja sukses atau tidaknya, itu tergantung sandera yang bisa lolos atau tidak.

"Pyeha, semua sudah siap. Kami sudah menemukan titik lokasi. Mereka semua ada di basement bersama korban, sepertinya mereka memilih tempat yang sepi," ujar Jo Yeong setelah melihat pesan dari semua anak buah yang berjaga.

Lee Gon mengangguk pelan. "Kerahkan semuanya," lalu ia menatap jam tangan yang hanya ada di satu di dunia, "beritanya akan menyebar dalam lima menit. Saat mereka kehilangan fokus, habisi semuanya."

Jo Yeong mengangguk, "Beritanya akan menyebar dalam lima menit. Saat mereka kehilangan fokus, habisi semuanya. Ganti." Dan mengulangi ucapan Lee Gon sebagai perintah kepada para pengawal lainnya.

"Eh? Apa itu berarti prioritas kita saat ini untuk melumpuhkan musuh, Kapten? Bagaimana dengan sandera?"

Seok Ho Pil yang bertanya semakin membuat Jo Yeong ragu, namun saat matanya melirik Lee Gon lagi sekilas, Jo Yeong mengangguk pelan. "Ya, prioritaskan pada serangan musuh. Bagaimana dan dalam keadaan apapun, kita tetap harus mendapatkan korban."

"Laksanakan, Kapten!"

~

Ctak!

Botol beer itu kembali dibuka, itu adalah botol yang keenam. Wakil Presiden Igor kembali meneguknya dengan rakus. Lalu ia tertawa puas, benar-benar seperti orang yang mabuk.

Tae Ra ada di depannya, membuang wajah. Setelah melihat semua ini, ia benar-benar yakin kalau tujuan mereka bukanlah meminta tanda tangannya, tapi melakukan sesuatu yang sangat buruk. Tapi Tae Ra harus terus pura-pura tidak tahu, ia harus menyesuaikan diri sebagaimana orang yang tidak tahu menahu. Dengan itu dia bisa kabur perlahan dan menghabisi beberapa bodyguard dari Wakil Presiden Igor.

"Черт тебя побери, Ли Гон!"

[Sialan kau Lee Gon!]

Wakil Presiden Igor yang mengatakannya dan itu terdengar seperti sebuah umpatan. Tae Ra yakin dari intonasi dan wajah Wakil Presiden Igor. Spekulasinya ternyata benar, semua perbuatan ini ada kaitannya dengan Lee Gon. Jika Wakil Presiden Igor mengumpat rajanya, maka sudah bisa dipastikan mereka tidak bersahabat.

PHOTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang