56. Dia Menyukaiku?

391 93 18
                                    

HAPPY READING!_______________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
_______________________________

Sejak dua jam yang lalu, senyum Tae Ra tak berhenti memudar. Gadis ini bahkan bernyanyi-nyanyi kecil di kamar mandi menggunakan gosok gigi.

Sekretaris Mo menggeleng bingung, kemarin Tae Ra pulang hampir larut malam tetapi saat pulang Tae Ra terlihat seperti anak kecil yang dibelikan permen yang sangat ia sukai. Sangat bahagia.

Sekretaris Mo curiga apakah Tae Ra diikuti jin atau semacamnya jadi ia selalu waspada jika Tae Ra berbicara.

"AH MEMBAHAGIAKAN SEKALI!"

"Yak! Jangan berteriak kencang-kencang. Masih pagi, Tae Ra," Sekretaris Mo menyiapkan beberapa makanan untuk makan malam Tae Ra dan memasukkannya ke kulkas. "Aku sudah membuat sup dan gimbap. Kau bisa memanaskannya nanti malam."

"Arraseo~" jawab Tae Ra dengan nada manis.

Sekretaris Mo menatap Tae Ra dengan tatapan menyelidik. "Kau tidak melakukan hal yang aneh kan? Mencium pohon bambu atau ... datang ke kuburan malam tadi?"

"Ne?" Tae Ra tertawa. "Apa sih maksud Bibi?"

"Sudahlah lupakan. Yang penting jangan tertawa sendiri di agensi. Kau bisa menakuti orang-orang," ucap Sekretaris Mo.

Mendengar hal itu membuat Tae Ra cemberut kesal. "Moodku sedang bagus pagi ini, tolong jangan Bibi rusak dengan ucapan pedasmu."

"Kau seperti sedang mendapatkan sebuah lotre tapi kurasa aku tidak melihat kau membawa segepok uang."

Tae Ra tersenyum lagi, lebih lebar. "Bukan lotre tapi hal yang aku cintai."

"Apa itu? Si Pingi?"

"Pingi? Dia kan sudah menghilang beberapa bulan yang lalu karena Bibi lupa mengunci kandangnya."

Pingi adalah burung lucu peliharaan Tae Ra. Dia sangat menyayanginya seperti buah hati sendiri, karena Pingi sangat menggemaskan. Tapi kejadian buruk terjadi, Sekretaris Mo lupa mengunci kandang si Pingi saat memberi makan. Tae Ra tak bisa memberikan makan karena pergi ke luar kota untuk melakukan pemotretan. Hampir dua hari Tae Ra menangisi Pingi yang sudah pergi tanpa pamit.

"Baiklah, baiklah, itu kesalahanku. Aku mengakuinya. Jadi hal yang kau cintai itu apa?"

"Aku akan memberitahu Bibi nanti. Saat aku sudah siap." Tae Ra tersenyum lagi dengan misterius membuat Sekretaris Mo lebih penasaran sepuluh kali lipat. Tak biasanya Tae Ra menyembunyikan hal-hal seperti ini.

"Ya sudah yang penting jangan lupa makan nanti malam. Sepertinya aku akan pulang telat," Sekretaris Mo mengambil tasnya sebelum meninggalkan Tae Ra.

"Bibi! Apakah Raja akan pergi ke suatu tempat?" tanya Tae Ra penasaran.

"Tentu saja."

"Kemana?"

PHOTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang