53. Rindu

470 93 30
                                    

HAPPY READING!__________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
__________________________________

Angin pantai berhembus menerpa wajah Tae Ra dan Lee Gon. Tae Ra menghirup udara sebanyak-banyaknya. Sudah lama sekali ia tidak merasakan udara diluar seperti ini. Dan tentu saja, semua ini sangat menyenangkan. Terlebih lagi dia disini dengan seseorang yang dicintainya.

Paket lengkap bukan?

"Apa kau tidak kedinginan?" tanya Lee Gon.

Tae Ra menggeleng pelan. "Tidak. Tubuhku sangat kuat. Tidak akan terhempas begitu saja hanya karena angin."

Lee Gon mendekati Tae Ra selangkah dan sedikit merapihkan rambut Tae Ra yang berantakan karena angin. Ternyata semua tetap sama, mau rambutnya berantakan atau tidak gadis itu selalu cantik.

"Sayang sekali, padahal aku ingin memelukmu agar kau tidak kedinginan."

Ucapan Lee Gon barusan langsung membuat Tae Ra menoleh dan membelalak terkejut.

Heh? Tadi Lee Gon bilang apa? Ingin memeluknya? Tae Ra tidak salah dengar kan? Atau pendengarannya yang salah karena suara ombak terlalu keras?

"Me ... melukku?"

Lee Gon mengangguk.

Jujur saja, Tae Ra terkejut. Karena Lee Gon tidak pernah meminta hal-hal seperti ini.

Benar ternyata. Lee Gon sungguhan berkata ingin memeluk Tae Ra. Oh astaga, jantung Tae Ra kembali berdegup kencang saat Lee Gon mengatakannya.

"Baiklah kalau begitu. Aku kedinginan dan butuh penghangat. Sekarang bagaimana?"

Keduanya sama-sama tertawa kecil. Ah ya ampun. Akhirnya Lee Gon semakin melangkah mendekat dan dalam satu tarikan, Lee Gon mendekap Tae Ra dengan sangat erat.

Sekarang Tae Ra benar-benar bisa merasakan seluruh kehangatan yang menjalar ditubuhnya. Karena tubuh kekar yang memeluknya ini, sangat hangat.

"Jangan dilepas," ujar Tae Ra.

"Tidak akan."

Dalam beberapa saat, terjadi keheningan diantara mereka. Tae Ra melingkarkan tangannya di pinggang Lee Gon sambil melihat lautan luas dan menikmati hembusan angin yang sedikit menelusuk ke dalam tubuhnya. Lee Gon juga hanya terdiam, berusaha menghangatkan tubuh Tae Ra sambil terus mengecup puncak kepala gadis itu.

"Pyeha,"

"Ya?"

Tae Ra mendongak, menatap Lee Gon intens. "Bolehkah aku bertanya sesuatu tentang kejadian kemarin?"

Lee Gon mengangguk pelan, tidak keberatan. "Ya. Tentu saja."

Tae Ra terdiam sesaat sebelum melanjutkan. Sebenarnya ia agak ragu bertanya hal ini, tapi bagaimanapun juga Tae Ra sangat penasaran.

PHOTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang