57. Tidak Ada Yang Menyedihkan

360 91 11
                                    

HAPPY READING!____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
____________________________

Jeong Tae Ra: Maaf aku tidak jadi ikut. Salamkan pada semuanya. Aku benar-benar minta maaf.

Itu adalah pesan terakhir yang dibaca Jung Reok dari Tae Ra. Jung Reok juga tidak melihat keberadaan Kim Shin disini. Sepertinya dua insan itu sedang menikmati waktu kencan berdua tanpa ingin diganggu oleh mereka. Setidaknya begitulah pemikiran Jung Reok.

Nyatanya mereka berdua duduk disebuah restoran sampgyeopsal dengan kecanggugan luar biasa dan semua itu ulah seorang Kwon Jung Reok yang membocorkan semuanya pada Tae Ra. Mereka hanya terdiam dan saling menatap, lalu menunduk. Menatap lagi, dan menunduk lagi.

"Dua soju dan satu beer," salah seorang pelayan datang membawa dua botol soju dan satu botol beer.

Tae Ra keheranan melihatnya. Ini masih siang atau bahkan masih dikatakan pagi, tapi kenapa Kim Shin memesan soju?

"Aku bisa menebak tentang apa yang ingin kau bicarakan, karena itu memesan soju adalah pilihanku," ujar Kim Shin tiba-tiba, seolah mengetahui apa yang Tae Ra pikirkan.

"Tapi ini masih sangat pagi. Kau tidak apa-apa?"

Kim Shin tidak menjawab, melainkan membuka botol soju itu, menuangkannya sedikit di gelas kecilnya dan menatap Tae Ra. "Jadi, apa yang mau kau bicarakan?"

Tiba-tiba saja Tae Ra merasa sangat canggung. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menjawab, "I-itu ... katanya kau sudah bisa menebaknya?"

"Walaupun begitu aku ingin mendengarnya dulu darimu."

Tae Ra semakin merasa canggung. Matanya ke kanan dan kiri, menandakan betapa gelisahnya ia sekarang. Tae Ra sebenarnya tidak tahu apakah mengajak Kim Shin berbincang disini adalah keputusan yang tepat.

"Dan?" tanya Kim Shin. "Apa sebenarnya yang ingin kau katakan?"

"Jung Reok Oppa ... dia ... mengatakan hal yang aneh," ujar Tae Ra.

Kim Shin menghela napas. Dugaannya benar kalau Jung Reok adalah pelaku utama dari semua ini. "Apakah aneh jika aku menyukaimu?"

Deg!

Mata Tae Ra membelalak terkejut. Napasnya tercekat saat mendengar dua kata terakhir yang Kim Shin ucapkan padanya. Kim Shin benar-benar menyukainya? Pak Kim? Kim Daepyeonim yang terkadang selalu menyebalkan? Tae Ra tak bisa berkata-kata.

"Ke-kenapa?" tanya Tae Ra.

Kim Shin memanggang daging diatas arak, setelah beberapa saat matang ia menaruhnya dipiring Tae Ra sambil tersenyum. "Kalau aku bisa menemukan jawaban dari 'kenapa' yang kau tanyakan, mungkin aku bisa menjauhimu secepatnya," Kim Shin meminum sojunya dan menggeleng pelan, "tapi ternyata tidak kutemukan."

PHOTOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang