9. The Ride

763 37 0
                                    

Raskal melupakan jika tadi malam ia sempat memberitahu Made perihal makan malamnya bersama Arshe. Memang terlalu bahagia sampai-sampai Raskal tidak berhenti mengutarakan perasaan bahagianya hingga percakapan mereka melalui pesan itu berlangsung lama. Tidak lupa tidurnya yang sangat pulas hingga hampir bangun kesiangan jika tidak mendapatkan panggilan dari Made. Beruntung, jika tidak ia akan menjadi sasaran kemarahan Steven lagi.

Lalu kembali dengan Raskal yang baru saja menyelesaikan satu menu hidangan untuk pelanggan, dan sekarang tengah membuat kembali hidangan barat yaitu cheese burger, namun di pertengahan ia memanggang daging mendadak kegiatan Raskal harus terusik karena kedatangan Made.

"Tak pikir khe bakal bolos kerja hari ini, Kal." Teguran Made yang hanya dibalas Raskal dengan tolehan kepala kecil lalu kembali pada kegiatan memanggangnya.

"Kenapa harus bolos?"

"Ya bisa aja dinner tadi malam buat khe lupa diri sampe kebawa mimpi," lanjut Made yang lalu dibalas dengan decakan kecil Raskal.

Sedangkan Made tetap memerhatikan sang teman yang entah mengapa sangat berbeda dari dugaannya. Made kira Raskal akan memasang wajah sumringah seperti emoji tadi malam yang pria itu kirimkan padanya. Tetapi lihat? Hanya ekspresi datar seperti biasa yang dibawa pria itu. Apakah terjadi sesuatu? Atau memang mood Raskal sering kali berubah-ubah ya?

"Jadi gimana? Udah khe nyatakan cinta pada perempuan itu?"

Apalagi ini? Kenapa mendadak Made menanyakan pertanyaan yang jelas tidak pernah terbayangkan di kepala Raskal.

"Jangan ngawur, lo. Nggak mungkin lah!"

"Kenapa nggak mungkin? Kayaknya perempuan itu juga nggak keberatan kalau pacaran sama kamu," balas Made menerka-nerka sendiri.

Raskal hanya memberikan tatapan datar pada Made, tentu ia belum memberitahu perihal masa lalunya pada pria itu, pria itu oleh karenanya Made terlalu mudah untuk mengatakan hal seperti itu dan tidak mengetahui jika perasaan Raskal telah terbelenggu oleh rasa insecure.

"Udah lah nggak usah bicara sesuatu yang nggak mungkin terjadi, De. Berteman dengan dia aja udah cukup." Raskal membalas cepat.

"Tapi lebih sekedar teman juga lebih baik, 'kan?"

Memang. Tapi Raskal tahu diri untuk tidak melakukan suatu hubungan tidak jauh lebih dari teman dengan Arshe.

"Raskal!"

Kemudian suara Steven menginterupsi perbincangan Raskal dan Made, membuat kedua pria di sana menoleh dengan ekspresi wajah tegang. Bersiap untuk mendapatkan umpatan keseratus satukali, kawan!

"Ada tambahan porsi untuk Bruschetta buatanmu tadi. Pelanggan menyukainya dan aku harap kau tidak besar kepala dan segera meyajikan makanan itu lagi."

Steven hanya mengatakan kaliam yang tidak lebih dari satu menit, namun berhasil membuat Raskal terdiam. Made melirik temannya itu dengan senyum kecil lalu menyenggol lengan Raskal yang mendadak membatu.

"Dengar tadi? Secara nggak langsung Steven sudah memuji masakan khe. Apa ini salah satu pertanda keberuntungan atas datangnya perempuan itu tadi malam, Kal?"

***

Raskal pulang saat waktu telah menunjukan pukul enam sore. Langit sudah mulai gelap dan dirinya baru saja beberapa langkah meninggalkan restoran. Well, pelanggan cukup banyak tadi siang dan mungkin malam ini akan lebih banyak. Untung saja Raskal tidak ada jadwal malam dan hal itu membuatnya lega, setidaknya ia bisa istirahat di tempat tidur sambil memikirkan pencapaiannya hari ini.

The Chef's Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang